Perbedaan Proses Pemulihan setelah Operasi Caesar dan ERACS

4 weeks ago 12

Jakarta -

Para perempuan yang melahirkan dengan metode ERACS cenderung lebih cepat pulih daripada mereka yang menjalani operasi caesar biasa. Apa perbedaan proses pemulihan setelah operasi caesar dan ERACS ya, Bunda?

ERACS merupakan singkatan dari enhanced recovery after caesarean surgery. Awalnya, metode tersebut digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan pasien bedah rawat jalan. Metode tersebut berguna untuk meningkatkan kontrol nyeri dan mengurangi mual dan muntah pasca operasi adalah area awal konsentrasi. 

Dengan begitu, pasien yang telah menjalani operasi bedah tidak perlu perawatan di rumah sakit lebih lama. Metode tersebut diterapkan untuk ibu yang melahirkan melalui operasi caesar pada 2018. Hal tersebut bertujuan agar ibu yang baru saja melahirkan bisa cepat pulih dan dapat berfokus untuk merawat bayi. 

Pada metode ERACS, pemeriksaan sebelum operasi bisa dilakukan sat usia kehamilan mencapai 10 hingga 20 minggu untuk operasi caesar yang telah dijadwalkan. Sebelum operasi, pasien harus menjalani skrining kesehatan untuk mengetahui apakah terdapat penyakit komorbid atau kekurangan zat besi.

ERACS merupakan protokol baru pada metode persalinan operasi caesar, yang bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan dengan mengoptimalkan kesehatan ibu sebelum, selama, dan setelah menjalani persalinan caesar.

Perbedaan metode ERACS dengan operasi caesar konvensional

Ada beberapa perbedaan metode persalinan ERACS dengan operasi caesar konvensional, yaitu :

1. Waktu puasa

Pada operasi caesar konvensional, ibu hamil umumnya diwajibkan berpuasa atau dilarang untuk makan dan minum apa pun selama 8 jam sebelum operasi. Sedangkan dengan metode persalinan ERACS, ibu hamil masih boleh mengonsumsi makanan ringan 6 jam sebelum operasi. Tidak hanya itu, ibu hamil juga masih bisa minum air putih, jus, atau minuman yang mengandung gula 2 jam sebelum operasi.

2. Rasa sakit pasca operasi

Metode persalinan ERACS telah terbukti lebih efektif dalam meminimalkan rasa sakit pasca operasi. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat memengaruhi berkurangnya rasa sakit setelah operasi :

  • Pemberian obat anti-inflamasi non-steroid dan obat pereda nyeri non-opioid terjadwal, baik yang diminum maupun melalui cairan infus.
  • Pemberian obat nyeri long-acting dosis kecil pada tulang belakang saat operasi.
  • Penyuntikan anestesi saat operasi dilakukan dengan jarum spinal berukuran kecil.

Penggabungan poin-poin di atas bisa mengurangi pemberian obat opioid setelah operasi hingga sebesar 30-50%. Hal ini berguna untuk mempercepat hilangnya rasa sakit pasca operasi, sekaligus menurunkan risiko ibu hamil mengalami kelelahan, mual, dan sembelit pasca operasi.

3. Masa pemulihan

Hal lain yang membedakan metode persalinan ERACS dengan operasi caesar konvensional adalah masa pemulihannya yang lebih cepat. Ini bisa terjadi karena :

  • Penghentian pemberian cairan infus lebih awal.
  • Pelepasan kateter urine lebih awal.
  • Ibu boleh segera mengonsumsi makanan dan minuman.

Dengan begitu, bumil bisa bergerak dan bangun dari tempat tidur dengan lebih cepat, sehingga proses inisiasi menyusu dini (IMD) dan skin-to-skin dengan Si Kecil juga bisa dilakukan lebih awal.

4.  Luka bekas operasi

Metode pembedahan pada persalinan ERACS dilakukan dengan pisau bedah yang kecil dan sangat tajam, sehingga memungkinkan sayatan pertama langsung mencapai fascia atau selaput otot. Dengan begitu, kerusakan jaringan bisa dikurangi, sehingga luka bisa pulih dengan lebih cepat dan trauma pada kulit juga bisa diminimalkan seperti dikutip dari laman Yankes. Kemkes.

