Jakarta -
Bunda pernah mendengar konvergen dan divergen dalam kehamilan? Keduanya termasuk istilah yang jarang diketahui masyarakat, bahkan di telinga ibu hamil pun masih asing.
Konvergen dan divergen merupakan teknik dalam pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk mengetahui kondisi janin.
Apa itu konvergen dan divergen dalam kehamilan?
Konvergen dan divergen merupakan teknik yang digunakan dalam pemeriksaan Leopold IV. Menurut ulasan di National Library of Medicine, pemeriksaan Leopold digunakan untuk meraba rahim gravid secara sistematis. Metode palpasi abdomen ini murah, mudah dilakukan, dan bersifat non-invasif.
Nama Leopold diambil dari nama dokter kandungan dan ginekolog Jerman, Christian Gerhard Leopold. Secara umum, pemeriksaan yang sering disebut manuver Leopold ini merupakan bagian dari pemeriksaan fisik ibu hamil.
"Pemeriksaan ini dilakukan pada akhir kehamilan oleh tenaga kesehatan yang terlatih untuk meraba perut ibu hamil untuk menentukan ukuran dan posisi bayi di dalam rahim," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Alyssa Dweck, MD, dilansir laman Very Well Family.
"Leopold juga dapat digunakan untuk memperkirakan seberapa besar bayi dalam kandungan. Perkiraan berat janin dapat membantu penyedia layanan kesehatan dalam merencanakan kelahiran," sambungnya.
Ada empat manuver dalam pemeriksaan Leopold, yakni:
- Leopold manuver I (fundal grip): untuk mendapatkan gambaran tentang ukuran dan posisi janin, serta menentukan usia kehamilan.
- Leopold manuver II (pawlik grip): untuk menilai berat janin dan volume cairan ketuban.
- Leopold manuver III (pelvic grip): untuk menentukan letak dahi atau kening janin.
- Leopold manuver IV (umbilical grip): untuk menentukan atau mengidentifikasi lokasi punggung atau bagian belakang janin.
Bila merujuk dari ulasan di Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan karya Yuni Subhi Isnaini dkk, konvergen dan divergen termasuk dalam proses pemeriksaan Leopold IV. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bagian terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP), dan menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin sudah masuk PAP.
Kovergen dapat berarti pertemuan ujung jari-jari pada tangan kanan dan kiri pemeriksa saat melakukan teknik Leopold IV. Ini dapat berarti bagian terbawah janin belum masuk PAP.
Sementara divergen terjadi apabila jari pemeriksa tidak dapat bertemu ketika melakukan teknik Leopold IV. Artinya, sebagian besar bagian terbawah janin sudah masuk PAP.
Persiapan pemeriksaan konvergen dan divergen
Sebelum melakukan pemeriksaan, tenaga kesehatan atau dokter biasanya akan meminta persetujuan dari pasien. Bunda lalu akan dijelaskan langkah-langkah pemeriksaan untuk mengurangi kecemasan.
Selanjutnya, tenaga kesehatan akan meminta Bunda untuk buang air kecil karena kandung kemih yang kosong bisa membuat tubuh lebih nyaman dan membuat pemeriksaan berjalan dengan baik. Sebaliknya, kandung kemih yang penuh dapat mengaburkan kontur janin.
Bunda lalu diminta untuk tidur terlentang dengan bagian kepala tempat tidur dinaikkan hingga 15 derajat, dan bantal kecil atau handuk gulung diletakkan di sisi kanan. Sebelum melakukan pemeriksaan, tenaga kesehatan akan mencuci tangan untuk menjaga kebersihan.
Ilustrasi Dokter dan Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/sarawut khawngoen
Cara pemeriksaan konvergen dan divergen
Berikut langkah-langkah pemeriksaan konvergen dan divergen yang dapat dilakukan oleh tenaga medis:
- Tenaga kesehatan atau pemeriksa akan meraba perut ibu hamil dengan empat manuver.
- Pada manuver keempat atau Leopold IV, tenaga kesehatan akan meletakkan tangan di sebelah kanan dan kiri ibu pada perut bagian bawah, meraba, dan menyusuri bagian terbawah janin (di bawah uterus atau di atas simpisis/PAP).
- Jika kedua telapak tangan pemeriksa merasakan tahanan atau kepala janin masih penuh ada di atas simpisis, maka posisi telapak kedua tangan akan saling bertemu. Ini disebut konvergen yang berarti bagian terbawah janin belum masuk PAP.
- Jika kedua telapak tangan pemeriksa merasakan tahanan atau kepala janin sebagian saja di atas PAP/simpisis, dan terasa sudah ada yang masuk PAP, maka posisi telapak kedua tangan pemeriksa tidak saling bertemu. Ini disebut divergen atau sebagian besar bagian terbawah janin sudah masuk PAP.
Risiko dan kontraindikasi pemeriksaan Leopold
Sejauh ini, tidak ada risiko yang diketahui dalam pemeriksaan Leopold, selama dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkualifikasi. Namun, dokter biasanya tidak akan menggunakan teknik ini bila Bunda mengalami trauma benda tumpul selama kehamilan.
"Pemeriksaan Leopold biasanya sangat akurat, tetapi ada kemungkinan dokter akan tetap melakukan USG sebelum melahirkan untuk memastikan posisi bayi, terutama jika mereka khawatir bayi berada dalam posisi melintang atau sungsang," ujar Dweck.
Melansir dari Baby Center, pemeriksaan Leopold umumnya dilakukan pada beberapa minggu terakhir kehamilan. Pemeriksaan ini tidak akurat bila dilakukan sebelum usia kehamilan 38 minggu, Bunda.
Perlu diketahui juga, Leopold lebih sulit dilakukan bila ibu hamil mengalami obesitas, kelebihan cairan ketuban, atau mengandung bayi kembar.
Demikian penjelasan mengenai konvergen dan divergen pada pemeriksaan Leopold. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)