Jakarta -
Benarkah ada sayuran yang tidak boleh untuk MPASI Si Kecil? Pertanyaan ini masih kerap menjadi hal yang membuat bingung para Bunda. Terutama karena sayuran dianggap bernutrisi tinggi karena mengandung vitamin dan mineral.
Meski begitu, perlu dipahami bahwa ada beberapa jenis sayuran yang tidak boleh untuk MPASI di usia tertentu. Selain karena suatu kandungan yang dimilikinya, maupun karena tekstur sehingga perlu dimodifikasi lebih lanjut.
Seperti halnya kelompok makanan lainnya, Bunda mungkin mengalami kendala saat memperkenalkan anak pada dunia sayuran yang luas dan berwarna-warni.
Meskipun alergi terhadap sayuran jarang terjadi dan tidak ada sayuran yang termasuk dalam jenis alergen makanan teratas, anak tetap memiliki kemungkinan mengalami reaksi alergi terhadap makanan apa pun.
Jika bayi mengalami gejala seperti muntah, diare, mengi, gatal-gatal, atau ruam setelah makan sayuran tertentu, bicarakan dengan dokter anak tentang kemungkinan alergi atau kepekaan berlebih terhadap makanan.
Sayuran yang tidak boleh untuk MPASI
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), dalam suatu studi di tahun 2005 disebutkan bahwa makanan atau sayuran dengan kandungan nitrat yang tinggi sebaiknya dihindari untuk anak berusia di bawah 1 tahun.
Mengapa? Jenis-jenis sayuran yang mengandung asam nitrat umumnya masih sulit dicerna oleh anak di bawah usia 1 tahun. Ini karena mereka belum memiliki asam lambung yang untuk proses pemecahan nitrat tersebut, Bunda.
Beberapa jenis sayuran dengan asam nitrat yang tinggi salah satunya adalah bayam. Meski sayuran ini mungkin menjadi salah satu bahan sayuran favorit Bunda untuk menjadi menu MPASI Si Kecil, jika tidak disimpan dan diolah dengan tepat bisa memberi efek kurang baik bagi kesehatan anak.
Sebaiknya tunggu bayi berusia kurang lebih 8 bulan untuk bisa makan bayam ya, Bunda. Sayuran lain yang juga cenderung memiliki asam nitrat tinggi termasuk seperti brokoli, kembang kol, kacang hijau, kubis, dan kale.
Dikutip dari Healthline, beberapa jenis sayuran lain yang sebaiknya dihindari untuk MPASI di antaranya:
Wortel bayi
Wortel bayi atau baby carrot terkadang mungkin bukanlah pilihan yang selalu baik untuk bayi. Ini terutama karena ukuran dan tekstur kerasnya memicu risiko tersedak.
Seledri
Serat-serat seledri mentah yang berserat dapat dengan mudah tersangkut di tenggorokan bayi. Jika ingin menyajikan seledri, pastikan seledri tersebut dimasak hingga matang dan dipotong-potong kecil.
Jagung
Biji jagung juga bisa memicu risiko tersedak pada bayi. Bunda dapat menghaluskan terlebih dahulu jika ingin memberikan jagung sebagai menu MPASI Si Kecil.
Sayuran mentah yang keras
AAP juga menyebutkan bahwa potongan sayuran mentah tetap berbahaya untuk tersedak hingga anak-anak mencapai usia 4 tahun.
Ingat, bukan berarti Bunda tidak boleh memasukkan jenis-jenis sayuran tersebut pada menu MPASI, ya. Mungkin lebih tepatnya tunggu sampai anak mencapai usia tertentu dan hindari dulu dikonsumsi berlebihan sebelum bayi berusia 1 tahun.
Pentingnya menyimpan dan mengolah sayuran untuk MPASI
Selain dari kandungannya sendiri, cara menyimpan dan mengolah sayuran untuk MPASI juga perlu menjadi perhatian Bunda.
Salah satunya yakni hindari memberikan sayuran mentah untuk MPASI bayi. Selain susah ditelan bayi, sayuran mentah juga sulit dicerna karena mengandung selulosa, sehingga rentan menyebabkan diare dan sakit perut pada bayi.
Dikutip dari Baby Center, masak sayuran seperti wortel, seledri, dan brokoli hingga setengah matang, lalu potong dadu, parut, atau potong menjadi potongan tidak lebih besar dari 1,2 cm sebelum disajikan.
Jangan lupa bahwa bakteri penyebab kontaminasi bisa tumbuh di makanan, termasuk nasi, pasta, dan sayur-sayuran.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut lima aturan menyimpan MPASI agar tidak berbahaya:
- Makanan disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat celsius.
- Simpan daging dan ikan dalam wadah plastik. Letakkan terpisah makanan yang telah dimasak dan bahan-bahan yang siap dimakan.
- Seluruh makanan harus disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertulis di kemasan dan tidak boleh digunakan setelah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Makanan yang seharusnya disimpan di lemari pendingin tidak boleh digunakan kembali setelah berada di luar suhu ruangan selama dua jam atau lebih.
- Cairkan makanan beku (frozen food) yang ada di lemari pendingin menggunakan microwave. Makanan yang telah dicairkan harus segera dimasak dan tidak baik dibekukan kembali.
Demikian ulasan tentang berbagai jenis sayuran yang tidak boleh untuk MPASI. Jika masih ragu atau bingung, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Terutama bila Si Kecil memiliki riwayat alergi atau masalah kesehatan tertentu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)