Jakarta -
Selama sekitar 9 bulan berada dalam kandungan, ada banyak hal unik yang dapat dilakukan oleh Si Kecil. Salah satunya adalah cegukan. Seperti apa tanda janin cegukan dalam kandungan?
Dikutip dari Medical News Today, Bunda dapat mulai merasakan janin cegukan di usia kehamilan 16-20 minggu.
Janin cegukan di dalam rahim yakni ketika ada gerakan kecil yang dilakukan diafragma saat mereka mulai berlatih bernapas.
Tepatnya saat janin mulai belajar menghirup, cairan ketuban dapat memasuki paru-paru mereka dan menyebabkan diafragma yang sedang berkembang berkontraksi memicu cegukan.
Tanda janin dalam kandungan cegukan
Tanda janin cegukan biasanya berupa gerakan cepat dan berulang yang dapat Bunda rasakan berasal dari dalam perut. Awalnya Bunda mungkin mengira itu adalah tendangan Si Kecil, tapi kemudian terjadi lagi dan lagi secara berirama.
Jika diperhatikan, Bunda akan merasakan bahwa ritmenya mencerminkan cegukan seperti orang dewasa, tetapi disebabkan oleh cairan ketuban.
Benarkah biasanya janin sering cegukan di trimester 3? Menurut Anne Brown, MD, dari Inova Loudoun Hospital, Virginia, awal trimester ketiga adalah saat sebagian besar ibu hamil mulai merasakan cegukan pada janin.
"Akan tetapi, sebenarnya kondisi ini dapat mulai terjadi sejak trimester pertama. Tepatnya saat diafragma bayi mulai berkembang," imbuh Brown.
Selain cegukan, gerakan yang sering dilakukan janin dalam kandungan adalah tendangan-tendangan kecil. Kedua aktivitas ini pun kadang jadi sulit dibedakan ya, Bunda?
Untuk membedakan apakah cegukan atau tendangan, salah satu hal yang dapat dilakukan yakni melakukan perubahan posisi.
Misalnya saat janin cegukan di perut kiri bawah, lalu posisi Bunda berubah dan gerakan tersebut terasa berhenti, kemungkinan itu merupakan tendangan janin. Pun demikian jika terasa janin cegukan di perut bagian bawah.
Alasannya, saat berada dalam posisi kurang nyaman, janin cenderung akan memberi tahu Bunda melalui gerakan seperti tendangan. Jadi jika sudah berubah posisi lalu gerakan masih ada, iramanya stabil dan tidak terlalu keras, maka kemungkinan besar itu merupakan cegukan.
Manfaat janin cegukan
Dipercaya bahwa janin cegukan hanyalah dampak yang dirasakan ketika ia sedang mencoba belajar hal-hal baru di dalam rahim.
Saat janin cegukan, beberapa tonggak perkembangan sedang terjadi. Ini bahkan bisa menjadi indikasi bahwa Si Kecil akan segera lahir ke dunia dalam beberapa bulan lagi saja, sebab mendekati hari perkiraan lahir atau HPL janin biasanya sering cegukan.
Dikutip dari The Bump, berikut ini perkembangan yang terjadi saat janin mulai cegukan di dalam rahim:
1. Sistem pernapasan
Kemampuan janin untuk menghirup dan mengembuskan cairan ketuban, yang proses belajarnya dapat memicu cegukan, merupakan tanda yang baik bahwa diafragma mereka sudah cukup berkembang.
Proses ini sebenarnya dimulai sekitar usia 10 minggu, namun Bunda mungkin belum dapat benar-benar merasakan cegukan janin selama beberapa bulan berikutnya.
2. Sistem saraf
Menurut dokter kandungan di Mile High OB-GYN, Brandi Ring, MD, manfaat cegukan janin berikutnya yakni menunjukkan aktivasi saraf yang mengendalikan diafragma.
