Penyanyi asal Amerika Mandy Moore baru saja melahirkan anak ketiga berjenis kelamin perempuan pada 25 September 2024. Mandy mengumumkan kelahiran anak ketiganya dengan Taylor Goldsmith ke publik lewat akun instagramnya. Ia bersyukur anggota keluarganya bertambah seperti yang mereka inginkan, seorang bayi perempuan.
"Lou sudah hadir! Louise Everett Goldsmith lahir dengan bahagia, sehat, dan tepat waktu untuk musim Virgo. Dia adalah gadis impian kami dan kakak-kakaknya sudah sangat terpesona padanya seperti kami. Sangat bersyukur untuk keluarga kami yang berjumlah 5 dan menikmati setiap momen dari waktu istimewa ini," dikutip dari akun @mandymooremm.
Dalam sebuah wawancara dengan InStyle dikutip dari laman Ndtv, Mandy Moore mengatakan beruntung bisa hamil dan melahirkan di usia 40 tahun karena merasa lebih nyaman.
"Ada alasan mengapa saya berusia 40 tahun sekarang dan saya merasa paling nyaman dengan kulit saya," tuturnya.
Mandy Moore berbicara tentang perbedaan dalam kehamilannya dan mengharapkan seorang anak perempuan di usia 40 tahun. Awalnya dia dan suaminya Taylor Goldsmith melakukan program kehamilan IVF. Sayangnya program yang dilakukan tak berhasil.
Beruntungnya Mandy Moore justru berhasil hamil secara alami tanpa program IVF. Ia bahkan berhasil hamil dan melahirkan di usia kepala empat.
"Alam semesta baru saja memutuskan untuk melakukan apa yang diinginkannya, dan gadis kecil ini datang ke dalam hidup kami, dan kami juga sangat berterima kasih atas hal itu. Saya pergi ke dokter setelah saya hamil," tuturnya.
Persiapan hamil di usia 40 tahun
Foto: PRImageFactory
Mendekati usia 40 tahun peluang Bunda untuk bisa hamil semakin menurun. Peluang ini bahkan menurun sejak Bunda berusia 35 tahun.
Meski begitu, Bunda masih tetap bisa hamil di usia 40 tahun. Kuncinya adalah Bunda harus mempersiapkan dengan matang. Melansir dari beberapa sumber, berikut persiapan hamil di usia 40 tahun:
1. Tes prenatal
Tes prenatal dapat dilakukan sebelum dan selama kehamilan. Tes ini dapat menilai risiko cacat lahir atau kelainan genetik tertentu, Bunda.
"Tes skrining dan tes diagnostik prenatal ditawarkan kepada semua wanita hamil dengan atau tanpa riwayat kelainan. Ini adalah pilihan dari pasangan suami istri. Bicaralah dengan dokter kandungan tentang opsi pengujian genetik ini," ujar ACOG.
2. Rutin kontrol ke dokter
Kontrol lebih sering ke dokter diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan Bunda selama program hamil. Kontrol kesehatan juga perlu dilakukan oleh suami.
Bila sudah lama program hamil tidak berhasil, pasangan suami istri dapat kontrol ke dokter spesialis kesuburan. Selain dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ada pula dokter andrologi khusus untuk pria.
Dokter andrologi adalah dokter medis yang khusus menangani masalah reproduksi dan urologi pada pria. Salah satu tugasnya adalah mencari penyebab jumlah sperma rendah hingga mengatasi disfungsi ereksi.
3. Menjaga berat badan ideal
Menjaga berat badan ideal penting untuk program hamil di semua usia. Dikutip dari Self, berat badan ideal dapat memengaruhi produksi hormon estrogen yang terkait ovulasi, Bunda.
Saat kelebihan berat badan, perempuan akan menghasilkan terlalu banyak estrogen yang bisa mencegah ovulasi teratur. Sebaliknya, berat badan yang kurang ideal dapat menghasilkan sedikit estrogen yang bisa menghambat ovulasi.
Pengaruh berat badan juga bisa memengaruhi kualitas sperma Ayah lho. Obesitas pada pria dikaitkan dengan kadar hormon testosteron yang rendah, kualitas sperma yang terganggu, dan tingkat disfungsi ereksi yang tinggi.
4. Pola makan sehat
Menerapkan pola makan sehat sangat penting dalam program hamil. Bila perlu, Ayah dan Bunda bisa berkonsultasi dengan ahli gizi dalam persiapan hamil di usia 40 tahun.
Secara umum, pola makan sehat untuk program hamil adalah memperbanyak konsumsi protein dan membatasi karbohidrat. Ayah dan Bunda juga perlu menghindari makanan manis.
Pola makan sehat ini juga terdiri dari konsumsi asam folat dan zat besi saat program hamil. Asam folat berperan dalam pembentukan organ dan tumbuh kembang janin. Beberapa makanan sumber asam folat adalah sayuran hijau, telur, jeruk, dan kacang-kacangan.
Sama halnya dengan asam folat, zat besi juga bermanfaat untuk program hamil. Zat besi dapat mencegah anemia dan meminimalkan risiko persalinan prematur saat hamil. Sumber makanan mengandung zat besi di antaranya daging merah tanpa lemak, unggas, dan ikan.
5. Olahraga
Selama program hamil, Bunda perlu aktif bergerak dengan melakukan olahraga. Hal ini juga direkomendasikan ACOG bagi wanita yang sedang promil atau sudah hamil.
Olahraga membuat kerja jantung menjadi lebih baik karena dapat memompa hingga 50 persen lebih banyak darah untuk mensuplai Bunda dan bayi nantinya. Olahraga juga dapat mengurangi stres dan menjaga berat badan tetap ideal.
Ada beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan selama persiapan hamil, seperti jalan sehat, lari, yoga, pilates, dan berenang. Olahraga seperti jalan sehat dapat dilakukan sebagai rutinitas harian.
6. Posisi tidur yang nyaman
Beberapa orang percaya bahwa posisi tidur bisa memengaruhi keberhasilan program hamil. Sebenarnya, tidak ada posisi tidur khusus yang bisa memengaruhi kesuburan.
Tapi, posisi tidur yang nyaman dibutuhkan untuk meningkatkan peluang hamil. Saat tidur dengan posisi nyaman, Bunda bisa mendapatkan tidur yang berkualitas.
Menurut American Society for Reproductive Medicine, wanita dengan kualitas tidur yang rendah memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang cukup istirahat.
Dilansir Very Well Family, kekurangan tidur dalam jangka waktu lama juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh dan meningkatkan risiko mengidap obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskuler. Semua risiko itu dapat berhubungan dengan kesuburan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video berikut ini:
(pri/pri)
Loading...