Anak-anak memiliki kemampuan luar biasa untuk tetap aktif bergerak, Bunda. Mereka juga sangat energik dan suka bergoyang, menari, bahkan melompat dengan satu kaki.
Meski begitu, sikap ini tentu tidak bisa dibiarkan ketika Si Kecil menghadiri beberapa acara. Misalnya saja ketika menggunting rambut, makan di restoran, atau bahkan menghadiri acara pemakaman.
Ketika anak tetap tidak mau diam, Bunda pasti akan langsung menegur mereka. Kata-kata yang mungkin akan keluar adalah "Duduk diam".
Faktanya, memerintahkan anak-anak untuk duduk diam tidak efektif, Bunda. Hal ini turut diungkapkan oleh Psikolog Klinis dan Penulis buku For What It's Worth: A Perspective on How to Thrive and Survive Parenting, Dr. Bethany Cook.
Mengapa tidak boleh mengucapkan 'duduk diam'?
Ungkapan umum seperti 'duduk diam' mungkin akan berhasil pada awalnya. Namun, begitu Bunda mengucapkannya berulang kali, perintah tersebut akan kehilangan keefektifannya dan anak-anak tidak akan mendengarkannya.
"Kata-katanya tidak berarti bagi mereka dan rasanya seperti kontrol," ujar Dr. Cook, merangkum dari laman PureWow.
Meskipun jelas bagi Bunda dan Ayah bahwa perilaku Si Kecil perlu diubah, Dr. Cook memberitahu bahwa anak hanya tidak memiliki kemampuan kognitif untuk melihat gambaran besar dan memahami mengapa mereka harus duduk diam.
Ketika anak tidak mendengarkan Bunda, naluri pola pengasuhan otoriter pun cenderung muncul, terlebih jika Bunda merasa tertekan dan takut anak akan mempermalukan Bunda. Sayangnya, anak-anak mungkin tidak akan merespons dengan baik hal ini.
Jika Bunda ingin dianggap serius oleh Si Kecil, maka Bunda perlu menjelaskannya.
"Jelaskan kepada anak-anak mengapa tindakan mereka dapat memengaruhi orang lain dan diri mereka sendiri dengan cara yang mungkin belum mereka sadari," ungkap Dr. Cook.
Lantas, kata apa yang bisa diucapkan sebagai ganti kata 'duduk diam'?
Pengganti kata 'duduk diam'
Ilustrasi Anak Duduk Diam/Foto: iStock
Bunda tidak perlu menyiapkan kalimat panjang untuk meminta anak tetap duduk di kursinya selama beberapa waktu. Para pakar pun menyarankan agar Bunda membuatnya tetap ringkas.
Kalimat yang bisa diungkapkan misalnya seperti: "Penting bagi kita untuk menjaga tubuh tetap diam saat berada di dokter. Hal ini karena kita ingin memastikan mereka tidak melewatkan apapun selama melakukan pemeriksaan".
Perlu dicatat juga bahwa menjelaskan perintah seringkali lebih efektif jika dilakukan sebelum perilaku tersebut dimulai.
Misalnya saja, Bunda bisa memberikan ceramah singkat yang berbunyi:
"Ketika kita berada di gereja, penting bagi kita untuk berlatih tidak melompat-lompat selama kebaktian. Kita akan duduk di belakang jika kamu mengganggu, jadi kita tidak mengalihkan perhatian orang lain. Bunda tahu ini sulit, tetapi kamu pasti bisa melakukannya".
Intinya, Bunda perlu menjalin komunikasi yang baik dengan Si Kecil. Sehingga, Bunda bisa bekerja sama dengan mereka dan semoga anak bisa mengikuti instruksi yang diberikan.
Anak yang selalu aktif dan tidak ingin diam disebabkan oleh berbagai macam hal, Bunda. Lantas, apa deretannya?
Penyebab anak aktif dan tidak bisa diam
Ilustrasi Anak Aktif/Foto: iStock
Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang menyebabkan anak selalu aktif dan tidak bisa duduk dengan diam. Berikut ini ulasannya:
1. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Dilansir dari laman Parents, anak usia balita umumnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Hal ini karena semua hal terasa dan terlihat baru baginya.
Beberapa hal yang terasa biasa bagi orang dewasa justru jadi menarik bagi anak, termasuk suara, rasa, sentuhan, pemandangan, dan bahkan aroma tertentu. Anak-anak pun jadi punya rasa ingin tahu yang besar dan secara aktif senang mengenal lingkungannya sekaligus.
"Dunia ini sangat menyenangkan bagi anak usia 2 dan 3 tahun, mereka jadi terstimulasi, aktif dan senang menjelajah," ujar Kyle D. Pruett, M.D., profesor klinis psikiatri anak di Yale School of Medicine.
2. Gemar eksplorasi
Menurut Susan J. Schwartz dari Institute for Learning and Academic Achievement, New York University Child Study Center, balita dan anak-anak usia prasekolah belum memiliki kontrol diri atau kemampuan kognitif untuk berhenti melakukan hal-hal yang mereka sukai. Hal ini membuat mereka lebih aktif secara fisik dan bahkan hampir tidak terlihat lelah.
3. Anak merasa stres
Dilansir dari Very Well Family, stres juga bisa menjadi salah satu penyebab anak aktif dan tidak bisa diam. Termasuk perubahan rutinitas atau bahkan adanya perubahan positif seperti memiliki adik baru atau pindah ke rumah baru.
Pastikan anak memiliki rutinitas yang konsisten dan dapat diprediksi. Jika keluarga tengah mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, beri anak kepastian dan dukungan ekstra.
Demikian informasi tentang kata pengganti 'duduk diam', Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Jangan lupa intip lagi video manfaat sering ajak anak kegiatan outdoor berikut ini:
(mua/fir)
Loading...