Ini Dia Jadwal Rutin Cek KB IUD, agar Efektif Tunda Kehamilan

4 weeks ago 10

Jakarta -

Salah satu metode kontrasepsi yang populer KB IUD.  Namun, agar optimal menunda kehamilan maka penggunanya perlu memeriksakan secara rutin. Ini dia jadwal rutin cek KB IUD, agar efektif menunda kehamilan.

Waktu perlindungan KB IUD terbilang lama, bisa bertahun-tahun. Hal ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penggunanya. Nah, supaya kontrasepsi ini efektif, sangat penting mengetahui panduan lengkap termasuk jadwal cek rutin KB IUD.

Mengenal IUD dan cara kerjanya

IUD yang merupakan singkatan dari intrauterine device merupakan alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Dilansir laman Planned Parenthood, IUD bersifat jangka panjang, dapat dikembalikan ke bentuk semula, dan merupakan salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang ada.

IUD berupa potongan kecil plastik fleksibel yang berbentuk seperti huruf T. Melansir Cleveland Clinic, ada dua jenis utama IUD, yaitu:

  1. IUD tembaga: Ini merupakan IUD non-hormonal yang mengandung tembaga. Cara kerjanya meningkatkan respons peradangan, menyebabkan lapisan rahim (endometrium) meradang. Bahkan jika sperma membuahi sel telur, lapisan rahim akan mempersulit sel telur yang telah dibuahi (embrio) untuk menempel dan berkembang di sana.
  2. IUD hormonal: IUD ini melepaskan sejumlah kecil hormon progestin levonorgestrel. Levonorgestrel mengentalkan lendir serviks, sehingga sperma lebih sulit berenang ke tuba fallopi. Levonorgestrel juga mengencerkan lapisan rahim dan sebagian menekan kemampuan Bunda untuk melepaskan sel telur selama siklus menstruasi. 

Tidak semua IUD hormonal mengandung jumlah levonorgestrel yang sama atau memiliki laju pelepasan yang sama. 

Kedua jenis IUD sangat efektif dalam menunda kehamilan, namun keduanya membutuhkan pemeriksaan rutin untuk memastikan bahwa alat tersebut tetap berada di tempat yang tepat.

Pemeriksaan IUD harus rutin, kenapa?

Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Lestari Mustika Rini, Sp.OG, Bunda yang baru saja memasang KB IUD wajib melakukan kontrol ke dokter kandungan atau bidan. 

"Saat tidak ada keluhan bisa melakukan kontrol setelah 1 bulan atau 3 bulan pemasangan, kemudian dilanjutkan setiap 1 tahun sekali," kata dokter yang akrab disapa Tari ini kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Kontrol pada awal pemasangan perlu dilakukan untuk :

  1. Evaluasi ada atau tidaknya masalah, seperti IUD pindah posisi atau terlepas
  2. Efek samping: Pemeriksaan rutin dapat mengetahui kemungkinan adanya infeksi atau radang panggul, atau kemungkinan terjadi perdarahan hebat yang ditandai dengan mengganti pembalut lebih dari 5 kali sehari.
  3. Waktu penggunaan: Setiap jenis IUD memiliki masa penggunaan yang berbeda. Pemeriksaan rutin dapat membantu Bunda menentukan kapan IUD perlu diganti.

Jadwal rutin cek IUD

Usai pemasangan IUD bukan berarti Bunda tak perlu melakukan kontrol. Bahkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menganjurkan untuk kontrol rutin IUD. Apalagi IUD dapat keluar sendiri karena pemasangan yang tidak tepat atau pemasangan tidak mencapai dinding atas rahim (fundus).

Pada pemeriksaan rutin IUD, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk memeriksa posisi IUD dan memastikan tidak ada tanda-tanda infeksi atau komplikasi. Pemeriksaan USG mungkin juga dilakukan untuk memastikan posisi IUD yang tepat. 

Berikut panduan jadwal rutin pemeriksaan IUD dari berbagai sumber:

1. Pemeriksaan setelah pemasangan IUD

Pemeriksaan pertama dilakukan 1 bulan setelah pemasangan, untuk memastikan posisi IUD sudah benar dan tidak ada komplikasi seperti infeksi atau pendarahan yang berlebihan. Pemeriksaan awal itu penting.

2. Pemeriksaan setelah 3 bulan

Bunda dapat melakukan pemeriksaan kedua yakni pada bulan ketiga setelah pemasangan untuk memantau apakah IUD tetap berada pada tempatnya dan tidak ada masalah pada kesehatan pengguna. Pemeriksaan ini juga untuk memastikan bahwa tubuh sudah beradaptasi dengan IUD.

3. Pemeriksaan setiap 6 bulan

Setelah pemeriksaan 3 bulan, pengguna IUD harus memeriksa rutin setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa posisi IUD dan memantau kesehatan reproduksi, serta menilai apakah ada efek samping atau keluhan yang muncul.

4. Pemeriksaan tahunan

Pemeriksaan rutin setahun sekali untuk memantau efektivitas IUD, memastikan tidak ada infeksi, serta menilai kondisi umum kesehatan reproduksi. Jika tidak ada masalah, pengguna bisa terus menggunakan IUD hingga masa pakainya habis.

5. Pemeriksaan saat mengalami keluhan

Jika pengguna IUD mengalami keluhan seperti pendarahan tidak normal, sakit perut, demam, atau rasa tidak nyaman, sebaiknya segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan kapan saja tanpa harus menunggu jadwal pemeriksaan rutin.

6. Pemeriksaan saat berakhirnya penggunaan

IUD memiliki masa penggunaan tertentu, biasanya antara 5 hingga 10 tahun tergantung jenisnya. Bunda dapat melakukan pemeriksaan saat masa penggunaan IUD akan berakhir untuk menentukan apakah IUD perlu diganti atau dilepas.

Bunda dapat menyesuaikan pemeriksaan dari rekomendasi tenaga kesehatan. Dengan mengikuti jadwal pemeriksaan, pengguna IUD dapat memastikan bahwa metode kontrasepsi ini bekerja dengan efektif dan aman tanpa menimbulkan risiko kesehatan.

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online