Kurikulum Merdeka SD telah diterapkan di berbagai sekolah. Melansir laman detikcom, tersisa 27 persen jumlah sekolah yang belum menerapkan kurikulum merdeka. Artinya, sudah ada 73 persen sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, mulai dari PAUD hingga SMA.
Beberapa tujuan perubahan kurikulum untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Serta, menyelaraskan perkembangan pendidikan dengan zaman sekarang. Tujuan tersebut pula yang diharapkan terwujud dari Kurikulum Merdeka melalui Implementasi Kurikulum Merdeka.
Dengan mengenal Kurikulum Merdeka SD, Bunda dan Ayah bisa mempersiapkan pendidikan Si Kecil sesuai perkembangan pendidikan terkini dengan optimal.
Apa yang dimaksud Kurikulum Merdeka untuk SD?
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2022 dan saat ini sedang masih dalam proses diterapkan di satuan pendidikan di Indonesia.
Hal yang melatarbelakangi hadirnya Kurikulum Merdeka yaitu adanya upaya meningkatkan kemampuan numerasi dan literasi siswa.
Dilansir laman Merdeka Belajar, berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa 70 persen siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.
Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang berarti selama 15 tahun terakhir, serta menyiratkan adanya kesenjangan sosial-ekonomi yang berkaitan dengan mutu belajar. Keadaan ini juga diperparah dengan adanya pandemi Covid-19. Hal inilah menjadi dasar lahirnya Kurikulum Merdeka.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga merupakan upaya pemulihan pembelajaran yang mengusung konsep kurikulum yang lebih fleksibel. Sekaligus berfokus pada materi esensial, serta pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Awalnya Kurikulum Merdeka dijadikan sebagai kurikulum opsional untuk diterapkan di sekolah. Namun, pada Maret 2024 Kurikulum Merdeka resmi dijadikan kurikulum nasional.
Tujuan Kurikulum Merdeka Belajar
Tujuan Kurikulum Merdeka Belajar menyasar ke tiap satuan pendidikan, mulai dari jenjang PAUD, SD hingga SMA. Beberapa di antaranya adalah untuk mengatasi learning loss atau ketertinggalan pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan numerasi dan literasi tiap peserta didik.
Selain itu, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menyesuaikan kualitas pendidikan dengan perkembangan zaman. Sehingga, pemanfaatan teknologi turut andil untuk mewujudkan hal ini.
Terkait kurikulum Merdeka belajar SD, terdapat tujuan agar siswa SD memiliki pondasi literasi, numerasi serta kemampuan berpikir kritis.
Hal ini diwujudkan dengan cara mengintegrasikan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial menjadi satu mata pelajaran, kini disebut IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial). Serta, anjuran Bahasa Inggris untuk mulai diajarkan di jenjang SD secara lebih gencar.
Karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar
Ada tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka Belajar yaitu:
- Pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Prinsip pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Sama halnya seperti karakteristik, Kurikulum Merdeka juga memiliki tiga prinsip, yakni:
- Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya
- Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum
- Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.
Tahapan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar
Untuk mewujudkan tujuan Kurikulum Merdeka yang kini menjadi kurikulum nasional, terdapat tahapan-tahapan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar.
1. Asesmen diagnostik
Adanya asesmen awal yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid.
Asesmen ini biasanya dilakukan pada awal tahun pembelajaran. Sehingga, hasilnya dapat digunakan sebagai acuan perencanaan metode pembelajaran yang sebaiknya digunakan.
2. Perencanaan
Setelah asesmen awal dilakukan, tahapan pelaksanaan Kurikulum Merdeka selanjutnya adalah perencanaan.
Perencanaan ini meliputi penyusunan proses pembelajaran berdasarkan hasil asesmen diagnostik. Selain itu, guru juga melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.
3. Pembelajaran
Selanjutnya, guru menjalankan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Tak hanya itu, guru pun mengadakan asesmen formatif secara berkala, Hal ini dilakukan untuk mengetahui progress pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian metode pembelajaran jika diperlukan.
