Operasi caesar horizontal merupakan salah satu jenis sayatan operasi caesar. Selain itu, dikenal juga jenis operasi caesar lainnya yaitu operasi caesar vertikal. Kedua jenis tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, serta diterapkan pada kondisi kesehatan yang berbeda pula.
Mengutip laman Physiopedia, operasi caesar horizontal merupakan operasi caesar dengan sayatan horizontal melalui perut dan sayatan horizontal melalui bagian bawah rahim. Bentuk sayatan horizontal dikenal juga dengan sayatan 'garis bikini'.
Dilansir laman Vinmec, SC horizontal adalah metode operasi caesar yang paling umum digunakan. Hal ini dikarenakan sayatan melintang karena sayatan horizontal lebih cepat sembuh, lebih enak dilihat, dan lebih sedikit komplikasinya.
Sementara itu, melansir laman News Medical, operasi caesar vertikal merupakan operasi caesar dengan sayatan vertikal panjang yang dibuat di garis tengah perut. Tidak seperti operasi caesar horizontal, pelaksanaan operasi vertikal tidak umum digunakan dan berkaitan dengan komplikasi pasca operasi caesar.
Kelebihan dan kekurangan jenis-jenis sayatan operasi caesar
Operasi caesar horizontal dan operasi caesar vertikal memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut kelebihan dan kekurangan jenis jenis sayatan operasi caesar.
Operasi Caesar Sayatan Vertikal
Berikut ulasan selengkapnya:
Kelebihan Operasi Caesar Sayatan Vertikal
Dari segi waktu, operasi caesar vertikal dilakukan secara cepat dan praktis, sehingga tidak terlalu memakan waktu yang lama.
Jenis operasi caesar ini juga dapat digunakan untuk operasi caesar darurat seperti ruptur uteri, kehamilan ektopik dengan kehilangan banyak darah, kasus kehilangan darah yang parah, atau perdarahan pasca persalinan.
Selain itu, metode operasi caesar vertikal memungkinkan untuk dilakukan, apabila ada kebutuhan untuk memperlebar sayatan saat operasi caesar.
Kekurangan Operasi Caesar Sayatan Vertikal
Kekurangan jenis operasi caesar vertikal berkaitan dengan persalinan normal setelah sebelumnya menjalani operasi caesar atau dikenal dengan istilah vaginal birth after cesarean (VBAC). VBAC sayatan vertikal memiliki risiko lebih tinggi daripada bentuk sayatan horizontal.
Hal ini dapat menyebabkan robek pada otot rahim atau ruptur uterus. Sehingga, melahirkan normal setelah caesar dengan sayatan vertikal tidak aman.
Operasi vertikal juga lebih rentan meninggalkan bekas luka keloid dibanding operasi caesar horizontal. Selain itu, operasi sayatan vertikal dapat melemahkan otot perut dan meningkatkan risiko hernia selama bertahun-tahun setelah operasi.
Operasi Caesar Sayatan Horizontal
Simak penjelasan lebih lengkap berikut ini:
Kelebihan Operasi Caesar Sayatan Horizontal
Operasi caesar horizontal meninggalkan bekas luka operasi yang lebih cepat pulih dibanding operasi sayatan vertikal. Selain itu, operasi caesar horizontal memungkinkan Bunda untuk melakukan persalinan normal pada kelahiran berikutnya.
Kekurangan Operasi Caesar Sayatan Horizontal
Pelaksanaan SC horizontal membutuhkan waktu lebih lama, serta memiliki risiko pendarahan yang lebih tinggi daripada operasi vertikal.
Operasi caesar sayatan horizontal vs vertikal, mana yang lebih baik?
Seperti yang telah Bunda ketahui, operasi caesar horizontal dan operasi caesar vertikal memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kedua jenis operasi caesar ini dapat dilakukan bergantung situasi juga kondisi kesehatan Bunda dan janin selama proses kelahiran.
Panduan perawatan luka post SC (operasi caesar) di rumah
Setelah melahirkan, bidan atau dokter akan berkunjung untuk memeriksa luka atau melepas perban selama beberapa hari. Setelah perban dilepas, Bunda dapat membersihkan luka setiap hari.
Melansir laman Milton Keynes University Hospital, hal yang perlu diperhatikan saat membersihkan luka yaitu selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh luka atau membalutnya.
Selain itu, tidak disarankan menggosok area luka dengan sabun, gel mandi, atau bedak, keringkan bagian luka yang telah dibersihkan menggunakan handuk, serta kenakan pakaian dalam yang longgar untuk menghindari luka tergesek.
Tidak hanya membersihkan luka, Bunda juga perlu memperhatikan kegiatan setelah operasi caesar, agar luka sayatan segera pulih.
Beberapa hal tersebut di antaranya, tidak mengangkat apapun yang lebih berat dari bayi selama enam minggu, tidak mengemudi selama enam minggu, makan makanan yang sehat dan minum banyak cairan, serta menopang luka saat Bunda batuk, tertawa, atau melakukan gerakan tiba-tiba.
Tips supaya luka sayatan operasi caesar cepat sembuh
Sayatan dan jahitan operasi caesar vertikal dan horizontal dapat menimbulkan bekas luka. Untuk itu, ada berbagai hal yang dapat Bunda lakukan agar luka sayatan operasi caesar cepat sembuh.
Mengutip laman Medicine Net, melakukan aktivitas fisik seperti berjalan akan melancarkan peredaran darah dan baik untuk kesehatan.
Namun, apabila belum memungkinkan, sebaiknya tidak dilakukan. Bunda juga perlu menghindari aktivitas fisik terlalu berat karena dapat menyebabkan luka sayatan meregang.
Istirahat yang cukup juga penting dilakukan setelah persalinan. Kurang istirahat akan menurunkan daya tahan tubuh dan membuat Bunda rentan terhadap infeksi.
Selain itu, konsumsi makanan bernutrisi baik dapat membantu memulihkan bekas luka. Makan tinggi serat seperti buah dan sayur. Serta, mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan.
Untuk penyembuhan kulit, kaldu tulang ayam dapat dijadikan pilihan. Dalam kaldu tulang terkandung banyak asam amino seperti prolin dan glisin, yang dibutuhkan untuk produksi kolagen.
Itu dia informasi tentang operasi caesar horizontal dan operasi caesar vertikal. Setiap jenis-jenis operasi caesar memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Selain itu, jenis operasi ini juga dijalankan berdasarkan kondisi kesehatan Bunda dan janin, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)