Jakarta -
Gangguan tiroid menjadi salah satu kondisi yang rentan dialami oleh ibu hamil. Gejala yang muncul pun terkadang mirip seperti tanda hamil seperti biasa. Lalu amankah konsumsi obat tiroid saat hamil?
Dikutip dari What to Expect, jika seorang perempuan belum pernah didiagnosis dengan kondisi tiroid sebelumnya, tetapi mengalami gejala-gejalanya dan terutama memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid, dokter akan merekomendasikan tes darah.
Selama mematuhi anjuran yang diberikan dokter, konsumsi obat tiroid saat hamil aman dan dapat meminimalkan risiko baik bagi Bunda maupun janin.
Apa itu tiroid?
Dikutip dari Pregnancy, Birth and Baby, tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu di dalam leher yang menghasilkan hormon tiroid.
Hormon ini mengontrol bagaimana tubuh menggunakan energi (metabolisme) dan sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Hormon ini juga penting dalam mendukung kesehatan kehamilan.
Ada beberapa jenis disfungsi tiroid, termasuk seperti:
Hipotiroid
Kondisi bila kelenjar tiroid memproduksi terlalu sedikit hormon tiroid, yang menyebabkan perlambatan fungsi tubuh.
Hipertiroid
Kebalikan dari hipotiroidisme, kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, yang menyebabkan percepatan fungsi tubuh.
Masalah tiroid lainnya termasuk nodul tiroid, yang merupakan pertumbuhan atau benjolan abnormal pada kelenjar tiroid yang dapat memengaruhi cara tubuh memproduksi hormon tiroid. Ada juga kanker tiroid, yang merupakan jenis kanker langka yang memengaruhi kelenjar tiroid.
Bagaimana kehamilan memengaruhi kadar tiroid?
Saat hamil, dua hormon kehamilan yakni estrogen dan human chorionic gonadotropin (hCG), diketahui dapat meningkatkan kadar hormon tiroid.
Pada trimester pertama, hCG merangsang produksi hormon tiroid. Selama kehamilan, peningkatan kadar estrogen menghasilkan hormon yang membantu mengangkut hormon tiroid dalam darah. Pada trimester ketiga, volume tiroid mungkin 10-15 persen lebih besar. Semua ini normal.
Nah, karena alasan-alasan di atas dan banyak gejala kehamilan normal serta gangguan tiroid (seperti kelelahan) yang serupa, tes tiroid bisa lebih sulit terdeteksi di masa kehamilan.
Apa saja tanda dan gejala disfungsi tiroid?
Penting bagi Bunda untuk memperhatikan apa saja tanda dan gejala masalah tiroid yang dapat terjadi saat kehamilan.
Gejala hipotiroid meliputi:
- Tingkat energi yang sangat rendah
- Mudah merasa kedinginan
- Rambut rontok
- Sembelit
- Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala apa pun sama sekali
Gejala hipertiroid meliputi:
- Penurunan berat badan
- Intoleransi terhadap panas
- Tekanan darah tinggi
Pemeriksaan fungsi tiroid
Dokter dapat mendeteksi kadar hormon tiroid yang tidak biasa dengan tes darah. Pemeriksaan darah rutin pun penting dilakukan jika Bunda memiliki risiko disfungsi tiroid yang lebih tinggi, seperti saat hamil dan memiliki:
- Gejala disfungsi tiroid
- Riwayat penyakit tiroid pribadi atau keluarga
- Riwayat operasi tiroid sebelumnya
- Gondok (pembengkakan tiroid)
Pemeriksaan rutin juga disarankan jika Bunda:
- Memiliki riwayat keguguran atau kelahiran prematur
- Memiliki riwayat infertilitas
- Mengidap diabetes tipe 1
- Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
- Berusia 30 tahun atau lebih
Jika Bunda termasuk dalam satu atau lebih kategori ini, tanyakan kepada dokter apakah fungsi tiroid perlu diperiksa.
Pengobatan masalah tiroid saat hamil
Salah satu pertanyaan yang kerap membuat bingung yakni tentang aman atau tidaknya konsumsi obat tiroid saat hamil.
Pada kasus hipotiroid, dokter mungkin akan meresepkan obat yang disebut thyroxine. Idealnya, ibu hamil harus mengonsumsi tablet ini sebelum dan setelah pembuahan untuk mengoptimalkan kadar hormon tiroid.
Selama konsumsi obat, ibu hamil sebaiknya tetap memeriksakan fungsi tiroid secara teratur untuk memastikan kadar hormonnya berada dalam kisaran yang disarankan.
Jika tidak diobati, kadar hormon tiroid yang rendah dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan keguguran. Kondisi ini juga dapat memengaruhi perkembangan intelektual bayi.
Pada kasus hipertiroid, dokter dapat meresepkan obat untuk menghambat produksi hormon tiroid (terapi antitiroid). Obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah propylthiouracil.
Jika kelenjar tiroid terlalu aktif selama kehamilan, bayi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami detak jantung yang lebih cepat (takikardia), lahir kecil (ukuran gestasi kecil), lahir prematur, atau lahir meninggal.
Seberapa aman konsumsi obat tiroid saat hamil?
Mengonsumsi obat tiroid saat hamil dapat dikatakan aman, bahkan akan menjadi tidak aman jika Bunda tidak mengonsumsinya padahal sudah diresepkan oleh dokter. Ya, konsumsi obat tiroid saat hamil hanya boleh dilakukan atas anjuran dokter ya, Bunda.
Beberapa wanita mungkin memiliki masalah tiroid sebelum hamil, sementara yang lainnya baru muncul saat dan selama kehamilan.
Apa yang perlu diperhatikan?
Jika terdeteksi hipotiroid atau hipertiroid selama kehamilan, sangat penting bagi ibu hamil untuk mengonsumsi obat sesuai resep dokter.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait konsumsi obat tiroid saat hamil, seperti dikutip dari Vinmec:
Untuk kasus hipotiroid
Saat mengonsumsi obat hormon untuk mengobati hipotiroid, ibu hamil sebaiknya tetap memeriksa fungsi tiroid setiap 6-8 minggu. Jika dosisnya diubah, setelah 4 minggu.
Setelah melahirkan, minumlah obat dengan dosis yang sama seperti saat tidak hamil atau sesuai rekomendasi dokter. Obat multivitamin yang ditambahkan selama kehamilan dapat mengurangi penyerapan obat hipotiroid, jadi ibu hamil harus berhati-hati untuk minum obat dengan jarak sekitar 2-3 jam.
Untuk kasus hipertiroid
Serupa seperti hipotiroid, selama minum obat ibu hamil harus tetap rutin kontrol untuk memantau tanda-tanda seperti denyut jantung janin, perkembangan janin dan USG.
Demikian ulasan tentang penyakit tiroid saat hamil, termasuk aman atau tidaknya konsumsi obat tiroid saat hamil. Ingat, tetap patuhi anjuran minum obat yang diberikan oleh dokter ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)