Emesis Gravidarum: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Perbedaannya dengan Hiperemesis Gravidarum

1 month ago 13

Jakarta -

Gejala mual-mual dan muntah umum terjadi pada ibu hamil. Ini dikenal dengan morning sickness atau emesis gravidarum. Kondisi ini sering dialami terutama di trimester pertama. Kenali gejala, penyebab, pengobatan, dan perbedaannya dengan hiperemesis gravidarum.

Apa itu morning sickness atau emesis gravidarum?

Emesis gravidarum atau morning sickness adalah rasa ingin muntah, yang juga disebut mual, dan muntah, yang terjadi selama kehamilan. Namanya morning sickness namun dapat menyerang kapan saja, baik siang maupun malam.

Emesis gravidarum sering terjadi pada trimester pertama kehamilan. Melansir MayoClinic, sebagian ibu hamil mengalami morning sickness selama kehamilannya. Gejalanya biasanya ringan hingga sedang dan dapat menghilang seiring dengan perkembangan kehamilan.

Tanda gejala morning sickness atau emesis gravidarum

Dilansir Cleveland Clinic, tanda gejala umum morning sickness meliputi sakit perut (mual), kehilangan nafsu makan, dan muntah. Sebagian orang menggambarkan morning sickness sebagai perasaan seperti:

  1. Mulas atau refluks.
  2. Mabuk laut atau mabuk perjalanan.
  3. Ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.
  4. Rasa lapar.

Penyebab morning sickness atau emesis gravidarum

Penyebab pasti emesis gravidarum belum sepenuhnya diketahui, tetapi penyedia layanan kesehatan meyakini bahwa itu adalah campuran perubahan fisik dan kimia. Morning sickness ini bisa disebabkan

  1. Gula darah rendah.
  2. Peningkatan hormon kehamilan seperti human chorionic gonadotropin (HCG) atau estrogen.
  3. Fluktuasi tekanan darah.
  4. Perubahan metabolisme.

Morning sickness dapat diperburuk oleh:

  • Stres dan kecemasan.
  • Kelelahan berlebihan.
  • Makan atau mencium makanan tertentu.
  • Mabuk perjalanan.
  • Cuaca panas atau hangat.

Faktor risiko morning sickness atau emesis gravidarum

Menurut Ilham Surya Utama, SpOG, morning sickness berhubungan dengan besarnya berat ari-ari. Ari-ari atau plasenta merupakan pengatur sumber makanan, pernapasan, hormon pertumbuhan dan tempat pembuangan zat-zat sisa atau bagi janin di dalam tubuh Bunda. 

Ibu hamil lebih berisiko mengalami morning sickness jika:

  1. Mengandung anak kembar atau lebih
  2. Mengalami mual dan muntah parah pada kehamilan sebelumnya
  3. Memiliki riwayat migrain
  4. Rasa mual di pagi hari merupakan masalah keluarga
  5. Mual saat mengonsumsi kontrasepsi yang mengandung estrogen
  6. Ini adalah kehamilan pertama
  7. Obesitas (BMI Anda 30 atau lebih)

"Selain itu, riwayat mabuk perjalanan, hyperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya, migrain, dan faktor genetik saudara perempuan atau anak perempuan yang memiliki hyperemesis gravidarum, juga menyebabkan faktor risiko pada terjadinya morning sickness," terang dokter yang berpraktik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo ini.

Perbedaan emesis gravidarum dan hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum merupakan bentuk morning sickness yang lebih parah. Berbeda dengan emesis gravidarum yang biasanya dapat dikelola dengan pengobatan ringan, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan dehidrasi berat dan penurunan berat badan yang signifikan. 

Ibu hamil didiagnosis hiperemesis gravidarum jika mengalami penurunan berat badan lebih dari 5 persen disertai ketosis urine. Mual dan muntah berat ini juga dapat menyebabkan perubahan keseimbangan elektrolit, seperti natrium, kalium, dan klorida.

Ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum mungkin memerlukan rawat inap dan cairan intravena.

Komplikasi emesis gravidarum

Mual dan muntah ringan pada masa kehamilan biasanya tidak berbahaya. Jika tidak diobati, mual dan muntah parah dapat menyebabkan kekurangan cairan tubuh, suatu kondisi yang dikenal sebagai dehidrasi. 

Morning sickness biasanya tidak akan menjadi parah hingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin. Namun, jika morning sickness berlebihan yang tidak ditangani juga dapat menyebabkan  penurunan berat badan, dan gangguan elektrolit- garam dalam darah yang mengendalikan keseimbangan cairan dalam tubuh. Kondisi ini juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan emosional dan kelelahan. Mual dan muntah parah dapat menyebabkan produksi urine berkurang. 

Pengobatan morning sickness

Sayangnya, belum ada pengobatan pasti yang akan berhasil untuk semua orang yang mengalami morning sickness. Setiap kehamilan akan berbeda. Namun, ada beberapa perubahan yang dapat ibu hamil lakukan pada pola makan dan kehidupan sehari-hari untuk mencoba meredakan gejalanya.

Jika cara ini tidak berhasil untuk Bunda atau Bunda mengalami gejala yang lebih parah, dokter atau bidan  mungkin akan merekomendasikan obat-obatan.

Perawatan rumahan untuk emesis gravidarum

Beberapa perawatan rumahan yang bisa membantu mengurangi mual saat hamil meliputi:

  1. Makan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
  2. Mengonsumsi camilan kering, seperti biskuit, sebelum bangun dari tempat tidur.
  3. Minum teh jahe atau mengisap permen jahe.
  4. Menghindari makanan yang berlemak atau pedas.

Cara mencegah emesis gravidarum

Morning sickness tidak selalu bisa dicegah, ada beberapa langkah yang bisa membantu mengurangi gejalanya, seperti: 

  1. Istirahat yang cukup.
  2. Menghindari aroma atau makanan yang memicu mual.
  3. Menjaga hidrasi dengan minum air putih secara teratur.
  4. Mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat dan rendah lemak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online