Di masa-masa awal belajar makan padat, anak bisa menjadi picky eater. Sebuah kondisi di mana anak-anak menjadi lebih pilih-pilih makanannya, bahkan kadang menolak makanan yang diberikan padanya.
Selama masa tumbuh kembang, Si Kecil membutuhkan nutrisi yang baik untuk membantu mereka sehat dan kuat. Setiap harinya, anak-anak juga membutuhkan berbagai buah dan sayuran untuk perkembangan otak yang cerdas.
Terkadang Si Kecil suka memilih makanan-makanan yang memang mereka sukai atau disebut picky eater. Padahal, belum tentu makanan yang dipilih merupakan makanan sehat. Hal ini yang perlu diperhatikan Bunda dalam memberikan setiap makanan sehat guna perkembangannya.
Mengutip laman Healthline, penelitian menemukan bahwa sebanyak 50 persen orang tua menilai bahwa anak-anak yang berusia pra-sekolah sebagai picky eater. Beberapa orang tua juga menganggap masalah ini menjadi tantangan tersendiri yang belum bisa terpecahkan.
Picky eater pada anak-anak dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari preferensi rasa, tekstur makanan, hingga kondisi psikologis anak. Anak-anak cenderung lebih sensitif terhadap rasa pahit, biasanya terdapat dalam sayuran tertentu, sehingga mereka sering kali menolak makanan yang sebenarnya bernutrisi tinggi.
Pada dasarnya, setiap anak memiliki proses dan waktu masing-masing dalam menerima jenis makanan baru. Dengan pendekatan yang penuh kesabaran dan kesadaran akan pentingnya nutrisi seimbang, Bunda dapat mendukung Si Kecil untuk memiliki pola makan yang lebih sehat seiring bertambahnya usia mereka. Sementara itu, Bunda juga dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasi anak yang picky eater.
9 Cara mengatasi anak picky eater
Bunda dapat melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasi anak picky eater dikutip dari laman Parents. Simak selengkapnya.
1. Sabar dalam menghadapi anak yang picky eater
Seorang ahli gizi anak di Miami, Marina Chaparro, RD mengatakan "Setiap makan, dapat diseimbangkan makanan dengan sayur dan buah di satu sisi piring, dan protein serta biji-bijian atau pati di sisi lainnya," ujar Chaparro. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan makanan baru satu per satu pada Si Kecil.
Saat Si Kecil menutup mulut untuk makanan baru, Bunda cukup menyajikannya kembali pada waktu makan berikutnya. Hal ini merupakan sebuah strategi yang didukung oleh penelitian bahwa anak-anak lebih menerima sayuran baru setelah disajikan beberapa kali. Chaparro juga mengatakan, "Jika Bunda hanya mengomel terhadap reaksi anak, mereka akan bereaksi negatif terhadap makanan," ujar Chaparro.
2. Menerapkan aturan rotasi
Penulis It's Not About the Broccoli, Dina Rose, PhD, mengatakan, "Sebagai langkah membiasakan anak untuk makan sesuatu yang berbeda setiap hari, jangan memberikan makanan yang sama dua hari berturut-turut, ungkap Rose.
Bunda dapat memberikan variasi makanan dalam setiap harinya agar Si Kecil tidak jenuh. Sementara itu, Bunda juga dapat menyampaikan pada Si Kecil, "Kamu makan wortel saat makan siang kemarin. Hari ini kamu bisa makan kembang kol atau kacang polong, dan besok kamu bisa makan wortel lagi jika kamu mau."
3. Memulai dari yang sangat kecil
Dalam mengenalkan makanan baru untuk Si Kecil tentunya jangan mulai dengan memberikan semangkuk besar kacang polong. Direktur program pemberian makanan di Penn State Hershey Medical Center di Pennsylvania, Keith E. Williams, PhD mengatakan, "Bunda dapat memulai dari potongan yang sangat kecil sehingga bisa langsung tertiup angin," ujar Williams dikutip dari laman Parents.
