Tes kesehatan mental bertujuan untuk menangani masalah psikis yang dialami seseorang. Masalah kesehatan mental dapat dialami oleh semua orang dari berbagai latar belakang usia, termasuk anak remaja.
Kondisi mental anak yang mengkhawatirkan sebaiknya tidak didiamkan saja. Orang tua perlu membujuk anak untuk menyampaikan perasaannya, atau mengajak mereka menjalani tes kesehatan mental agar kondisi psikis anak lebih terkelola dengan bantuan para profesional.
Berbagai fasilitas kesehatan di bidangnya menyediakan layanan tes kesehatan mental remaja. Sebelum itu, kenali dulu tanda-tanda anak remaja mengalami gangguan kesehatan mental dan kapan tes kesehatan mental dibutuhkan berikut ini.
7 Tanda anak remaja memiliki gangguan kesehatan mental
Orang tua perlu mengetahui tanda-tanda saat anak remaja mengalami gangguan kesehatan mental. Berikut ini hal-hal yang dapat menjadi pertanda kesehatan mental anak terganggu:
1. Menghadapi ketakutan yang berlebihan
Rasa takut atau khawatir yang berlebihan dapat disebabkan oleh berbagai keadaan. Gangguan mental ini sejenis dengan kecemasan yang biasanya dirasakan oleh seseorang saat harus berhadapan dengan orang lain, saat akan berbicara di depan umum, maupun saat harus beradaptasi dengan hal baru.
Kecemasan juga memiliki gejala fisik pada tubuh penderitanya seperti sering gemetar, keringat dingin, merasa kepanasan, sulit bernapas, hingga rasa mual. Anak remaja yang mengalami kecemasan akan sulit fokus pada kegiatan sehari-harinya karena perasaannya selalu waspada dan tidak tenang.
2. Terus merasa sedih dan terpuruk
Merasa sedih atau nge-down dalam waktu yang lama dapat menandakan gangguan mental pada seseorang. Kesedihan merupakan reaksi normal terhadap sesuatu dalam kehidupan. Namun, kesedihan yang terlalu panjang bukanlah hal yang biasa bagi sebagian remaja.
Hal ini dapat menjadi kondisi yang mengkhawatirkan apabila anak remaja terus merasa sedih selama lebih dari dua minggu, merasa sedih tanpa peduli situasi, rasa sedih mengganggu aktivitas sehari-hari, dan rasa sedih menghilangkan rasa suka terhadap sesuatu yang biasanya membuat anak senang.
3. Mudah tersinggung dan emosional
Jika anak remaja lebih mudah tersinggung dan kesal akibat hal sepele, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda gangguan kesehatan mental. Merasa tersinggung adalah respons normal yang dirasakan oleh semua orang. Perasaan tersinggung seharusnya cepat pulih jika seseorang memiliki kesehatan mental yang baik.
4. Kesulitan untuk tidur
Kesulitan tidur bisa jadi pertanda kesehatan mental yang terganggu. Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan anak remaja menjadi susah tidur. Pola tidur juga dipengaruhi oleh berbagai kebiasaan seperti pola makan, rutinitas di malam hari, dan serta aktivitas yang dilakukan sepanjang harinya.
5. Mengisolasi dirinya dari orang lain
Anak remaja yang tidak ingin berada di sekitar orang lain dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan mental. Isolasi sosial bisa dilakukan karena seseorang terlalu merasa cemas dan tertekan jika menghabiskan waktu dengan orang lain.
6. Tidak bisa menahan emosi
Semua orang bisa marah karena emosinya bergejolak. Pada umumnya, rasa marah diluapkan sebagai bentuk pembelaan diri di depan orang lain. Sejatinya, penting untuk tidak menyimpan amarah terlalu lama karena dapat menyebabkan stres.
Namun, berbeda dengan seseorang yang selalu merasa marah setiap waktu. Bahkan, remaja yang mengalami gangguan mental kadang marah tanpa sebab dan alasan yang jelas.
Perasaan tertekan dapat membuat seseorang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri seperti menggores tangan atau memukul diri sendiri. Tindakan ini dilakukan saat seseorang sangat membenci dirinya sendiri sehingga merasa pantas disakiti. Hal ini sangat jelas merupakan tanda seorang anak remaja memiliki kesehatan mental yang buruk.
Kondisi kesehatan mental yang paling umum dialami anak remaja
Anak remaja pada dasarnya mengalami gangguan kesehatan mental yang serupa dengan orang dewasa. Hanya saja, kondisi kesehatan mental tersebut dapat disebabkan oleh faktor tertentu dan dengan pengatasan yang berbeda.
Kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang paling sering dialami anak remaja. Berdasarkan Survei Kesehatan Jiwa Remaja Nasional pada tahun 2022, tercatat lebih dari 17 juta remaja di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, termasuk gangguan kecemasan.