Ini membantu memastikan bahwa otak dan sumsum tulang belakang janin utuh dan berfungsi dengan baik.
"Dengan kata lain, cegukan pada janin berarti bayi sudah cukup berkembang secara neurologis untuk bertahan hidup di luar rahim," tutur Ring.
3. Refleks
Selain bernapas, di dalam kandungan janin juga berlatih menyusu, mengisap jempol, dan menguap. Nah, proses belajar semua aktivitas ini juga dapat menyebabkan cegukan pada janin.
Penyebab janin cegukan
Sampai saat ini, para pakar masih belum menemukan apa sebenarnya penyebab janin cegukan dalam kandungan. Faktanya bahkan cegukan tidak pasti akan dialami semua janin.
Kendati demikian, beberapa proses belajar janin di dalam kandungan seperti yang disebutkan sebelumnya dipercaya menjadi hal yang membuat Si Kecil cegukan.
Tanda cegukan tidak normal pada janin dalam kandungan
Cegukan pada janin umumnya wajar dan dianggap sebagai aktivitas normal. Hampir sebagian besar ibu hamil merasakan pergerakan ini. Tetapi perhatikan apakah ada tanda-tanda cegukan tidak normal pada janin dalam kandungan.
Misalnya jika ini terjadi dalam waktu yang panjang alias tidak berhenti-berhenti. Kemungkinan ini disebabkan oleh faktor lain, seperti dikutip dari Healthline.
Misalnya karena masalah tali pusat. Bisa saja janin terlilit tali pusat atau ada gangguan lainnya. Jika ini benar-benar memicu cegukan yang tiada henti, akibatnya dapat memicu terhambatnya pasokan darah dan oksigen.
Cara mengatasi cegukan bayi dalam kandungan
Lalu bagaimana cara mengatasi janin cegukan? Ini penting dipahami sebab meskipun cegukan dalam kandungan adalah normal, terkadang dalam beberapa situasi hal ini bisa cukup mengganggu. Termasuk saat Bunda sedang lelah dan butuh istirahat lebih banyak.
Namun seperti halnya cegukan pada orang dewasa, sebenarnya tidak ada cara yang pasti untuk menghentikan cegukan janin dalam kandungan.
Ring menyarankan ibu hamil untuk coba mengubah posisi, berjalan-jalan, dan minum air putih. Aktivitas ini diharapkan bisa berhasil, karena setiap rangsangan baru mendorong janin untuk berpindah posisi.
"Tapi cara terbaiknya? Rasakan dan terima saja. Cegukan janin adalah salah satu dari banyak hal yang menjadi bagian dari kehamilan. Pada akhirnya, ibu hamil mungkin tidak akan terlalu memperhatikannya," imbuh Brown.
Tapi ada juga beberapa hal lain yang dapat Bunda coba terapkan untuk membantu mengurangi cegukan pada janin:
- Berbaring miring ke kiri
- Menggunakan bantal untuk menopang sisi perut dan mengurangi tekanan pada tulang belakang
- Makan makanan yang bervariasi dan bergizi
- Berolahraga secukupnya
- Tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih
- Patuhi waktu tidur teratur dan tidur siang
Kapan cegukan pada janin perlu diperiksa ke dokter?
Apabila Bunda masih intens merasakan pergerakan cegukan pada janin di usia kehamilan 32 minggu ke atas, atau frekuensinya mencapai lebih dari 4 kali sehari, segera periksakan ke dokter.
Selain bisa jadi pertanda gangguan tali pusat, cegukan terlalu sering juga dapat disebabkan oleh adanya prolaps atau tekanan pada tali pusat.
Kondisi ini lebih rentan terjadi mendekati HPL dengan janin jadi sering cegukan. Maka dari itu, Bunda perlu mengenali dan merasakan gerakan-gerakan Si Kecil, ya.
Jangan tunda untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter jika ada pergerakan tak biasa pada janin. Semoga bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)