Ramai Makan Hidangan Omakase di RS Usai Melahirkan Disebut Sarang Bakteri, Simak Penjelasannya

1 month ago 7

Jakarta -

Menyantap hidangan omakase bisa menggunggah selera makan, terutama bagi Bunda pecinta sushi. Bagaimana tidak, Bunda hanya tinggal duduk menikmati makanan segar yang langsung dibuat oleh chef.

Belum lama ini, hidangan omakase tengah menjadi sorotan netizen di Tanah Air. Netizen ramai mengomentari soal dampak konsumsi hidangan omakase usai melahirkan dan mengaitkannya dengan sumber paparan bakteri.

Lantas, benarkah makan hidangan omakase usai melahirkan tidak dianjurkan karena menjadi sarang bakteri? Simak penjelasan Bubun berikut ini ya!

Apa itu hidangan omakase?

Perlu diketahui ya, omakase merupakan cara penyajian makanan dari Jepang, di mana chef langsung membuat makanan di depan pelanggannya. Pada prosesnya, Bunda akan membiarkan chef membuat hidangan segar dan lezat dengan atau tanpa mengetahui menu sebelumnya. Hidangan omakase yang paling umum adalah sushi.

"[Omakase] adalah apa yang dikatakan pelanggan yang cerdas kepada koki saat duduk di bar sushi. Penikmat sushi jarang memesan dari menu. Secara tradisional, bar sushi di Jepang bahkan tidak memiliki menu," kata Trevor Corson dalam buku The Story of Sushi, dikutip dari laman Michelin Guide.

Beberapa chef biasanya sudah menetapkan biaya hidangan omakase sebelum pelanggan mendapatkan layanan eksklusif ini. Pelanggan juga diberikan pilihan untuk bisa menambahkan hidangan dengan biaya tambahan.

Tak jarang, hidangan omakase disebut mewah karena harganya yang cukup mahal. Bukan hanya pelayanan yang eksklusif, menu omakase juga dibuat dengan bahan-bahan berkualitas, Bunda.

Makan hidangan omakase usai melahirkan

Sushi dan sashimi merupakan hidangan khas yang disediakan dalam omakase. Keduanya dibuat dari ikan mentah dan matang yang diolah atau ditambahkan topping lain, seperti rumput laut yang dikeringkan (nori), telur ikan (tobiko), dan telur goreng (tamago yaki).

Konsumsi sushi atau makanan sejenisnya usai melahirkan tidak dilarang ya, Bunda. Menurut praktisi kesehatan holistik dan profesor Debra Rose Wilson, Ph.D., sushi tergolong aman dikonsumsi setelah melahirkan atau saat Bunda mulai menyusui Si Kecil.

"Setelah bayi lahir, ibu tidak perlu lagi menghindari sushi karena aman dikonsumsi saat menyusui. Mengonsumsi ikan, baik mentah atau matang, dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui dan bayi yang menyusu," kata Wilson, dilansir Healthline.

Tetapi meski aman, Bunda tetap perlu berhati-hati dalam mengonsumsi ikan yang terdapat di sushi atau sashimi. Bunda perlu memilih ikan berkualitas tinggi yang tidak mengandung merkuri dalam kadar tinggi.

"Ibu menyusui harus menghindari mengonsumsi ikan yang mengandung merkuri dalam kadar tinggi, baik ikan mentah maupun matang. Ada kemungkinan merkuri dapat terpapar ke bayi melalui ASI," ujar Wilson.

"Meski jumlah merkuri yang masuk ke dalam ASI sangat sedikit, bayi sangat rentan dengan zat asing yang beracun. Merkuri dapat memengaruhi otak dan sistem saraf bayi yang sedang tumbuh," sambungnya.

Beberapa jenis ikan tinggi merkuri adalah ikan tuna (bigeye), king mackerel, swordfish, tilefish, dan ikan marlin. Sementara ikan rendah merkuri yang aman dikonsumsi usai melahirkan adalah salmon, tilapia, ikan teri, atau ikan cod.

