Jakarta -
Usia berapa anak bisa ditinggal sendiri di rumah perlu menjadi perhatian orang tua agar tak keliru mengambil keputusan. Hal yang tak kalah penting, perhatikan juga kesiapan anak saat akan ditinggal di rumah.
Dikutip dari Kids Health, cepat atau lambat nanti mungkin akan ada saat-saat ketika orang tua harus meninggalkan anak sendirian di rumah.
Wajar bagi orang tua untuk khawatir saat kali pertama meninggalkan anak-anak tanpa pengawasan. Namun, Bunda dapat merasa lebih siap dan percaya diri dengan perencanaan yang tepat dan uji coba jika perlu.
Apabila ditangani dengan baik, tinggal di rumah sendirian juga dapat menjadi pengalaman yang positif bagi anak-anak, memberi mereka rasa percaya diri dan kemandirian.
Usia berapa anak bisa ditinggal sendiri di rumah?
Tentang usia berapa anak bisa ditinggal sendiri di rumah sebenarnya bergantung pada penilaian orang tua. Seberapa siap anak secara karakter dan mental untuk memiliki tanggung jawab besar ini.
Secara umum, meninggalkan anak-anak berusia kurang dari 10 tahun sendirian di rumah bukanlah ide yang baik.
Setiap anak berbeda, tetapi pada usia tersebut, sebagian besar anak belum memiliki kedewasaan dan keterampilan untuk menanggapi keadaan darurat jika mereka sendirian. Akan lebih baik apabila anak mulai ditinggal sendiri di rumah setidaknya setelah berusia 10 tahun atau lebih dari itu.
Apa yang perlu dipertimbangkan?
Dikutip dari Healthy Children, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan orang tua untuk mengukur apakah anak sudah siap bertanggung jawab ditinggal sendirian di rumah. Berikut ulasannya:
Mengetahui waktu yang tepat berbeda untuk setiap keluarga. Pertimbangkan kedewasaan anak, tempat tinggal Bunda, jaringan pendukung terdekat, serta seberapa jauh Bunda dan Ayah akan tinggalkan Si Kecil untuk beberapa jam.
1. Usia
Usia berapa anak bisa ditinggal sendiri di rumah menjadi faktor utama yang perlu dipertimbangkan orang tua.
Coba amati kembali, menurut Bunda apakah anak sudah cukup dewasa untuk mengurus diri sendiri? Ingatlah bahwa tingkat kedewasaan setiap anak dan tingkat kenyamanan orang tua mungkin berbeda.
Sebagian besar anak tidak akan cukup dewasa untuk bisa tinggal sendiri secara teratur hingga mereka berusia sekitar 10 atau 11 tahun. Namun, beberapa orang tua mungkin tidak keberatan meninggalkan anak berusia 8 atau 9 tahun di rumah sendirian selama setengah jam atau lebih sesekali.
2. Kehati-hatian
Apakah anak sudah mampu berpikir dengan cermat sebelum bertindak? Hal ini terutama penting bagi anak remaja, yang mungkin tergoda untuk mencoba ikut pergi dari rumah saat ditinggal sendirian.
3. Kenyamanan
Apakah anak merasa nyaman ditinggal sendirian? Pernahkah Bunda bertanya langsung kepada anak apakah mereka akan baik-baik saja di rumah sendirian?
4. Mampu membuat keputusan sendiri
Apakah anak sudah dapat membuat penilaian yang baik dan mengambil keputusan sendiri? Apakah mereka mampu selalu berpikir jernih? Misalnya, jika susu berbau asam atau menggumpal saat dituang, apakah anak akan tetap meminumnya?
Meski terlihat sederhana, hal ini sangat penting jika Bunda sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan anak sendirian di rumah.
5. Minat dan kegiatan anak
Dapatkah anak tetap sibuk tanpa bergantung pada televisi atau permainan video? Dapatkah anak menggunakan waktu mereka secara kreatif dengan kegiatan seperti membaca, menggambar, membuat musik, mengerjakan pekerjaan rumah, dan bermain dengan mainan, di antara hal-hal lainny.
