Siapapun pasti ingin memberikan asupan terbaik untuk keluarga, ya? Untuk memenuhi hal tersebut, kita meski pintar dalam memilih bahan makanan yang berkualitas serta bernutrisi.
Selain memilih bahan makanan yang bergizi, nyatanya kita juga perlu memastikan minyak goreng pilihan agar kualitas makanan di rumah tetap terjaga. Fakta tersebut juga dibenarkan oleh Chef Devina Hermawan, saat menghadiri press conference bersama FILMA pada Kamis (10/10/2024) lalu.
"Sebagai seorang chef, penting bagi saya untuk selalu memilih bahan-bahan berkualitas untuk menghasilkan masakan terbaik, termasuk dalam memilih minyak goreng," tuturnya.
Perlu untuk diketahui, minyak goreng yang baik dinilai dari beberapa hal, Bunda. Di antaranya, mulai dari aroma, rasa, juga warnanya.
"Saya memastikan bahwa minyak goreng yang akan digunakan memiliki kualitas bagus. Beberapa cara yang biasa saya lakukan untuk memastikan minyak goreng aman adalah dari warnanya yang jernih, tidak berasa dan tidak berbau."
"Hal ini penting untuk menjaga cita rasa masakan serta mencegahnya menjadi cepat tengik atau menimbulkan rasa gatal di tenggorokan," sambungnya.
Lebih lanjut, minyak goreng terbaik juga ditentukan dari hasil uji Total Polar Compound (TPC), Bunda. Jika minyak goreng memiliki kadar TPC rendah, maka minyak dikategorikan aman dikonsumsi, bahkan untuk dipakai berulang.
Sejumlah negara di Eropa telah menetapkan batas maksimal kadar TPC pada minyak goreng, yakni sebesar 25 persen. Apabila lebih dari itu, minyak tersebut dianggap tidak lagi aman.
"Dengan TPC stabil di suhu panas, maka minyak tidak rusak dipakai berulang hingga tiga kali. TPC ini merupakan senyawa yang terbentuk karena minyak sudah rusak. Semakin rendah nilainya, itu semakin aman. Maksimal 25 persen, kalau lebih sudah tidak aman," papar Senior Brand Manager FILMA, Anastasia Sheila.
Bisakah kualitas minyak goreng menurun?
Pentingnya Memilih Minyak Goreng Berkualitas demi Menjaga Rasa & Nutrisi Asupan Keluarga/Foto: Getty Images/iStockphoto/dulezidar
Kualitas minyak goreng bisa menurun hingga berbau tengik, Bunda. Mengutip dari laman SCMP, sebuah artikel tahun 2012 di Journal of Food and Drug Analysis menyebut minyak goreng menjadi tengik karena proses yang disebut oksidasi.
Reaksi ini terjadi ketika asam lemak tak jenuh dalam minyak goreng bertemu dengan oksigen. Dalam jurnal Frontiers in Neuroscience tahun 2010, asam lemak tak jenuh menjaga minyak tetap cair pada suhu ruangan.
Lebih lanjut, Pusat Keamanan Pangan Hong Kong pun mengatakan, minyak goreng yang teroksidasi dapat menghasilkan rasa dan bau yang tidak sedap. Selain meninggalkan rasa tidak enak di mulut, sebuah penelitian di Nigeria tahun 2018 memperingatkan bahwa mengonsumsi minyak tengik dapat menciptakan zat berbahaya di dalam tubuh yang disebut radikal bebas dan dapat menyebabkan kerusakan sel, diabetes, penyakit Alzheimer, serta masalah pencernaan.
Catatan dari penelitian di Nigeria itu juga menyebut selain udara, elemen lain seperti panas, cahaya, dan logam tertentu juga bisa menjadi katalisator proses oksidatif pada minyak goreng.
Ini karena temperatur yang tinggi meningkatkan energi kinetik molekul minyak, sehingga membuat molekul-molekul tersebut lebih sering bertabrakan. Hal ini meningkatkan peluang terjadinya reaksi kimia.
Saat ini, ada berbagai macam minyak goreng yang tersedia di pasaran. Minyak goreng ini terbuat dari bahan-bahan yang berbeda dan beberapa di antaranya lebih cepat tengik daripada yang lain.
Secara umum, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS merekomendasikan agar menyimpan minyak zaitun dan minyak nabati (minyak dari kelapa sawit) baru di dapur atau di tempat yang gelap dan kering. Waktunya pun terbatas, yakni selama 6 hingga 12 bulan setelah tanggal pembelian.
Kemudian, minyak goreng yang sudah dibuka dapat disimpan di dapur selama tiga hingga lima bulan saja ya, Bunda. Atau jika ingin awet lebih lama, bisa disimpan dalam lemari es.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga tips membersihkan kompor dari noda minyak goreng dalam video berikut:
(AFN/rap)
Loading...