Hal yang perlu diperhatikan setelah bayi lahir

  • Berisiko memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah daripada bayi yang lahir normal, meski begitu, bila ada rencana akan melahirkan dengan metode ERACS, ibu hamil tidak perlu terlalu cemas akan hal tersebut, karena metode persalinan ERACS aman.
  • Memungkinkan pemberian ASI lebih awal, dengan pemberian ASI eksklusif yang dilakukan lebih awal ini bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun bayi yang lahir melalui metode persalinan ERACS.

Kelebihan metode ERACS

Setelah menjalani operasi caesar, wanita harus menjalani perawatan rumah sakit yang lama akibat rasa sakit yang dialami usai operasi. Dengan menggunakan metode ERACS, rasa sakit setelah operasi caesar berkurang besar sehingga wanita bisa segera kembali ke rumah dan berfokus merawat buah hati. 

Jadi, mereka bisa menjalani akitivitas sehari-hari dengan normal tanpa merasakan efek dari operasi caesar. Selain itu, metode ERACS memungkinkan wanita yang baru saja operasi caesar tidak perlu berpuasa terlalu lama. Mereka bisa mengonsumsi makanan ringan hingga 6 (enam) jam sebelum operasi dan mengonsumsi air 2 (dua) jam sebelum diberikan anestesi.

Kiat pemulihan agar lebih cepat dan nyaman

Setiap operasi caesar berbeda satu sama lain ya, Bunda. Pemulihan mungkin memakan waktu lebih lama jika seseorang menjalani operasi caesar sebagai prosedur darurat. Infeksi, masalah pada sayatan, dan masalah kesehatan yang mendasarinya seperti diabetes, juga dapat membuat waktu pemulihan menjadi lebih lama.

Hal terpenting yang dapat dilakukan seseorang untuk pulih lebih cepat adalah berbicara dengan dokter. Kemudian, Bunda perlu banyak mengajukan pertanyaan tentang apa yang diharapkan, lalu mengikuti anjuran yang direkomendasikan.

Bunda dapat mempercepat pemulihan dari operasi caesar dengan metode berikut ini:

1. Istirahat yang cukup

Istirahat sangat penting untuk pemulihan pascaoperasi. Namun, bagi banyak orang tua baru, istirahat hampir mustahil dilakukan saat bayi baru lahir berada di rumah. Bayi baru lahir memiliki jam tidur yang tidak teratur dan mungkin hanya tidur selama 1 atau 2 jam saja.

2. Mintalah bantuan

Bayi baru lahir sangat menuntut. Merawat bayi setelah operasi besar dapat melelahkan, dan tidak semua orang tua baru dapat melakukannya sendiri. Mintalah bantuan dari pasangan, tetangga, keluarga, atau teman yang dapat dipercaya.

3.  Kelola emosi

Melahirkan bisa menjadi pengalaman emosional bagi semua yang terlibat. Ibu yang mengalami persalinan darurat atau traumatis, serta mereka yang menjalani operasi caesar yang ingin mereka hindari, mungkin harus mengatasi emosi yang sulit tentang kelahiran tersebut.

4. Jalan-jalan secara teratur

Angkat beban dan latihan aerobik yang intens tidak boleh dilakukan selama beberapa minggu pertama pemulihan. Sebagai alternatif, berjalan kaki dapat membantu menjaga kebugaran dan kesehatan mental yang baik.

5. Atasi rasa sakit

Tidak perlu merasa sakit saat berjuang dengan semua tuntutan lain sebagai orang tua baru. Bunda harus minum obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter. Jika obat tersebut tidak berhasil atau jika rasa sakitnya bertambah parah, Bunda harus menghubungi penyedia layanan kesehatan untuk meminta saran.

6. Perhatian tanda-tanda infeksi

Beberapa dokter akan meminta orangtua baru untuk mengukur suhu tubuh mereka sendiri setiap 24 jam untuk memantau tanda-tanda infeksi. Mereka dapat berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk menanyakan apakah ini merupakan strategi yang baik seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Bunda  juga harus memperhatikan tanda-tanda infeksi lainnya, seperti pembengkakan, nyeri hebat, garis-garis merah yang muncul dari sayatan, atau menggigil. Hubungi dokter atau pergi ke ruang gawat darurat jika gejala-gejala ini muncul.

7. Atasi sembelit

Kombinasi perubahan hormon, otot perut yang melemah, dan menghabiskan banyak waktu berbaring dapat menyebabkan sembelit. Sembelit parah bisa terasa menyakitkan, dan mengejan dapat melukai sayatan operasi caesar.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online