Jangan Ucap "Hebat" saat Memuji Si Kecil, Ini Pengganti Terbaiknya Menurut Pakar

4 weeks ago 5

Ketika anak melakukan sesuatu yang positif, Bunda pasti akan memuji mereka dengan berbagai kalimat. Beberapa kalimat yang mungkin diucapkan adalah 'Wah, kamu hebat banget' atau 'Itu baru anak Bunda'.

Melansir dari laman USA Today, sebuah studi baru dipresentasikan pada Konferensi Tahunan British Psychological Society, Bunda. Dalam penelitian tersebut, diketahui bahwa pujian yang diberikan secara teratur oleh orang tua dapat meningkatkan kesejahteraan anak.

Studi ini berdasarkan kampanye Five Praises Universitas De Montfort Inggris, melakukan survei kepada 38 orang tua dari anak berusia dua sampai empat tahun. Kampanye tersebut mendorong orang tua untuk memuji usaha atau pencapaian anak seperti menyikat gigi, belajar mengendarai sepeda, sampai merawat hewan peliharaan.

Pentingnya 'usaha' sebelum memuji anak

Seorang profesor Stanford, Carol Dweck, menghabiskan waktu puluhan tahun mempelajari motivasi serta percaya pada kekuatan pujian. Sementara itu, pujian pun memiliki berbagai jenis.

"Jenis pujian yang salah akan menciptakan perilaku yang merugikan diri sendiri. Jenis pujian yang tepat adalah bisa memotivasi siswa untuk belajar," ujarnya dalam penelitian berjudul The Perils and Promises of Praise, masih menilik USA Today.

Tidak hanya itu, menurut psikolog spesialis pengabaian emosional anak di Massachusetts, Jonice Webb, menyebut bahwa mengatakan 'umpan balik positif' adalah salah satu cara yang lebih baik untuk memberikan pujian yang positif.

Meski begitu, para peneliti menyebut ada baiknya Bunda mengabaikan kata 'hebat' untuk memuji anak. Lantas, kata apa yang bisa dijadikan sebagai pengganti?

Kata pengganti 'hebat' menurut pakar

Ilustrasi Memeluk Anak

Ilustrasi Pujian untuk Anak/Foto: iStock

Jonice Webb menyebutkan misalnya anak telah melakukan hal yang luar biasa dan mendapat nilai sempurna pada proyek sains. Alih-alih mengatakan, 'Kamu hebat sekali karena telah mendapat nilai yang bagus di proyek ini', Bunda bisa katakan, 'Bunda melihat betapa fokusnya kamu dalam menyusun proyek ini'.

Webb mengungkap bahwa orang tua generasi milenial sering bergumul dengan hal ini daripada generasi sebelumnya. Saat orang tua berinteraksi dengan anak, penting untuk memberikan umpan balik yang jujur.

Webb kembali memberikan contoh anak yang bermain biola dengan tidak baik. Jika ini yang terlihat, maka jangan katakan bahwa anak adalah pemain biola yang hebat ya, Bunda.

Banner Psikologi Keluarga

Mengatakan kebohongan demi menyenangkan hati anak bisa saja menyebabkan masalah di kemudian hari.

"Itu membuat anak terus membutuhkan pujian dan mencarinya. Ini membentuk dinamika narsistik rasa harga diri yang salah yang didasarkan pada hal-hal yang tidak nyata, ini akan merusak anak," papar Webb.

Sementara itu, profesor psikologi klinis di Cornell University, Kenneth Barish, tidak setuju dengan filosofi umpan balik. Ia menyebut pujian sama pentingnya dengan oksigen dan anak kecil memang harus dipuji setiap saat.

Seiring bertambahnya usia anak, frekuensi dan jenis pujian juga bisa disesuaikan. Pujian adalah salah satu bahan dalam resep mengasuh anak.

"Kami sebenarnya terlalu fokus pada pentingnya pujian. Membesarkan anak-anak yang ingin menjadi anak-anak yang baik bukan tentang pujian namun tentang hal-hal yang kita lakukan dengan mereka," ujar Barish.

Cara memuji anak agar tidak sombong

Ilustrasi Melatih Fokus Anak

Ilustrasi Pujian untuk Anak//Foto: iStock

Beberapa waktu lalu, HaiBunda mewawancarai Psikolog Anak, Samanta Elsener, terkait cara memuji anak yang tepat agar tidak menumbuhkan sifat sombong. Berikut ini deretan tipsnya:

1. Beri anak pujian saat sikapnya kooperatif

Memberikan pujian kepada anak bisa dilakukan pada berbagai kesempatan. Namun, berilah pujian ketika Si Kecil menunjukkan sikap kooperatif serta perilaku baik yang diharapkan bisa berulang, ya.

"Misalnya (beri pujian) ketika makannya lahap, kita bisa puji dengan katakan, 'Hari ini Bunda lihat kamu makan sayurnya lahap, nih. Sudah semakin suka makan sayur ya, Nak'," ujar Samanta pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

2. Libatkan Ayah dalam memberikan pujian

Ada baiknya untuk turut melibatkan Ayah dalam proses memberikan pujian pada anak ya, Bunda. Menurut Samanta, hal ini bisa membuat anak merasa lebih disayang hingga berharga.

"Tentu Ayah perlu turut memuji anak juga karena dapat membuat anak jadi lebih merasa diperhatikan, disayang, dan meningkatkan rasa keberhargaan diri anak," papar Samanta.

3. Fokuskan pujian pada usaha anak

Menurut Samanta, pujian yang diberikan kepada Si Kecil harusnya difokuskan pada usaha yang telah dikeluarkan oleh anak. Berikut kalimat yang bisa Bunda dan Ayah praktikkan untuk memuji anak agar tidak menjadi sombong:

"Ayah/Bunda perhatikan belakangan ini kamu lebih punya rasa penasaran dengan banyak hal dan mau mencari informasinya."

"Kamu bisa mendapat nilai yang bagus karena Bunda lihat kamu semakin giat dan tekun belajar, selalu mau berusaha lebih untuk mengerjakan tugas lebih baik. Terus lanjutkan perjuanganmu, ya."

Demikian informasi tentang pujian untuk anak, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa intip juga video manfaat memuji anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(mua/fir)

Loading...

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online