Selain kecemasan, gangguan kesehatan mental yang paling umum dialami anak remaja adalah fobia sosial. Hal ini sangat berkaitan dengan perilaku anak yang suka mengisolasi dirinya dari dunia luar yang penuh dengan orang-orang.
Gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktivitas (ADHD) juga menjadi masalah kesehatan yang sering dialami anak remaja. ADHD adalah gangguan yang dapat dialami anak sejak masa tumbuh kembangnya. Seseorang yang menderita ADHD suka berlaku impulsif atau sesuka hati karena tidak dapat mengendalikan konsentrasinya.
Masalah kesehatan mental umum pada remaja juga berupa depresi berkepanjangan. Remaja yang mengalami depresi biasanya lebih sering merasa sedih dan menangis. Gejala depresi terkadang muncul seperti rasa marah atau jengkel yang berlebihan.
Tes kesehatan mental
Masalah kesehatan mental remaja harus ditangani sedini mungkin agar tidak memburuk seiring waktu. Untuk itu, tes kesehatan mental mungkin diperlukan. Lalu, apa yang dimaksud dengan tes kesehatan mental?
Tes kesehatan mental dilakukan dengan membuat janji temu untuk konsultasi mengenai masalah psikis yang dialami remaja. Tes kesehatan mental dapat dipandu oleh dokter umum, ahli psikolog, psikiater, konselor, maupun ahli kesehatan lainnya dalam bidang terkait.
Tes kesehatan mental dilakukan untuk mendiskusikan perilaku, pikiran, dan perasaan anak remaja. Tujuan dari tes kesehatan mental adalah untuk mengindikasikan akar masalah yang memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan anak remaja.
5 Tanda tes kesehatan mental diperlukan anak pra remaja dan remaja
Jika anak menunjukkan tanda adanya gangguan kesehatan mental, orang tua mungkin perlu membuat janji temu dengan dokter untuk menanganinya. Tes kesehatan mental akan sangat diperlukan jika gejala semakin memburuk dan memengaruhi kondisi lainnya termasuk pada fisik anak.
Berikut lima tanda tes kesehatan mental harus segera dilakukan pada anak pra remaja dan remaja:
1. Anak mengalami gejala fisik
Pikiran dan tubuh seseorang saling terhubung, sehingga masalah pada mental kadang memberikan efek pada fisik anak. Jika anak mengalami rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan seperti kelelahan, sakit kepala, atau sakit perut, tes kesehatan mental mungkin disarankan oleh dokter.
2. Anak kebingungan dan halusinasi
Bahaya jika anak sering merasa kebingungan dan tidak bisa membedakan kenyataan dengan fantasi. Kondisi ini bahkan dapat berkaitan dengan masalah kejiwaan seperti Skizofrenia dan penyakit lainnya. Hal ini juga dapat menandakan psikosis, gejala kesehatan mental yang dapat diobati dengan terapi yang tepat.
3. Gejala kesehatan mental anak semakin memburuk
Tes kesehatan mental diperlukan jika anak menunjukkan gejala yang memburuk atau munculnya gejala baru. Masalah kesehatan yang bertambah parah seiring waktu, memerlukan diagnosis yang tepat dari ahlinya.
Jika sudah pernah menjalani tes kesehatan mental dan kondisi anak masih memburuk. Tidak ada salahnya melakukan tes kesehatan mental kembali untuk mengetahui kondisi pastinya. Sebagai alternatif, tes kesehatan mental dari fasilitas lain mungkin diperlukan jika orang tua merasa kurang yakin.
4. Anak mengalami masalah ingatan
Gangguan kesehatan mental dapat memengaruhi anak dalam banyak hal, termasuk konsentrasi dan ingatannya. Jika anak mudah lupa atau sering menunjukkan gejala lupa ingatan, segeralah lakukan tes kesehatan mental agar kondisi tersebut tidak bertambah parah. Penilaian medis juga dapat mendeteksi adanya masalah neurologis lainnya yang memengaruhi ingatan.
Orang tua harus memastikan anak jauh dari pikiran buruk seperti bunuh diri. Penting untuk berkomunikasi dan mendukung anak jika sedang mengalami gangguan kesehatan mental. Akan lebih baik jika anak remaja mendapatkan pertolongan melalui tes kesehatan mental bersama psikiater.
Proses yang terjadi selama tes kesehatan mental
Tes kesehatan mental memiliki prosedur tersendiri yang dilakukan oleh ahlinya dengan berbicara kepada anak. Pada konsultasi pertama, dokter biasanya akan membahas secara umum masalah yang dapat memengaruhi kesehatan mental anak remaja.
