Peneliti Ungkap Kelebihan Berat Badan Sebelum Hamil Tingkatkan Risiko Diabetes Gestasional

1 month ago 6

Menjaga berat badan ideal sangat penting saat menjalani program hamil atau promil, Bunda. Studi baru-baru ini mengungkap bahwa kelebihan berat badan sebelum hamil dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Public Health ini meneliti hampir dua juta kelahiran di Swedia dari tahun 2000 hingga 2020. Mereka yang diteliti adalah perempuan yang melahirkan di Swedia dan pindah ke negara tersebut dari berbagai wilayah di seluruh dunia, termasuk Eropa, Amerika Latin, dan Asia Selatan.

Para peneliti di Universitas Linkoping, Swedia, mengatakan bahwa sekitar setengah dari kasus diabetes gestasional dapat dihindari bila berat badan dipertahankan dalam kisaran normal.

"Misalnya, kami menyimpulkan bahwa sekitar setengah dari semua kasus diabetes gestasional berpotensi dapat dicegah. Hal ini berlaku bagi perempuan yang berasal dari Swedia dan dari luar negeri," kata mahasiswa PhD di Universitas Linkoping dan penulis pertama studi, Maryam Shirvanifar, dilansir laman Hindustan Times.

Dari hampir dua juta ibu hamil yang diteliti, hampir 17.000 melahirkan di Asia Selatan. Kasus diabetes gestiasional di negara-negara tersebut juga cukup tinggi, Bunda.

"Jumlah kasus diabetes gestasional yang disebabkan oleh kelebihan berat badan dan obesitas sekitar empat kali lebih tinggi pada perempuan yang berasal dari Asia Selatan, Afrika sub-Sahara, dan Afrika Utara serta Timur Tengah. Data tersebut dibandingkan dengan mereka yang berasal dari Swedia, yang mungkin disebabkan oleh prevalensi diabetes gestasional yang lebih tinggi di wilayah kelahiran sebelumnya," ujar penulis studi.

Tak hanya diabetes gestasional, para peneliti juga menemukan bahwa lebih dari seperempat kasus preeklamsia dapat dihindari bila berat badan yang sehat dipertahankan sebelum kehamilan. Preeklamsia merupakan tekanan darah tinggi yang dapat disertai dengan sakit kepala parah, penglihatan kabur, dan pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.

Selain itu, komplikasi lainnya terkait berat badan berlebih adalah kematian bayi di tahun pertama kehidupan, kelahiran prematur, dan ukuran bayi yang tidak biasa saat lahir.

Melalui studi ini, penulis menekankan bahwa berat badan sehat sangat penting dalam perencanaan kehamilan. Kenaikan berat badan yang tepat saat hamil akan mengurangi risiko komplikasi.

"Meningkatkan berat badan yang sehat selama kehamilan berpotensi mengurangi beban hasil kehamilan yang merugikan dan mungkin mengurangi ketidaksetaraan dalam kesehatan reproduksi," tulis para penulis.

Bahaya diabetes gestasional saat hamil

Ilustrasi Ibu Hamil/ Timbangan BB

Ilustrasi Diabetes Gestasional/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), diabetes gestasional merupakan kondisi di mana kadar gula darah naik untuk pertama kalinya selama kehamilan. Perempuan dengan kondisi ini memerlukan perawatan khusus selama dan setelah kehamilan, Bunda.

Penyebab diabetes gestasional saat hamil dikaitkan dengan perubahan hormon, Bunda. Kadar hormon kehamilan yang naik dapat mengganggu kerja insulin, sehingga meningkatkan kadar gula darah.

"Selama kehamilan, kadar hormon yang tinggi dapat mengganggu kerja insulin. Biasanya tubuh dapat memproduksi insulin selama kehamilan untuk menjaga kadar gula darah. Namun, pada beberapa perempuan, tubuhnya tidak dapat memproduksi insulin yang cukup selama kehamilan, dan kadar gula darahnya meningkat, sehingga menyebabkan diabetes gestasional," tulis ACOG dalam laman resminya.

Banner Psikologi Keluarga

Ketika Bunda mengalami diabetes gestasional, tubuh akan menyalurkan lebih banyak gula ke janin. Hal tersebut dapat menyebabkan berat janin berlebih dan menimbulkan komplikasi, seperti kesulitan saat persalinan, melahirkan melalui operasi caesar, perdarahan hebat setelah melahirkan, dan mengalami robekan parah di vagina atau area antara vagina dan anus akibat bersalin.

Dampak diabetes gestasional juga dialami oleh bayi yang lahir. Mereka berisiko mengalami masalah pernapasan, penyakit kuning, dan memiliki kadar gula darah yang rendah saat lahir.

Bayi dengan berat di atas rata-rata juga dapat mengalami trauma saat lahir, termasuk kerusakan pada bahu akibat distosia bahu, dan mungkin memerlukan perawatan khusus di neonatal intensive care unit (NICU). Ditemukan juga peningkatan risiko lahir mati (stillbirth) pada ibu hamil dengan diabetes gestasional.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online