Nyeri sendi dan tulang sakit hamil menjadi beberapa keluhan yang umum dialami para perempuan. Kondisi ini biasanya paling sering terjadi di trimester ketiga kehamilan.
Alasannya, pada periode waktu tersebut berat badan ibu hamil semakin bertambah, sehingga akan meningkatkan tekanan pada sendi.
Selama kehamilan, Bunda akan mengalami perubahan hormonal dan fisik saat tubuh beradaptasi untuk mendukung perkembangan janin. Nah, hal ini juga dapat menjadi penyebab ketidaknyamanan dan nyeri pada sendi.
Apa itu nyeri sendi?
Dalam studi yang dimuat dalam jurnal nyeri sendi merupakan salah satu gejala umum selama kehamilan.
Nyeri ini dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, namun sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa nyeri sendi sering kali lebih terasa selama trimester ketiga.
Nyeri muskuloskeletal selama kehamilan paling sering memengaruhi sendi-sendi berikut:
- Punggung, terutama punggung bawah
- Pergelangan tangan
- Pinggul
- Pergelangan kaki
- Lutut
Apa penyebab tulang sakit saat hamil?
Meski wajar terjadi, tapi Bunda tetap perlu memahami apa saja yang bisa menjadi penyebab tulang sakit saat hamil. Berikut faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1. Perubahan hormonal
Selama kehamilan, tubuh melepaskan hormon yang disebut relaksin, yang membantu panggul bersiap untuk momen persalinan. Di lain sisi, kondisi ini juga dapat menyebabkan ketidakstabilan dan nyeri sendi.
2. Penambahan berat badan
Penambahan berat badan selama kehamilan dapat memberi lebih banyak tekanan pada sendi, yang menyebabkan nyeri tulang.
Oleh sebab itu, jangan abaikan jika dokter berpesan pada Bunda untuk memperhatikan penambahan berat badan dan aturan pola makan saat hamil.
3. Perubahan postur
Saat hamil, pusat gravitasi tubuh wanita akan berubah. Tepatnya titik pusat gravitasi berpindah ke depan karena adanya janin yang ukurannya semakin bertambah setiap hari.
Kondisi ini dapat mengubah ibu hamil bergerak dan berdiri, yang jika keliru bisa berisiko mengakibatkan nyeri sendi.
4. Pembengkakan
Pembengkakan jaringan lunak dapat terjadi selama kehamilan, yang dapat meningkatkan risiko nyeri sendi.
Faktor-faktor seperti pola makan yang buruk dan jarang olahraga juga dapat menyebabkan penambahan berat badan, sehingga turut meningkatkan risiko tulang sakit saat hamil.
Apakah nyeri sendi akan berhenti setelah kehamilan?
Waktu pemulihan dapat sangat bervariasi pada masing-masing orang. Sebagian ibu hamil mungkin akan terus mengalami nyeri sendi selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah melahirkan.
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi pemulihan meliputi:
- Penyebab mendasar nyeri sendi
- Tuntutan fisik dalam merawat bayi baru lahir
- Postur tubuh saat menyusui
- Tingkat aktivitas
Jika nyeri sendi berlanjut hingga jauh setelah masa pasca persalinan atau sangat parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Berdasarkan pemeriksaan, dokter dapat menilai apakah nyeri tersebut mungkin disebabkan oleh kondisi lain yang tidak terkait dengan kehamilan, seperti artritis reumatoid, atau mungkin merupakan tanda komplikasi pasca persalinan.
Cara mengatasi nyeri sendi dan tulang sakit saat hamil
Nyeri tulang ekor lebih umum terjadi pada akhir trimester kedua dan trimester ketiga. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri sendi dan tulang sakit saat hamil:
1. Perhatikan postur tubuh
Bunda mungkin biasanya cenderung membungkuk ke depan atau melengkungkan punggung saat hamil, padahal ini lama-kelamaan dapat memengaruhi tulang belakang.