Berikut ini tahapan yang dilakukan selama melakukan tes kesehatan mental remaja:
- Dokter berbicara dengan anak tentang perasaan dan pikirannya, termasuk kehidupannya di rumah dan sekolah, hubungan pertemanannya, masalah terkait seksualitas, dan hal terkait lainnya.
- Dokter memerlukan banyak waktu untuk memastikan penyebab masalah kesehatan pada anak, konsultasi kedua mungkin diperlukan.
- Dokter mungkin menjadwalkan konsultasi anak tanpa pendampingan orang tua agar anak lebih terbuka dan leluasa menceritakan keadaannya.
- Dokter mengetes anak secara holistik menggunakan seni, musik, foto, atau tes formal untuk memeriksa kecemasan dan depresi.
- Selanjutnya, dokter akan membicarakan kondisi mental anak dengan orang tua, kerabat, maupun guru sekolah dan memberikan pertanyaan terkait.
Cara mempersiapkan tes kesehatan mental untuk anak pra remaja dan remaja
Cara orang tua mempersiapkan anak untuk tes kesehatan mental bergantung pada kondisi dan perkembangan anak. Orang tua perlu bersikap jujur kepada anak mengenai kekhawatiran terhadap kesejahteraannya. Untuk mempersiapkan tes kesehatan mental anak, orang tua yang paling tahu bagaimana cara terbaik menyampaikannya.
Berikut, saran bagi para orang tua untuk mempersiapkan anak sebelum melakukan tes kesehatan mental:
Anak usia 9-11 tahun
Anak pra-remaja umumnya masih berpikir konkret dan berfokus pada hal yang berkaitan dengan diri mereka sendiri. Anak mungkin khawatir apakah dirinya tidak normal dan berbeda dengan teman sebayanya.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman yang tepat pada anak dengan cara berikut:
- Jelaskan bahwa tes kesehatan mental dilakukan untuk mengetahui penyebab anak mengalami perubahan dalam perasaan dan pikirannya.
- Yakinkan bahwa mengunjungi ahli kesehatan mental adalah hal yang boleh dilakukan dan tidak salah.
- Beritahu anak bahwa janji temu akan dibuat jika anak menginginkannya.
- Yakinkan bahwa tes kesehatan mental bersifat rahasia dan pribadi.
Anak usia 12 tahun ke atas
Anak remaja 12 tahun ke atas pemikirannya sudah lebih matang dan bisa membedakan mana yang salah dan yang benar. Untuk memulai percakapan, hal-hal berikut sebaiknya dilakukan:
- Yakinkan anak bahwa tidak ada salahnya melakukan tes kesehatan mental dan hal ini umum dilakukan orang lain.
- Beritahu apa manfaat dari melakukan tes kesehatan mental.
- Berikan pemahaman dengan membaca kisah anak remaja lainnya.
- Berikan informasi pada anak mengenai ahli kesehatan mental seperti psikolog, konselor, dan dokter umum.
- Beritahu anak bahwa privasi mereka akan terjaga dan akan ditemani selama melakukan tes kesehatan mental.
Sebelum anak melakukan tes kesehatan mental
Sebelum membuat janji temu pertama untuk tes kesehatan mental, ada baiknya orang tua mencari tahu tentang hal-hal berikut:
- Apa saja yang akan dibahas selama tes kesehatan mental
- Berapa lama tes kesehatan mental akan berjalan
- Apakah perlu menyiapkan sesuatu seperti laporan sekolah atau hasil tes kesehatan
- Apakah dokter ingin bertemu dengan orang tua atau hanya anak
- Biaya untuk tes kesehatan mental
Beberapa hal berikut juga dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri sebelum menemani anak melakukan tes kesehatan mental:
- Siapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan semua informasi yang diinginkan
- Siapkan catatan untuk mencatat semua yang dikatakan dokter
Setelah anak melakukan tes kesehatan mental
Setelah tes kesehatan mental dilakukan, dokter akan memberikan penilaiannya tentang masalah kesehatan mental anak. Perawatan juga akan disarankan untuk mengobati kondisinya secara perlahan.
Dokter mungkin akan menanyakan apakah anak berisiko tinggi melakukan tindakan berbahaya dan memerlukan tindakan sesegera mungkin. Dalam situasi yang serius, anak mungkin akan dikirim ke layanan rawat inap atau rawat jalan khusus.
Orang tua pasti ingin segera membicarakan semua hal terkait proses tes kesehatan mentalnya. Namun, perlu kesabaran lebih karena anak mungkin tidak ingin menceritakannya. Ahli kesehatan mental akan memberitahu orang tua jika terindikasi risiko berbahaya untuk menjaga anak tetap aman.
Demikian informasi mengenai tes kesehatan mental untuk anak remaja serta tanda anak remaja mengalami gangguan mental. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)