5 Fakta Stella Christie, Profesor yang Jadi Wamendikti Saintek di Kabinet Merah Putih

3 weeks ago 11

Stella Christie resmi menjabat Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek) di Kabinet Merah Putih. Bersama Prof Dr Fauzan MPd, ia akan mendampingi Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro yang ditunjuk sebagai Menteri Dikti Saintek, Bunda.

Sosok Stella mencuri perhatian saat dipanggil Presiden Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Selasa (15/10/2024). Saat itu, Stella mengenakan batik dan memberikan keterangan kepada awak media tentang latar belakang pendidikan dan pekerjaannya.

Lantas, siapakah Stella Christie yang kini menjabat Wamendikti Saintek ini ya? Simak faktanya berikut ini.

Fakta Stella Christie

Melansir dari beberapa sumber, berikut 5 fakta Stella Christie yang terpilih menjadi Wamendikti Saintek:

1. Profesor di bidang cognitive science

Stella Christie merupakan profesor atau ilmuwan di bidang cognitive science. Stella mempelajari secara khusus tentang otak manusia dan artificial intelligence (AI), Bunda.

"Saya adalah ilmuwan bidang cognitive science, adalah mempelajari bagaimana kita berpikir, jadi tentang otak dan cara pikiran yang memasukkan manusia, hewan, artificial intelligence (AI). Jadi ilmu saya adalah interdisipliner," katanya kepada awak media, dikutip dari detikcom dan CNN Indonesia.

Stella Christie adalah profesor psikologi dan guru besar, yakni universitas top 20 di dunia berdasarkan ranking QS World University Ranking 2025. Di kampus ini, Stella juga bekerja sebagai pengajar di Departemen Psikologi, Ketua Riset di Laboratorium Otak dan Kecerdasan, dan Direktur Pusat Kognisi Anak.

2. Latar belakang pendidikan Stella Christie

Stella Christie menempuh pendidikan sekolah formal di Jakarta. Ia lalu melanjutkan ke perguruan tinggi di Harvard University untuk mendapatkan gelar Sarjana di bidang Psikologi.

Di Harvard University, perempuan kelahiran 1979 ini mendapatkan predikat Magna Cum Laude with Highest Honor. Ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi di perguruan tinggi yang lulus dengan 'pujian tertinggi'.

Setelah lulus dari Harvard University, Stella melanjutkan kuliah di Northwestern University untuk menamatkan gelar S2 dan S3.

3. Prestasi Stella Christie di bidang pendidikan dan riset

Stella telah memulai kariernya di dunia riset sejak tahun 2010 di kampus luar negeri. Dikutip dari laman Tsinghua University, Stella menjadi peneliti pascadoktoral di The University of British Columbia pada tahun 2010-2012. Pada tahun 2015-2016, ia menjadi peneliti tamu di Stanford University.

Ia juga pernah menjabat sebagai Associate Professor di Swarthmore College sebagai Associate Professor pada 2015-2016. Selama menjadi peneliti, Stella telah membuah beberapa kajian penelitian, di antaranya:

  • Christie, S. Structure mapping for social learning dalam jurnal Cognitive Science tahun 2017.
  • Christie, S., Gentner, D., Call, J., & Haun, D. Sensitivity to relational similarity and object similarity in apes and children dalam jurnal Current Biology tahun 2016.
  • Noyes, A. & Christie, S. Children prefer diverse samples for inductive reasoning in the social domain dalam jurnal Child Development tahun 2016.
  • Christie, S. & Gentner, D. Language helps children succeed on a classic analogy task dalam jurnal Cognitive Science tahun 2014.
  • Christie, S. & Gentner, D. Where hypotheses come from: Learning new relations by structural alignment dalam Journal of Cognition and Development tahun 2010 dan terpilih sebagai artikel terbaik pilihan editor.

4. Prioritas program Stella di pendidikan

Para wakil menteri Kabinet Merah Putih telah resmi dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Senyum ceria terlihat di wajah para wamen itu usai dilantik.

Stella Christie/ Foto: Grandyos Zafna

Stella mengatakan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas program yang akan dia jalankan saat duduk di pemerintahan. Ini juga terkait dengan inovasi-inovasi di program hilirisasi, Bunda.

"Tentu saja dari Kementerian Dikti Sains dan Teknologi fokus kami adalah pengembangan SDM dan bagaimana kita bisa mengeluarkan inovasi-inovasi baru," kata Stella seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin, (21/10/24).

"Hilirisasi tak akan bisa terjadi tanpa inovasi dari sains dan teknologi. Itu tentu salah satu yang sangat penting yang harus kita galakkan dan perlu dukungan bersama," sambung.

Dalam kesempatan ini, Stella juga memohon dukungan dari masyarakat untuk mengembangkan pendidikan tinggi dan teknologi. Menurutnya, tujuan pendidikan dapat tercapau bila semua pihak bahu-membahu.

"Kami akan bekerja memetakan yang sudah ada, memperbaiki yang sudah ada. Tapi juga membuat banyak hal yang bisa membangun negara ini melalui riset," ujarnya.

Banner Persiapan Melahirkan

5. Suami asal Polandia dan lulusan Harvard University

Stella Christie menikah dengan pria asal Polandia bernama Bartek Czech. Sama seperti sang istri, Bartek Czech juga memiliki segudang prestasi di bidang sains.

Ia adalah lulusan dari University of Pennsylvania dan Harvard University. Bartek lulus dengan predikat Magna Cum Laude di Harvard University.

Bartek pernah mendapatkan beberapa penghargaan di bidang sains, seperti Block Award for a promising young scientist dari Aspen Center for Physics dan Joseph L. Barrett Award for Teaching dari Harvard University. Dari segi prestasi akademik, Bartek telah mempublikasikan lebih dari 30 makalah di jurnal Internasional.

Simak juga 7 fakta Maudy Ayunda yang ditunjuk sebagai jubir Presidensi G20 Indonesia, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/ank)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online