Pastikan Bunda duduk tegak dengan kaki rata di lantai. Aktifkan otot inti tubuh dengan punggung sedikit melengkung dan leher lurus.
Keseimbangan dan simetri sangat penting selama kehamilan, terutama karena banyak ligamen yang kendur. Hindari kebiasaan menyilangkan kaki, melangkah keluar dari tempat tidur dengan satu kaki, atau mengenakan celana sambil berdiri dan memasukkan satu kaki pada satu waktu.
Jenis gerakan-gerakan asimetris ini berisiko dapat memperparah nyeri tulang ekor. Berada dalam posisi yang sama dalam jangka waktu lama juga dapat memperparah nyeri, terutama saat duduk, jadi usahakan untuk bangun dan bergerak sesering mungkin.
2. Gunakan bantal khusus
Bunda dapat mengurangi sebagian tekanan pada tulang ekor yang nyeri dengan menggunakan bantal kursi khusus. Misalnya, pilih bantal yang memiliki sudut miring seperti segitiga untuk topangan ekstra di area tulang ekor.
Selain itu, pertimbangkan juga untuk menggunakan bantal tambahan saat tidur. Letakkan di antara kedua kaki Bunda untuk memposisikan pinggul dan lutut dalam posisi netral yang lebih nyaman.
3. Minum obat pereda nyeri hanya atas izin dokter
Meskipun konsumsi obat sebenarnya lebih baik dibatasi selama kehamilan, namun terkadang ini menjadi pilihan yang terbaik.
Dikutip dari laman The University of Texas Southwestern Medical Center, penting untuk memastikan konsumsi obat hanya dilakukan atas izin dokter agar sesuai kebutuhan.
4. Terapi panas dan dingin
Cobalah sesekali mandi dengan air hangat untuk membantu agar otot tubuh lebih rileks. Selain itu, jika perlu gunakan bantal pemanas atau selimut hangat pada area persendian. Bunda juga bisa menempelkan kompres es yang dibungkus handuk pada persendian yang nyeri.
5. Olahraga
Dikutip dari laman American Pregnancy Association, olahraga teratur meningkatkan rentang gerak dan dapat membantu menjaga kelenturan sendi.
Beberapa contoh jenis olahraga low impact yang bisa Bunda lakukan termasuk seperti berjalan dan berenang.
6. Istirahat cukup
Luangkan waktu untuk beristirahat agar sendi juga turut dapat rehat sejenak. Latihan relaksasi serta mengangkat kaki juga dapat membantu meredakan nyeri lutut dan pergelangan kaki.
7. Pilih alas kaki yang tepat
Mengenakan sepatu hak tinggi membuat pergelangan kaki dan kaki jadi tegang. Sebaliknya, cobalah kenakan sepatu yang memberikan dukungan yang memadai. Jika nyeri sendi mengganggu aktivitas harian, jangan ragu untuk meminta bantuan dokter.
Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?
Meskipun nyeri sendi dapat menjadi bagian umum dari kehamilan, Bunda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami nyeri yang parah atau tiba-tiba.
Konsultasi tentang nyeri sendi juga perlu dilakukan untuk mendapatkan saran lebih lanjut tentang pilihan perawatan dan cara yang aman untuk mengelola nyeri.
Demikian ulasan tentang cara mengatasi nyeri sendi dan tulang sakit saat hamil. Nyeri sendi selama kehamilan adalah pengalaman yang umum, biasanya terjadi karena perubahan alami yang dialami tubuh Bunda untuk mengakomodasi pertumbuhan janin.
Penanganan dapat melibatkan strategi penanganan di rumah, seperti mengompres sendi yang nyeri dengan air hangat, berolahraga secara teratur, dan beristirahat.
Intervensi dini diharapkan dapat membantu mencegah nyeri sendi memburuk dan meningkatkan pengalaman kehamilan Bunda secara keseluruhan.
Semoga informasi mengenai penyebab hingga penanganan nyeri sendi dan tulang selama kehamilan ini dapat membantu para bunda hamil merasa nyaman hingga melahirkan tiba.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)