Konsultasi dengan psikolog mungkin diperlukan apabila anak menunjukkan tanda yang mengkhawatirkan. Psikolog anak adalah profesional kesehatan mental yang akan membantu anak mengatasi kondisi kesehatan mentalnya.
Sebagian orang tua mungkin ragu-ragu apakah perlu membawa anak ke psikolog. Mengunjungi psikolog anak dapat mendeteksi masalah sedini mungkin dan mencegah dampak buruk yang berkepanjangan.
Lalu, apa saja peran psikolog anak dan apa bedanya dengan ahli kesehatan mental lainnya? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu psikolog anak?
Psikolog anak adalah ahli atau profesional kesehatan mental yang menerapkan evaluasi psikologis dan bentuk terapi lainnya untuk membantu anak mengatasi kondisi kesehatan mentalnya. Psikolog anak membantu menangani kondisi kesehatan mental, emosional, sosial, dan perilaku anak.
Anak-anak yang perilakunya dapat ditangani oleh psikolog anak meliputi bayi, balita, kanak-kanak, hingga remaja. Psikolog anak memiliki pemahaman mendalam mengenai aspek psikologis dasar anak yang dapat dipengaruhi oleh keluarga, pertemanan, maupun konteks sosial lainnya.
Peran psikolog anak
Psikolog anak memiliki pengetahuan tentang kondisi mental dan perilaku yang memengaruhi anak. Lalu, apa saja tugas dan peran yang dijalankan oleh psikolog anak?
Dilansir Cleveland Clinic, berikut beberapa peran yang dijalankan oleh psikolog anak terhadap anak-anak dan remaja:
- Menilai masalah psikologis, kognitif, intelektual, dan perilaku anak dengan pengujian dan evaluasi.
- Menerapkan intervensi seperti psikoterapi atau terapi bicara dan manajemen perilaku anak.
- Membuat program pencegahan untuk mencegah masalah seperti penindasan, kehamilan remaja, kecanduan obat-obatan, dan sebagainya.
- Berkoordinasi dengan ahli dan profesional lainnya serta penyedia layanan kesehatan untuk anak-anak.
Psikolog anak tak hanya menangani anak-anak dengan masalah kesehatan mental. Psikolog anak juga membantu anak-anak dengan kondisi medis tertentu sehingga mengalami kesulitan tidur, atau membantu anak-anak yang sedang mengidap penyakit kronis.
Perbedaan antara terapis anak, psikolog, dan psikiater anak
Jika Bunda sering dengar, ada beberapa profesi ahli kesehatan mental anak yang serupa tetapi memiliki praktik dan fungsi yang berbeda. Berikut perbedaan antara terapis anak, psikolog anak, dan psikiater anak:
1. Terapis anak
Terapis anak biasanya memiliki gelar magister di bidang kesehatan mental. Terapis anak memiliki pendekatan yang lebih praktis dan berfokus pada pemecahan masalah. Meskipun dapat mendiagnosis masalah kesehatan mental anak, terapis anak tidak dapat memberikan resep obat.
2. Psikolog anak
Psikolog anak menjalani pelatihan yang lebih luas sehingga dapat bekerja sebagai peneliti, profesor, atau dosen. Psikolog anak dapat melakukan banyak tes yang tidak dapat dilakukan oleh terapis untuk mendiagnosis masalah kesehatan mental seperti ADHD, autisme, dan kesulitan belajar. Sama seperti terapis anak, psikolog anak juga bukan dokter medis sehingga tidak dapat meresepkan obat.
3. Psikiater anak
Berbeda dengan terapis dan psikolog, psikiater anak memiliki gelar medis yang dibekali pengetahuan dalam bidang biologi dan kimia. Psikiater anak adalah satu-satunya profesional kesehatan mental yang dapat meresepkan obat. Psikiater anak umumnya dikunjungi setelah disarankan menjalani pengobatan oleh psikolog atau terapis anak.
7 Kondisi yang ditangani oleh psikolog anak
Psikolog anak dapat menangani berbagai macam masalah perilaku, emosi, sosial, dan kesehatan mental pada anak dan remaja. Psikolog anak juga dapat membantu mengatasi stres dan masalah di lingkungan keluarga, sekolah, dan kehidupan sosial secara umum.