Bunda juga dapat mendorong anak dengan memberikan satu kacang polong, sepotong mi, atau sepotong keju dengan mengatakan "Ini mudah, kamu bisa menyelesaikannya dalam sedetik." Setelah itu, Bunda dapat memberikan makanan yang Si Kecil sukai. Pada waktu makan berikutnya, tingkatkan porsi makanan baru dan menghentikan makanan berikutnya secara bertahap.
4. Terbuka mengenai bahan-bahannya
Dalam mengatasi anak yang picky eater, Bunda dapat memberi tahu mengenai bahan-bahan yang ada di makanan Si Kecil. "Saat Si Kecil menanyakan bintik hijau dalam smoothie mereka, Bunda dapat memberi tahu bahwa terdapat bayam di dalamnya," kata Rose dikutip dari laman Parents.
Jika Si Kecil meragukan hal tersebut, Bunda dapat mengajak mereka untuk mencari bintik-bintik tersebut, kemudian tunjukkan pada mereka seperti apa bentuk daun bayam.
5. Mengurangi minuman dan makanan ringan
Banyak klinik pemberian makanan meminta orang tua untuk mencatat makanan dan minuman anak selama tiga hari. Seorang praktisi perawat anak di klinik pemberian makanan di Rumah Sakit dan Klinik Anak Minnesota di Minneapolis, Nancy Entgelmeier menjelaskan, "Saat kami melihat catatan ini, kami melihat bahwa banyak anak menolak makanan baru setelah mencoba camilan dan minum sepanjang hari, hal ini membatasi keinginan anak untuk makan saat waktu makan tiba," ujar Nancy.
Akan tetapi, setelah mengurangi waktu makan menjadi tiga kali dan satu hingga tiga kali camilan pada waktu yang relatif konsisten, hasil temuan menunjukkan bahwa anak-anak lebih mudah menerima untuk mencoba sesuatu yang baru karena mereka benar-benar lapar.
6. Mengundang teman petualang untuk makan malam
Ketika Bunda melakukan upaya untuk mengatasi picky eater, Bunda dapat mengundang teman mereka untuk mencoba makanan baru. Dr. Williams menyarankan "Bunda dan dan Ayah bisa memengaruhi apa yang dicoba anak, tetapi tidak ada yang dapat membuat perbedaan lebih besar daripada teman," kata Dr. Williams.
Dr. Williams juga mengatakan, "Terkadang yang dibutuhkan hanyalah teman yang mengambil sepotong brokoli agar anak mau mengunyahnya," katanya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang kolega di Penn State, Helen Hendy, PhD, menunjukkan bahwa anak-anak prasekolah cenderung mencicipi mangga ketika mereka melihat teman sekelas melakukannya.
7. Menyajikan dengan gaya keluarga
Sedangkan mengutip ulasan di laman Baby Centre, Bunda dapat meletakkan makanan di tengah meja dan biarkan anak untuk memilih makanan yang akan ditaruh di piring mereka. Hal ini dilakukan untuk memicu rasa penasaran anak untuk mencoba makanan baru sesuai kendali mereka.
Terkadang jika Bunda langsung meletakkan makanan tersebut di atas piring dan tidak sesuai kendali anak, mereka enggan untuk mencobanya. Anak-anak senang membantu diri mereka, jadi Bunda dapat memberikan kebebasan itu.
8. Padukan makanan baru dengan makanan favorit anak
Selain mengenalkan makanan baru, Bunda juga dapat menambahkan satu makanan favorit anak di samping makanan baru. Misalnya, jika anak menyukai keju panggang dan stroberi, Bunda dapat menyajikan makanan favorit itu dengan buah atau sayuran baru.
9. Menawarkan piring untuk mencicipi
Saat menghadapi anak yang picky eater, Bunda dapat menambahkan piring sampel berukuran kecil di samping piring makan utama anak. Ketika anak mencoba makanan baru dan tidak menyukainya, mereka dapat menaruh kembali makanan tersebut di piring sampel daripada merasa tertekan untuk menghabiskan makanan utuh. Hal ini juga membantu menormalkan keinginan mereka untuk mencoba makanan baru.
Itulah 9 cara mengatasi anak picky eater. Semoga bermanfaat untuk tumbuh kembang Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)