Jakarta -
Salah satu tanda awal kehamilan telat menstruasi. Tapi, perubahan fisik seperti pada payudara juga bisa menjadi petanda kehamilan. Kenali ciri-ciri haid terakhir akan hamil, termasuk perubahan pada payudara.
Dilansir dari Hse.ie, Bunda dapat melihat beberapa perubahan pada payudara saat hamil. Hormon kehamilan dapat menyebabkan jaringan payudara normal berubah menjadi jaringan penghasil ASI. Perubahan ini terjadi sejak trimester pertama (minggu ke-1 hingga minggu ke-12).
Pada awal kehamilan, Bunda mungkin merasakan sensasi kesemutan pada payudara. Payudara mungkin terasa nyeri dan sakit. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron.
Untuk mengantisipasi rasa tidak nyaman, Bunda sebaiknya tahu apa saja perubahan yang umumnya terjadi pada payudara selama setiap trimester kehamilan. Sehingga bisa mengatasi rasa sakit dan tidak nyaman lainnya selama kehamilan.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah perubahan payudara ini bervariasi, Bunda. Setiap individu memiliki pengalaman yang berbeda-beda dan tidak semua perempuan mengalami semua gejala yang disebutkan di bawah ini.
Ciri-ciri hamil dari perubahan payudara
Perubahan payudara selama trimester pertama
Bunda dapat mengalami beberapa ciri ini dari minggu ke 0 hingga 13 pada payudara:
1. Kelembutan dan ketidaknyamanan
Rasa nyeri pada payudara seringkali menjadi salah satu ciri awal kehamilan. Menurut National Institute of Child Health and Human Development, payudara bisa menjadi nyeri, berat, atau bahkan terasa kesemutan sekitar 1-2 minggu setelah pembuahan.
Tak hanya itu, Bunda juga dapat merasakan puting susu yang lebih sensitif dan bahkan terasa nyeri saat disentuh.
Perubahan ini dipicu peningkatan kadar hormon dalam tubuh dan peningkatan aliran darah ke jaringan payudara. Rasa yang membuat Bunda tidak nyaman ini akan mereda setelah beberapa minggu, tetapi bisa kembali pada tahap akhir kehamilan.
2. Pembesaran payudara
Ukuran cup bra mungkin meningkat selama kehamilan, terutama pada kehamilan pertama. Pertumbuhan ini dapat dimulai sejak awal kehamilan dan berlanjut sepanjang periode kehamilan.
Bunda juga dapat merasakan gatal karena peregangan dari pertumbuhan cepat pada payudara. Payudara juga mungkin terus berkembang setelah melahirkan, khususnya selama proses menyusui.
3. Pembuluh darah berwarna biru
Volume darah dalam tubuh biasanya meningkat sekitar 50 persen selama kehamilan. Akibatnya, urat-urat biru yang lebih menonjol mungkin akan muncul di beberapa area kulit, termasuk payudara dan perut.
Pembuluh darah ini penting untuk membawa peningkatan pasokan darah dan nutrisi ke janin yang sedang tumbuh.
Perubahan payudara selama trimester kedua
Pada trimester kedua kehamilan, mulai dari minggu ke 14 hingga 27, Bunda kemungkinan mengalami perubahan pada payudara seperti di bawah ini:
1. Areola lebih gelap
Areola adalah lingkaran berwarna di sekitar puting susu. Pada trimester kedua dan ketiga, areola cenderung menjadi lebih besar dan lebih gelap. Perubahan ini umumnya dipicu perubahan hormonal.
Kapan areola kembali ke warna semula? Umumnya setelah periode menyusui, namun terkadang warnanya tetap sedikit lebih gelap dari sebelum hamil.
2. Benjolan di areola
Bunda dapat melihat munculnya benjolan kecil tanpa rasa sakit di areola. Benjolan ini dikenal sebagai tuberkel Montgomery, yang merupakan kelenjar penghasil minyak yang melumasi payudara dan memudahkan proses menyusui.
3. Keluarnya cairan dari puting
Pada sebagian ibu hamil mungkin mengalami keluarnya cairan dari puting susu selama trimester kedua. Namun, sejumlah perempuan lainnya mungkin baru mengalami pada trimester ketiga atau setelah persalinan.
Keluarnya cairan ini dapat terjadi kapan saja, terutama saat payudara distimulasi. Cairan kental dan berwarna kuning ini disebut kolostrum, yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan bayi yang baru lahir selama awal proses menyusui.
4. Benjolan pada payudara
Bunda mungkin bertanya-tanya jika merasakan ada benjolan pada payudara. Biasanya, benjolan tersebut tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran.
Menurut Medical News Today, biasanya benjolan ini adalah galaktokel, yaitu saluran susu yang tersumbat, atau fibroadenoma, yang merupakan tumor jinak pada payudara. Namun, selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Bunda menemukan benjolan pada payudara.
Meskipun risiko kanker payudara selama kehamilan rendah, terutama pada perempuan di bawah usia 35 tahun, namun kehamilan dapat membuat diagnosis dan pengobatan kanker payudara menjadi lebih kompleks.
Perubahan payudara selama trimester ketiga
Pada trimester ketiga kehamilan, yang meliputi minggu ke 28 hingga 40, perubahan pada payudara mungkin mencakup:
1. Pertumbuhan berkelanjutan dan perubahan lainnya
Banyak perubahan pada payudara yang dimulai pada trimester pertama dan kedua, dan terus berlanjut hingga bulan-bulan terakhir kehamilan. Payudara mungkin terasa lebih besar dan berat, puting susu mungkin tetap lebih gelap, dan kolostrum mungkin akan bocor lebih sering.
2. Stretch mark
Pertumbuhan jaringan yang cepat dapat menyebabkan kulit meregang, yang sering kali mengakibatkan munculnya stretch mark atau striae gravidarum.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50–90 persen ibu hamil mengalami stretch mark, terutama di daerah payudara, perut, dan paha. Stretch mark biasanya muncul pada bulan keenam hingga ketujuh kehamilan, tetapi bisa juga muncul sebelum atau setelah periode tersebut.
(pri/pri)