Jakarta -
Bunda yang sedang hamil tentu kerap mengalami suasana hati yang tidak menentu atau mood swings. Tak heran bila ibu hamil menjadi lebih sensitif dan mudah marah. Bahkan ibu hamil menangis karena suami biasa terjadi.
Namun Bunda harus tahu, efek bertengkar dengan suami sampai menangis bisa berdampak pada janin yang ada di kandungan lho. Mulai dari otak hingga sistem kekebalan tubuh.
Reaksi janin saat ibu hamil menangis
Berikut beberapa reaksi dan efek ke janin saat ibu hamil menangis karena suami akibat pertengkaran dikutip dari laman Parenting First Cry.
1. Perkembangan otak terbatas
Bunda usahakan berteriak seminimal mungkin karena kemarahan dapat menghambat perkembangan otak pada bayi Bunda. Hal ini tidak hanya memengaruhi IQ bayi tetapi juga kemampuannya mengelola emosi di kemudian hari.
Bayi yang terpapar stres tingkat tinggi selama kehamilan rentan mengalami kecemasan dan memiliki amigdala yang lebih besar, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab mengatur respons terhadap rangsangan yang menakutkan.
2. Kelainan fisik
Kemudian jika pertengkaran fisik dapat membahayakan janin. Ini dapat meningkatkan risiko lahir mati yang paling tinggi. Selain itu, kekerasan fisik selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, cedera fisik, sampai pendarahan.
3. Sistem kekebalan tubuh terganggu
Setelah berantem, stres ibu hamil meningkat. Hal ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga menyebabkan penyakit dan masalah kesehatan di kemudian hari.
4. Perkembangan fisiologis dan biologis
Kemarahan meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, serta adrenalin dan epinefrin, berkontribusi terhadap meningkatnya ketegangan dan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Hal ini menyebabkan berkurangnya oksigen ke rahim, sehingga mengganggu suplai darah janin. Selain itu, dapat menyebabkan maag, asma, tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan jantung, sakit kepala, gangguan kulit dan masalah pencernaan.
5. Kecanduan
kekerasan emosional dan fisik, serta perilaku kekerasan lainnya selama kehamilan ada hubungan langsung kejahatan yang tidak terkendali. Di masa depan, orang-orang ini cenderung melakukan kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan makan berlebihan.
Cara mengurangi tangisan saat hamil
Dikutip laman Vinmec, perubahan hormon dalam tubuh selama kehamilan tidak bisa dikontrol. Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi emosi negatif akibat perubahan tersebut.
1. Tidur cukup
Usahakan Bunda harus tidur cukup karena sedikit tidur dapat meningkatkan tingkat stres, sehingga membuat lebih mudah tersinggung. Bunda harus berusaha untuk tidur setidaknya 7-9 jam setiap malam.
2. Aktivitas fisik
Tanyakan kepada dokter tentang olahraga ringan selama kehamilan untuk meningkatkan energi dan meningkatkan kesehatan mental, baik itu berjalan kaki, berenang atau mengikuti kelas aerobik. Lakukan yoga saat hamil.
3. Ngobrol dengan ibu hamil
Dengan mengobrol dengan ibu lain, dapat berbagi nasihat, menceritakan kisah pribadi, dan saling memberikan dukungan emosional.
4. Jangan memaksakan diri
Mempersiapkan diri untuk menyambut bayi adalah proses yang panjang dan sulit. Namun,Bunda tidak boleh merasa tertekan karenanya. Ini adalah tanggung jawab banyak orang, bukan hanya Bunda saja.
5 Menjaga suasana hati
Menangis saat hamil juga bisa sangat mempengaruhi perkembangan janin. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menjaga suasana hati tetap rileks dan bahagia, mengikuti kelas prenatal atau kelas yoga ibu hamil.
6. Luangkan waktu mempelajari nutrisi
Bunda bisa meluangkan waktu untuk mempelajari nutrisi selama kehamilan serta cara merawat bayi baru lahir yang baik. Tak hanya bertujuan untuk memberikan ilmu dan pemeriksaan sebelum berencana menjadi ibu bagi para wanita.
Tips menghindari pertengkaran saat hamil
Buat Bunda yang ingin menghindari pertengkaran dengan suami, berikut beberapa tips yang dapat Bunda lakukan.
1. Lebih sering puji satu sama lain
suami dapat memuji istrinya yang sedang hamil dengan mengatakan kepadanya seberapa baik dia menangani segala sesuatunya atau berterima kasih padanya karena telah merawat anaknya yang sedang berkembang. Di sisi lain, seorang istri bisa memuji suaminya karena telah mendukungnya. Hal ini akan mengurangi perkelahian.
2. Lebih memahami
Pemahaman yang lebih baik tentang pasangan membantu menghindari pertengkaran. Saling membantu dalam tugas rutin di rumah sehingga Anda berdua mendapat waktu ekstra untuk beristirahat dan memulihkan tenaga.
3. Bicara tentang ketakutan, kecemasan, dan rencana masa depan
Selama kehamilan, ada banyak hal yang tidak diketahui dan perlu ditakuti. Istri mungkin khawatir tentang kehamilan, persalinan, dan menjadi orang tua. Meskipun suami mungkin khawatir tentang keuangan, tanggung jawab. Diskusi tentang perencanaan kehamilan memperkuat ikatan dan membantu saling memahami.
4. Ikuti kelas aktivitas bersama
Bunda bisa melakukan beberapa hal menyenangkan tambahan yang membuat merasa lebih baik. Bergabung dengan kelompok yoga atau meditasi memungkinkan bertemu orang lain yang memiliki situasi yang sama. Olahraga membuat bugar secara fisik dan rileks secara mental. Semoga informasinya bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)