Studi Temukan Konsumi Obat Anti-Radang saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak dengan Autisme

16 hours ago 3

Jakarta -

Tahukah Bunda, ada penelitian terbaru yang mengungkapkan bahwa konsumsi obat antiradang tertentu saat hamil bisa meningkatkan risiko anak lahir dengan autisme atau autism spectrum disorder (ASD)?

Apa pun obatnya, jangan lupa selalu konsultasi dulu dengan dokter ya karena kita semua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil, termasuk memastikan ia tumbuh sehat sejak dalam kandungan. 

Mengenal obat antiradang

Obat antiradang, atau dalam istilah medis disebut obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Dilansir dari Cleveland Clinic, NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) adalah obat yang mengurangi peradangan, nyeri, dan demam. Ada banyak jenis NSAID, termasuk yang dijual bebas dan yang dijual dengan resep dokter. Contohnya ibuprofen dan naproksen.

Penyedia layanan kesehatan menggunakannya untuk mengobati berbagai gejala, mulai dari sakit kepala dan nyeri gigi hingga radang sendi dan kekakuan otot. Namun Bunda, ternyata ada dampaknya jika dikonsumsi saat hamil, terutama di trimester pertama.

Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat kimia yang menyebabkan peradangan. Namun, prostaglandin juga berperan penting dalam perkembangan otak janin, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Ketika kadar prostaglandin terganggu, risiko masalah pada perkembangan saraf bayi, termasuk ASD, bisa meningkat.

Risko obat antiradang saat hamil

Dikutip dari Daily Mail, sebuah penelitian mengamati dampak pada anak-anak yang terpapar glukokortikoid, golongan steroid di dalam rahim. Mereka yang terpapar obat-obatan tersebut sebelum lahir memiliki kemungkinan 30 hingga 50 persen lebih besar untuk didiagnosis autisme dibandingkan dengan anak-anak yang ibunya tidak mengonsumsinya.

Penelitian tersebut juga mengaitkan glukokortikoid yang meliputi prednison dan kortison dengan risiko lebih tinggi terhadap disabilitas intelektual, gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD), dan kecemasan. Glukokortikoid meniru hormon kortisol, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan dikenal karena efek antiradangnya.

Obat-obatan tersebut diresepkan kepada ibu hamil yang berisiko melahirkan prematur karena obat-obatan tersebut juga membantu perkembangan dan pematangan organ janin.

Selain itu, obat-obatan tersebut juga diberikan kepada ibu hamil yang menderita gangguan autoimun atau inflamasi seperti artritis reumatoid, lupus, dan asma karena obat-obatan tersebut melemahkan respons imun.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa jika bayi terpapar glukokortikoid dalam jumlah berlebihan, hal itu dapat mengubah perkembangan otak mereka secara negatif. Anak-anak dari ibu yang berisiko melahirkan prematur yang mengonsumsi glukokortikoid memiliki kemungkinan 50 persen lebih besar untuk didiagnosis dengan autisme dibandingkan dengan mereka yang ibunya tidak terpapar obat tersebut.

Risiko cacat intelektual dan ADHD 30 persen lebih tinggi pada kelompok anak-anak yang terpapar. Dan gangguan suasana hati, kecemasan, dan stres 50 persen lebih tinggi. Bagi anak-anak dari ibu dengan gangguan autoimun atau inflamasi, risiko autisme dan ADHD 30 persen lebih tinggi pada kelompok yang terpapar, sementara masalah suasana hati dan cacat intelektual 40 persen lebih tinggi.

Pengganti obat antiradang untuk ibu hamil

Bunda, jangan khawatir! Ada banyak cara untuk tetap sehat selama hamil tanpa harus mengandalkan obat-obatan tertentu. Berikut tipsnya:

1. Konsultasi dengan dokter

Sebelum minum obat apa pun, termasuk yang dijual bebas, tanyakan dulu ke dokter ya, Bunda. Setiap ibu hamil punya kondisi yang berbeda-beda, jadi dokter pasti tahu yang terbaik buat Bunda dan si kecil..

2. Gunakan alternatif yang aman:

Untuk nyeri atau demam ringan, dokter biasanya lebih merekomendasikan parasetamol, yang lebih aman untuk ibu hamil. Namun Bunda bisa mencoba alternatif lain yang lebih alami misalnya untuk meredakan nyeri atau demam: 

  • Minum air hangat.
  • Istirahat cukup.
  • Gunakan kompres hangat/dingin.
  • Konsumsi makanan bergizi untuk mendukung daya tahan tubuh.
  • Jaga Kesehatan Selama Kehamilan

Selain soal obat, Bunda juga bisa menjaga kesehatan janin dengan:

  • Makan makanan bernutrisi.
  • Hindari stres berlebihan.
  • Rutin periksa kandungan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online