Berikut 7 kondisi kesehatan mental yang dapat ditangani oleh psikolog anak:
1. Kecemasan dan depresi
Gangguan kesehatan mental yang paling umum ditemukan adalah kecemasan dan depresi. Psikolog anak dapat membantu mendiagnosis sumber masalah dengan melakukan wawancara atau psikoterapi.
2. Kekerasan anak
Kekerasan terhadap anak seperti kekerasan fisik, emosional, dan seksual, maupun penelantaran anak adalah masalah yang dapat ditangani oleh psikolog anak. Psikolog anak dapat membantu mengatasi dampak kekerasan dan mencegah perilaku kekerasan di masa mendatang.
3. Anger issues
Anger issues adalah kondisi kesehatan mental saat seorang anak tidak bisa mengendalikan amarahnya. Psikolog anak dapat membantu anak untuk mengelola amarahnya selama perawatan.
4. ADHD
Attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang paling umum ditemukan pada anak-anak. Psikolog anak dapat mendiagnosis, melakukan terapi perilaku, memberikan saran pendidikan, dan membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosionalnya.
5. Gangguan makan
Gangguan makan mencakup anoreksia, bulimia, dan gangguan makan berlebihan. Peran psikolog anak dalam menangani masalah ini adalah memberikan terapi psikologis untuk membantu anak menjaga pola makan dan mengelola perilakunya.
6. Gangguan tidur
Gangguan tidur dapat meliputi insomnia, mimpi buruk, hingga sleep anxiety atau kecemasan tidur. Anak dengan gangguan tidur akan ditangani oleh psikolog anak yang terlatih dalam bidang kesehatan perilaku tidur anak.
7. Gangguan perilaku anak
Gangguan perilaku seperti conduct disorder dan oppositional defiant disorder dapat ditangani oleh psikolog anak. Berbagai terapi akan diperlukan untuk membantu psikolog anak memahami kebutuhan emosional maupun perilaku anak.
5 Tanda anak harus dibawa ke psikolog anak
Penting untuk mengenali tanda bahwa anak harus segera menjalani terapi psikologis untuk menjaga perkembangan dan kesejahteraan hidupnya. Berikut lima tanda bahwa anak harus menemui psikolog:
1. Anak stres berlebihan
Perwujudan stres dapat berupa anak lebih mudah tersinggung, merasa cemas, atau menunjukkan gejala fisik seperti sakit kepala atau sakit perut. Berbeda dengan orang dewasa, anak mungkin meluapkan rasa stresnya dengan mengamuk atau mengalami kemunduran dalam suatu keterampilan.
2. Isolasi sosial
Saat anak mengisolasi dirinya dari kehidupan sosial, orang tua perlu waspada adanya masalah mental yang dialami anak. Sebagian anak pada dasarnya memang memiliki kepribadian tertutup. Namun, anak yang menarik dirinya dari kehidupan sosial dapat mengindikasikan adanya kesulitan emosional yang mendasar.
3. Perubahan suasana hati dan perilaku
Perubahan suasana hati dan perilaku dapat menjadi indikator bahwa anak mengalami masalah emosional. Misalnya, anak yang tadinya banyak berbicara tiba-tiba menjadi pendiam. Anak juga dapat menunjukkan perilaku lebih mudah tersinggung dan murung.
4. Kecemasan berlebihan
Kecemasan dapat seperti rasa takut yang berlebihan atau penghindaran terhadap situasi dan aktivitas tertentu. Misalnya, anak terlihat cemas saat akan berangkat sekolah, atau takut berbicara di depan umum. Intervensi profesional dibutuhkan jika kecemasan mengganggu keseharian anak.
5. Kemunduran akademik atau perilaku
Kemunduran dalam keterampilan akademis dan perilaku dapat mengindikasikan masalah mental anak. Misalnya, anak yang tadinya berprestasi di sekolah menjadi tidak semangat belajar sehingga nilainya menurun.
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum ke psikolog anak
Konsultasi dengan psikolog anak adalah hal yang wajar sehingga orang tua tidak perlu merasa takut. Berikut beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum ke psikolog anak:
- Berikan anak pemahaman bahwa pergi ke psikolog bukanlah suatu hukuman melainkan cara untuk mendapatkan bantuan.