Ilustrasi SushiIlustrasi Omakase/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Benarkah omakase sarang bakteri?

Selain kandungan merkuri, banyak Bunda khawatir mengonsumsi hidangan sushi di omakase lantaran takut terpapar bakteri. Ya, ikan mentah memang dapat terpapar bakteri dan parasit, seperti Salmonella dan Listeria.

Tetapi meski rentan mengandung bakteri, sushi yang terbuat dari ikan mentah tergolong aman dikonsumsi setelah melahirkan atau selama masa menyusui. Wilson mengatakan bahwa risiko penularan bakteri tersebut ke bayi melalui ASI terbilang sangat kecil, atau bahkan tidak ada.

"Risiko penularan patogen ini ke bayi melalui ASI sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali, yang artinya sushi aman dikonsumsi saat menyusui," ungkap Wilson.

Hal yang sama juga diungkap dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Jennifer Wu, M.D., F.A.C.O.G. Menurut Wu, bayi yang baru lahir atau menyusu tidak berisiko tertular Listeria melalui ASI yang diberikan ibunya.

"Jadi, jangan ragu untuk menyantap sushi (selama menyusui)," kata Wu, dikutip dari What to Expect.

Meski aman, Bunda tetap disarankan untuk mengonsumsi ikan segar di hidangan omakase. Sebab, ikan yang tidak segar atau tidak dibersihkan dengan baik sangat mudah terkontaminasi bakteri, yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Kontaminasi bakteri Listeria, misalnya, dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit dan mengalami beberapa gejala, seperti demam atau diare parah.

Maka dari itu, sebaiknya hindari konsumsi sushi atau makanan mentah bila daya tahan tubuh sedang menurun atau sedang tidak enak badan. Bila tetap ingin mengonsumsinya, Bunda dapat memilih hidangan yang dimasak dengan matang atau disajikan dengan tepat.

"Beli ikan mentah dari sumber yang jelas atau memiliki reputasi baik, terutama tempat dan pekerjanya mempraktikkan kebersihan yang baik. Jika ingin makan di restoran, pastikan untuk mengetahui keamanan pangan dan cara pembuatannya," ungkap ahli diet Beth Czerwony, RD.

"Bila menangani makanan dengan aman, risiko untuk terkontaminasi bakteri akan berkurang," sambungnya, melansir dari Cleveland Clinic.

Rumah sakit juga bisa menjadi sumber kontaminasi bakteri di makanan

Selain mengonsumsi ikan segar, pastikan juga tempat pengolahan omakase jauh dari kontaminasi bakteri ya. Bunda sebaiknya tidak mengonsumsi makanan mentah di tempat yang menjadi sumber kontaminasi bakteri, seperti di rumah sakit.

Menurut ulasan di Journal of Food Protection, rumah sakit menjadi salah satu tempat di mana sumber potensial mikroorganisme patogen yang menular. Setidaknya, ada tiga bakteri menular yang menjadi sumber patogen ini, yakni Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli. Sementara menurut ulasan di laman New Scientist, bakteri Listeria juga dapat ditemukan di rumah sakit dalam makanan yang terkontaminasi.

Penularan mikroorganisme ke pasien melalui makanan di rumah sakit dapat terjadi melalui tiga cara. Pertama, bakteri patogen dapat terbawa masuk melalui makanan itu sendiri. Jika makanan tidak dimasak, maka bakteri dapat berpindah dari makanan ke pasien.

Kedua, seseorang dapat menjadi pembawa organisme patogen yang dapat mencemari makanan dan kemudian berpindah ke pasien. Ketiga, penanganan makanan yang salah melalui proses pemanasan, pendinginan, atau penyimpanan yang tidak tepat atau tidak memadai dapat mengakibatkan penyakit bawaan makanan (foodborne illnes).

Demikian serba-serbi keamanan dalam mengonsumsi hidangan omakase, terutama sushi, setelah melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online