Jakarta -
Apakah janin buang air besar selama berada dalam kandungan? Ini menjadi salah satu hal yang kerap dipertanyakan para bumil. Bagaimana faktanya?
Dikutip dari Healthline, janin sebenarnya tidak buang air besar sampai setelah mereka lahir. Namun, janin buang air besar sebelum lahir mungkin saja terjadi.
Akan tetapi kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, sehingga harus segera ditangani oleh dokter.
Feses pertama bayi
Kotoran awal bayi dikenal sebagai mekonium, yang merupakan zat kental, lengket, berwarna hitam atau hijau tua.
"Zat ini terdiri dari campuran antara sel-sel usus, lanugo (rambut halus yang dimiliki beberapa bayi saat lahir), lendir, cairan ketuban, empedu, dan air," ungkap Bradley Howard Kessler, MD, pakar gastroenterologi pediatrik di Good Samaritan Hospital Medical Center, New York.
Sebagian besar bayi akan mengeluarkan mekonium ini pada hari pertama kehidupan mereka, biasanya dalam 48 jam pertama setelah lahir.
Namun terkadang janin buang air besar pertamanya di rahim sebelum lahir.
Seperti apa janin buang air besar?
Selama beberapa bulan Si Kecil tumbuh di dalam rahim, mereka akan menyerap nutrisi dan mengeluarkan kotoran. Tapi perlu diketahui bahwa janin tidak buang air besar atau kotoran berbentuk feses sebagaimana yang dibayangkan, ya.
Seperti disebutkan sebelumnya, kotoran pertama bayi adalah mekonium. Nah, bayi menghasilkan produk limbah ini di usus sesaat sebelum lahir.
Dalam beberapa kasus, komplikasi dapat muncul dan bayi akan mengeluarkan mekonium saat masih dalam kandungan. Kotoran tersebut kemudian terkumpul dalam cairan ketuban.
Penyebab janin buang air besar dalam kandungan
Beberapa faktor diketahui dapat meningkatkan risiko keluarnya mekonium di dalam rahim, meliputi:
- Gangguan janin akibat kadar darah atau oksigen yang tidak memadai
- Masalah dengan plasenta atau tali pusat
- Melewati tanggal perkiraan persalinan
- Proses persalinan yang lama dan sulit
- Tekanan darah tinggi, diabetes, atau masalah kesehatan ibu lainnya
- Merokok selama kehamilan
- Pertumbuhan intrauterin yang buruk
- Masalah cairan ketuban
- Preeklamsia
Bagaimana janin membuang sisa limbah selama masa kehamilan?
Dalam kondisi normal, sebenarnya janin tidak akan buang air besar dalam kandungan. Lalu bagaimana cara Si Kecil membuang sisa limbahnya selama masa kehamilan?
Untuk hal ini, plasenta yang memegang peranan penting, Bunda. Plasenta terdiri dari sel-sel yang terbentuk sebagai respons terhadap kondisi kehamilan.
Plasenta terhubung dengan tali pusat, yang dianggap sebagai jalur kehidupan bayi. Ini karena melalui tali pusatlah tubuh Bunda menyalurkan nutrisi dan oksigen kepada mereka.
Melalui plasenta, bayi juga akan mengeluarkan kotoran yang Bunda keluarkan dari tubuh Bunda sendiri. Jadi, tidak ada feses atau urine yang 'mengambang' di rahim selama 9 bulan masa kehamilan.
Nantinya plasenta akan dikeluarkan setelah bayi Si Kecil lahir.
Apa dampaknya jika bayi menghirup mekonium?
Jika bayi mengeluarkan mekonium sebelum lahir dan terhirup, hal ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai meconium aspiration syndrome (MAS).
MAS terjadi ketika bayi baru lahir secara tidak sengaja menghirup cairan ketuban yang tercemar mekonium.
MAS adalah kondisi serius, tetapi dapat diobati. Mekonium dalam cairan ketuban dapat menjadi masalah karena partikel-partikel ini dapat tersumbat di saluran napas bayi dan membuatnya kekurangan oksigen.
Dokter mungkin dapat mendeteksi MAS jika bayi tampak tidak bernapas secara normal saat lahir. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan termasuk seperti menyedot saluran napas bayi untuk membantu mengeluarkan cairan berisi mekonium.
Oksigen tambahan juga mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Jika tidak segera diobati, MAS dapat menyebabkan pneumonia.
Apa penyebab MAS?
Ada banyak kemungkinan faktor risiko untuk MAS. Gangguan pada kesehatan janin bisa menjadi salah satu faktor yang diketahui dapat menyebabkannya.
Jika terdapat komplikasi pada plasenta atau tali pusat, bayi mungkin tidak mendapatkan pasokan oksigen atau darah yang cukup, sehingga memicu gangguan pada kesehatan janin dan membuatnya mengeluarkan mekonium.
MAS juga paling umum terjadi pada bayi yang lahir cukup bulan atau sedikit setelahnya (antara 37 dan 42 minggu), tetapi tidak pada bayi prematur. Meskipun janin buang air besar dalam kandungan tidak berarti ia pasti akan mengalami MAS, kondisi ini tetap penting untuk diwaspadai.
Apa yang dirasakan ibu saat janin buang air besar dalam kandungan?
Saat janin buang air besar di dalam kandungan, ibu hamil mungkin tidak merasakan sesuatu yang spesifik. Namun, beberapa ibu bisa merasakan gerakan janin yang lebih aktif atau perubahan dalam pola gerakan.
Dalam kondisi normal, janin buang air besar biasanya terjadi mendekati akhir kehamilan. Mekonium yang dihasilkan tidak akan berpengaruh langsung pada ibu, tetapi yang perlu dikhawatirkan adalah kesehatan janin atau kemungkinan komplikasi berbahaya lainnya.
Demikian ulasan tentang janin buang air besar dan apa saja yang perlu dipahami oleh ibu hamil. Jangan lupa untuk tetap rutin kontrol kesehatan kehamilan ya, Bunda. Semoga ulasan ini bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)