- Pilih waktu yang tepat, jangan mengajak anak ke psikolog di tengah situasi tegang seperti saat anak sedang bertengkar.
- Jujurlah kepada anak bahwa Bunda mengajaknya ke psikolog, buat situasi menjadi menyenangkan agar anak merasa positif.
- Jelaskan bahwa konsultasi ke psikolog tidak akan menyeramkan seperti saat akan disuntik, anak hanya perlu menceritakan perasaannya.
- Lakukan komunikasi yang positif dengan anak, jawab pertanyaan anak tentang proses terapi secara terbuka.
Hal yang terjadi selama konsultasi dengan psikolog anak
Hal pertama yang dilakukan saat melakukan konsultasi dengan psikolog anak adalah mengisi formulir. Orang tua perlu mengisi detail tentang kondisi dan masalah yang dihadapi anak. Semakin banyak informasi yang diberikan akan semakin membantu psikolog anak memahami masalahnya.
Setelah itu, konsultasi dengan psikolog anak biasanya diawali dengan berbicara bersama orang tua atau pengasuh anak. Pertanyaan yang diajukan dapat meliputi kekhawatiran terhadap anak, usaha yang dilakukan di masa lalu, hingga tujuan melakukan konsultasi dengan psikolog anak.
Setelah itu, barulah sesi konsultasi dengan anak dilakukan, bisa secara pribadi maupun didampingi orang tua. Psikolog biasanya akan memberikan permainan atau aktivitas menyenangkan untuk menjadi lebih dekat dengan anak. Penting untuk dipahami bahwa psikoterapi adalah proses yang mungkin memerlukan waktu bagi anak untuk sembuh.
Tips memahami psikologi anak
Memahami psikologi anak sangat penting untuk mengetahui alasan di balik perilaku anak. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi adanya masalah kesehatan mental dan melakukan intervensi dini.
Berikut beberapa tips untuk memahami psikologi anak:
- Perhatikan perilaku anak dengan berada di sekitar anak saat sedang bermain atau melakukan aktivitas tertentu.
- Jadilah teman dekat anak agar mereka lebih membuka diri dan merasa nyaman untuk menceritakan kekhawatirannya.
- Habiskan waktu bersama anak dengan melakukan aktivitas bersama-sama seperti bermain, membersihkan rumah, dan membaca buku bersama.
- Dengarkan ucapan anak, kadang kali ucapan anak diabaikan karena terasa tidak penting, padahal ada alasan kenapa anak membicarakannya.
- Ngobrol dengan anak terkait topik yang menarik baginya untuk menggali lebih dalam pikiran dan perasaan anak.
- Jangan sepelekan jika anak merasa takut dan tidak percaya diri, anak khususnya remaja tidak mudah untuk membuka diri sehingga perilaku menyepelekan dapat membuatnya semakin menutup diri.
- Ketahui hal-hal yang disukai dan tidak disukai anak untuk membantu menjaga stabilitas emosionalnya.
Syarat dan cara konsultasi ke psikolog atau psikiater gratis pakai BPJS
Konsultasi dengan psikolog anak akan lebih ringan jika memanfaatkan BPJS Kesehatan, Bunda. Tidak perlu memikirkan tarif konsultasi psikolog anak karena anak yang memiliki masalah kesehatan mental dapat mengunjungi psikiater gratis dengan memenuhi syarat berikut ini:
- Menyiapkan kartu BPJS Kesehatan atau KIS dan fotokopinya.
- Menyertakan fotokopi atau salinan Kartu Keluarga.
- Memberikan hasil diagnosis atau surat rujukan dokter.
Sebelum itu, terdapat langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendapat rujukan ke fasilitas kesehatan. Berikut ini tahapannya:
- Kunjungi dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas atau klinik.
- Lakukan konsultasi di faskes tingkat pertama untuk mendapatkan diagnosis dan rujukan ke faskes tingkat selanjutnya.
- Menjalani konsultasi psikologi di faskes rujukan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dengan mengikuti instruksi yang diberikan.
Demikian penjelasan mengenai psikolog anak mulai dari peranan hingga proses konsultasinya. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)