Pada akhir proses pembelajaran, guru juga dapat mengadakan asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.
Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar
Perubahan kurikulum menyiratkan adanya peningkatan atau perbaikan dari kurikulum yang sebelumnya diterapkan. Berikut ini keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar.
1. Lebih sederhana dan mendalam
Kurikulum Merdeka Belajar mengusung konsep kurikulum yang lebih fleksibel, karena target jam pelajaran tidak lagi ditentukan per minggu, tetapi per tahun.
Selain itu, materi yang diajarkan dalam Kurikulum Merdeka berfokus pada materi esensial. Sehingga, materi dapat dipelajari secara mendalam.
Mengutip laman Direktorat Sekolah Dasar, untuk Kurikulum Merdeka SD, materi esensial yang dipelajari yakni penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman logistik, hal ini diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran seperti IPAS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Materi esensial lainnya yaitu pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran.
2. Lebih merdeka
Dengan menerapkan Kurikulum Merdeka, guru lebih merdeka dan leluasa untuk memanfaatkan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Bagi peserta didik, Kurikulum Merdeka tidak menyediakan program peminatan di SMA. Sehingga, peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
3. Lebih relevan dan interaktif
Proses pembelajaran bisa lebih relevan karena dalam Kurikulum Merdeka ini, tersedia aplikasi yang membuat referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar. Pemanfaatan teknologi dapat membuat kegiatan belajar dan mengajar sesuai dengan keadaan zaman yang serba canggih ini.
Selain itu, melalui kegiatan proyek akan memberikan, siswa berkesempatan untuk mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya secara lebih luas. Ini juga salah satu upaya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Implementasi Kurikulum Merdeka
Melansir laman Kemendikbud, terdapat tiga pilihan dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang tersedia bagi satuan pendidikan.
- Opsi pertama adalah Mandiri Belajar. Implementasi Kurikulum Merdeka ini memungkinkan satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum. Sementara itu, sekolah juga menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.
- Selanjutnya, ada Mandiri Berubah. Ini memungkinkan sekolah menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum. Sekaligus menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran dan asesmen.
- Lalu, opsi yang ketiga adalah Mandiri Berbagi, yakni sekolah menggunakan Struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum. Serta, menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran dan asesmen, dengan komitmen untuk membagikan praktik-praktik baik kepada satuan pendidikan lainnya.
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, pembelajaran dilakukan dengan pendekatan diferensiasi, sehingga guru menentukan proses belajar berdasarkan potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran peserta didik.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga memungkinkan guru untuk mengadakan projek sebagai sarana belajar siswa.
Daftar mata pelajaran SD/MI Kurikulum Merdeka
Terdapat perubahan struktur Kurikulum Merdeka SD, yakni adanya fokus pada penguatan pondasi literasi dan numerasi serta kemampuan berpikir kritis.
Hal ini diwujudkan dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial menjadi satu mata pelajaran, yang kini disebut IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial). Bahasa Inggris semakin dianjurkan untuk mulai diajarkan di jenjang SD.
Adanya perubahan struktur kurikulum tersebut, berpengaruh pula pada mata pelajaran Kurikulum Merdeka SD kelas 1 hingga kelas 6. Berikut daftar mata pelajaran Kurikulum Merdeka SD.
- Pendidikan Agama Islam/Kristen/Katolik/Budha/Hindu/Konghucu dan Budi Pekerti
- Pendidikan Pancasila
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), mulai kelas 3 SD
- Bahasa Inggris, mulai kelas 3 SD
- Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
- Seni dan Budaya, siswa dapat memilih salah satu jenis seni berikut: seni musikseni rupaseni teaterseni tari
- Muatan lokal
Demikian penjelasan tentang Kurikulum Merdeka SD. Dengan memahami perkembangan kurikulum yang saat ini diterapkan, Bunda dapat menyesuaikan cara belajar anak sesuai dengan sistem dan mata pelajaran Kurikulum Merdeka Belajar SD.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)