Jakarta -
Menetapkan boundaries atau batasan dapat bermanfaat bagi hubungan. Batasan yang sehat juga memberikan rasa kendali atas ruang dan waktu emosional, serta fisik Bunda.
Dengan mempelajari cara menetapkan dan mempertahankan boundaries, Bunda dapat mengembangkan kemandirian dan terlibat dalam hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain.
Boundaries adalah batasan yang ditetapkan untuk hal-hal yang dapat diterima bagi tubuh, emosi, waktu, dan harta benda, untuk membentuk hubungan yang sehat. Batasan bukanlah aturan tentang bagaimana orang lain ‘seharusnya’ bertindak atau menjalani hidup mereka.
Hal ini membantu seseorang menetapkan kebutuhannya, dan mengutamakan, alih-alih mengesampingkan demi menyenangkan orang lain.
Manfaat membangun boundaries dalam hubungan
Dilansir dari laman WebMD, menetapkan batasan itu baik untuk Bunda dan orang-orang sekitar. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa Bunda dapatkan:
- Membangun harga diri yang lebih besar
- Pahamilah dengan jelas siapa Bunda, apa yang diinginkan, serta nilai-nilai dan sistem kepercayaan
- Berikan fokus pada diri dan kesejahteraan sendiri
- Tingatkan kesehatan mental dan kesejahteraan emosional
- Hindari kelelahan
- Mengembangkan kemandirian
7 Cara membangun boundaries dalam hubungan agar harmonis dan langgeng
Cara terbaik untuk mulai menetapkan boundaries adalah dengan memberikan masukan yang langsung, terbuka, dan jujur tentang batasan. Dilansir berbagai sumber, berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:
1. Mulai lebih awal
Jauh lebih mudah untuk memperkenalkan batasan di awal hubungan, daripada bertahun-tahun kemudian, terutama setelah kebiasaan dan rutinitas terbentuk dan kedua pasangan lebih terlibat secara emosional.
Menetapkan batasan di titik mana pun masih lebih baik daripada memaksakan satu sama lain hingga merusak hubungan.
2. Bersikap jujur
Bersikap jujur dan tetap menghargai saat berbagi pikiran dan perasaan dengan pasangan. Tidak apa-apa meluangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum dan sesudah percakapan.
Namun, hindari menjadikan itu sebagai alasan untuk tidak mengungkap perasaan Bunda kepada mereka.
3. Hindari berasumsi sendiri atau menebak perasaan orang lain
Membuat asumsi dapat menimbulkan banyak kesalahpahaman dalam suatu hubungan. Mungkin Bunda merasa mengenal seseorang dengan sangat baik, sehingga dapat menebak apa yang sedang dipikirkannya, tetapi lebih baik bertanya daripada berasumsi.
4. Bertanggung jawab atas tindakan
Alih-alih menyalahkan atau mengeluh tentang situasi atau perasaan, ambil waktu sejenak. Kemudian, pikirkan tentang pilihan yang telah Bunda buat dalam suatu hubungan dan apakah pilihan itu mungkin berkontribusi terhadap situasi tersebut.
5. Ketahui kapan saatnya untuk melupakan
Bunda dapat mengungkapkan bagaimana ingin diperlakukan dalam suatu hubungan. Setiap orang berhak diperlakukan dengan rasa hormat dan adil.
6. Belajar untuk mengatakan tidak
Mengatakan 'tidak' mungkin terasa tidak nyaman bagi sebagian orang, tetapi bisa menjadi lebih mudah dengan latihan. Selain mengatakan 'tidak', Bunda dapat mencoba dengan kalimat lain.
Misalnya, Bunda dapat mengatakan, “Terima kasih sudah memikirkan saya, tetapi saya tidak bisa melakukannya sekarang,” atau “Saya punya komitmen lain”.
7. Tidak apa-apa untuk meminta ruang
Melansir dari laman PsychCentral, baik baru memulai hubungan dengan pasangan atau telah bersama mereka sejak lama, wajar saja jika menginginkan waktu untuk diri sendiri.
Ada kemungkinan pasangan melihat permintaan ini sebagai bentuk penolakan, jadi penting untuk mempertimbangkan perasaan mereka dan menjelaskan bahwa ini bukan masalahnya.
Nah, itulah beberapa cara membangun boundaries dalam hubungan yang bisa Bunda lakukan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/fir)