Jakarta -
Ada banyak nilai yang dapat dipelajari dari budaya kerja Jepang. Sekilas, ketika seseorang menganalisis gaya kerja orang Jepang, orang mungkin berpikir bahwa mereka lambat dan butuh banyak waktu untuk memikirkan banyak hal.
Namun, pendekatan mereka yang berorientasi pada detail dan proseslah yang meningkatkan peluang keberhasilan, Bunda.
Dari memiliki rencana mitigasi risiko hingga mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap aspek, etos kerja orang Jepang yang kuat tentunya patut ditiru. Hal ini karena mereka sangat teliti dan pandai membuat rencana.
Mereka juga berusaha mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan. Lantas, apa saja hal yang bisa Bunda pelajari dari budaya kerja orang Jepang?
Hal yang dipelajari dari budaya kerja Jepang
Berikut adalah kumpulan nilai yang bisa diambil dari budaya kerja Jepang dan diterapkan untuk mencapai kesuksesan dan kekayaan.
1. Selalu kurang komitmen, tetapi memberikan lebih
Melansir dari laman Times now news, orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak berkomitmen dan memberikan hasil yang maksimal.
Hal ini membantu mereka untuk menetapkan ekspektasi yang realistis di tempat kerja, dengan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat menunda atau memperlambat hasil.
2. Perencanaan yang cermat
Orang Jepang menghabiskan banyak waktu untuk merencanakan sesuatu. Mereka sangat teliti dalam menganalisis rencana, kelebihan, kekurangan, tingkat keberhasilan, dan sebagainya.
Jadi, mereka membutuhkan waktu di tahap awal untuk menyelesaikan ide atau proposal, tetapi itu membantu mereka untuk memulai dengan baik.
3. Rencana mitigasi risiko
Saat mengerjakan proyek, mereka menyusun berbagai rencana mitigasi risiko yang membantu mereka menjadi lebih siap dalam hal pelaksanaan, Bunda. Rencana semacam itu juga untuk memastikan keberhasilan proyek tertentu.
4. Pekerjaan yang berorientasi pada kualitas
Jika berbicara tentang pola pikir orang Jepang, mereka terdorong untuk melakukan pekerjaan yang bermutu untuk meraih kesuksesan.
Berkat etos kerja yang kuat, mereka mendedikasikan diri sepenuhnya pada pekerjaan yang ada untuk meraih tingkat keberhasilan yang tinggi dan menghasilkan pekerjaan yang bermutu.
5. Pendekatan yang digerakkan oleh proses
Fokus orang Jepang tidak hanya pada hasil proyek, tetapi juga pada prosesnya, Bunda. Mereka sangat berorientasi pada proses dan menghabiskan banyak waktu untuk memastikan semuanya berjalan lancar.
Mereka akan membuat bagan dan melakukan banyak penelitian untuk memahami seluk-beluk berbagi aspek yang terlibat.
6. Eksekusi cepat karena pendekatan mereka detail
Mengingat banyaknya waktu yang dihabiskan orang Jepang untuk perencanaan dan penelitian, dalam hal pelaksanaan, kecepatannya sangat cepat dan prosesnya relatif bebas hambatan.
Lantaran semuanya sudah dipersiapkan, tingkat keberhasilan pelaksanaan otomatis meningkat pesat.
7. Keseimbangan kerja dan kehidupan
Melansir dari laman India Today, meskipun terkenal dengan jam kerja yang panjang, Jepang juga menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.
Konsep seperti Karoshi, kematian karena terlalu banyak kerja, telah mendorong berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan waktu luang karyawan.
Menemukan keselarasan antara komitmen pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk produktivitas dan kebahagiaan yang berkelanjutan.
8. Menghormati hierarki dan kewarganegaraan
Tempat kerja di Jepang biasanya memiliki hierarki yang jelas, dengan rasa hormat terhadap otoritas yang tertanam kuat dalam budayanya. Karyawan menunjukkan rasa hormat terhadap senioritas dan mengikuti protokol yang ditetapkan.
Mengenali dan menghormati struktur hierarki mendorong terciptanya ketertiban, disiplin, dan kelancaran proses pengambilan keputusan.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda pelajari dari budaya kerja Jepang untuk meraih kesuksesan dan kekayaan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/pri)