6. Keamanan
Apakah anak dapat mengingat dan mengikuti aturan keselamatan yang penting? Misalnya, dapatkah mereka memberi tahu Bunda dari jauh bagaimana mereka akan menanggapi kebakaran, kebocoran gas, atau keadaan darurat lainnya?
Dapatkah mereka mengikuti aturan lain seperti tidak membuka pintu, tidak memberi tahu siapa pun (di media sosial mau pun di telepon) bahwa mereka sendirian?
Tips mempersiapkan anak saat hendak ditinggal sendirian
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/tylim
Ketika Bunda memutuskan bahwa anak sepertinya sudah siap untuk ditinggal di rumah sendirian, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan sebagai langkah persiapan:
1. Buat jadwal untuk mengabari
Tetapkan jadwal untuk menelepon dan mengabari Bunda. Bunda dapat meminta anak untuk menelepon langsung setelah pulang sekolah atau mengatur waktu saat Bunda akan menelepon ke rumah untuk menanyakan kabarnya.
Pastikan anak mengerti kapan Bunda ada dan kapan mungkin tidak dapat menjawab panggilan. Buat daftar nomor telepon teman dekat yang dapat dihubungi anak saat mereka butuh bantuan.
2. Tetapkan aturan
Tetapkan aturan khusus saat Bunda pergi, pastikan anak mengetahui dan memahaminya. Pertimbangkan aturan tegas tentang:
- Mengundang teman-teman saat orang tua tidak ada di rumah
- Ruangan di rumah yang tidak boleh dimasuki, terutama saat bersama teman-teman
- Waktu menonton TV dan jenis acaranya
- Aturan tentang screentime, termasuk menggunakan komputer
- Aturan tentang penggunaan area dapur dan kegiatan memasak (berikan penjelasan tentang hal-hal khusus, seperti penggunaan oven dan peralatan seperti pisau tajam)
- Tidak membukakan pintu untuk orang asing
- Harus selalu menjawab telepon
- Tidak memberi tahu siapa pun bahwa mereka sendirian di rumah
3. Penuhi persediaan di rumah
Saat hendak meninggalkan anak sendirian di rumah, pastikan persediaan barang-barang keperluan sehari-hari dan perlengkapan darurat sudah tercukupi.
Sebagai contoh, sediakan makanan sehat untuk camilan di dapur. Pastikan juga tersedia obat-obatan yang perlu diminum anak dalam dosis yang tepat.
Bunda juga perlu menyediakan senter untuk berjaga-jaga jika terjadi pemadaman listrik tiba-tiba.
Cantumkan juga daftar nomor telepon penting, termasuk nomor telepon Bunda, teman dekat orang tua, anggota keluarga, serta dokter, polisi, dan pemadam kebakaran, yang mungkin dibutuhkan anak dalam keadaan darurat.
4. Pastikan rumah dalam kondisi aman
Tidak peduli seberapa baik anak dalam mematuhi aturan, amankan apa pun yang dapat menimbulkan risiko kesehatan atau keselamatan di rumah. Beberapa benda yang perlu disimpan di tempat yang tidak dapat dijangkau anak-anak, termasuk seperti:
- Obat-obatan, termasuk yang dapat menyebabkan masalah jika dikonsumsi berlebihan, seperti pil tidur, obat batuk, dan lain-lain
- Tembakau
- Kunci mobil
- Korek api
Jangan lupa bahwa hewan peliharaan dapat menjadi teman yang menyenangkan bagi anak-anak saat sendirian di rumah. Banyak anak merasa lebih aman dengan keberadaan hewan peliharaan di sekitar mereka.
5. Lakukan latihan terlebih dahulu
Sebelum benar-benar meninggalkan anak sendirian di rumah, cobalah untuk melakukan latihan simulasi terlebih dahulu. Biarkan anak tinggal di rumah sendirian selama 30 menit hingga satu jam, sementara Bunda tetap berada tidak jauh dari rumah dan tetap rutin menghubungi.
Demikian ulasan tentang usia berapa anak bisa ditinggal sendiri di rumah. Sesuaikan dengan kondisi anak dan jangan lupa lakukan obrolan terlebih dahulu sebelum memutuskan hal ini ya, Bunda. Semoga bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)