Persiapan Melahirkan: Dokumen, Isi Tas Perlengkapan Bunda dan Si Kecil, Tips agar Lancar

3 weeks ago 7

Menjelang kelahiran Si Kecil, Bunda perlu membuat checklist persiapan melahirkan yang lengkap. Mulai dari barang untuk isi tas persalinan hingga dokumen-dokumen penting yang harus dibawa untuk proses melahirkan.

Persiapan melahirkan sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari agar tidak terlalu mepet dengan waktu persalinan. Bunda juga perlu mencari tahu dulu barang penting apa yang harus dibawa selama proses persalinan nanti.

Lalu, apa saja yang harus masuk ke checklist persiapan melahirkan dan kapan waktu tepat untuk mempersiapkannya? Berikut sudah Bubun rangkum selengkapnya.

12 Daftar persiapan melahirkan yang harus dilakukan

Persiapan melahirkan harus dibuat dengan matang agar Bunda lebih siap menghadapi proses persalinan nanti. Berikut daftar persiapan melahirkan yang harus dilakukan:

1. Cari tahu informasi seputar proses melahirkan

Hal paling utama yang harus dilakukan untuk persiapan melahirkan adalah menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai proses melahirkan. Mulai dari sebelum persalinan, proses persalinan, sampai pasca persalinan.

Bunda perlu mengetahui apa saja metode persalinan yang ada dan metode apa yang tepat untuk Bunda. Jangan lupa untuk memilih lokasi melahirkan sejak jauh hari seperti di rumah sakit, Puskesmas, maupun di rumah.

2. Buat rencana persalinan

Menyusun rencana persalinan sangat penting dalam persiapan melahirkan. Meskipun persalinan tidak dapat diprediksi, ada baiknya untuk tetap membuat catatan atau checklist persiapan melahirkan yang lengkap. Bunda juga bisa memberitahu rencana persalinan kepada suami, keluarga, atau teman terdekat.

3. Siapkan tas untuk di rumah sakit

Jangan lupa membuat daftar isi tas persiapan melahirkan. Mengemas tas untuk proses persalinan jangan sampai dilakukan di menit-menit terakhir. Besar kemungkinan bayi akan lahir lebih cepat dari tanggal yang telah diprediksi sebelumnya.

4. Diskusi dengan pendamping persalinan

Ajak diskusi pendamping persalinan seperti suami, orang tua, saudara, maupun teman terdekat Bunda. Membahas persiapan melahirkan dengan pendamping persalinan dapat membantu Bunda memperoleh dukungan yang bermanfaat di hari H nanti.

5. Atur pola makan sehat

Siapa pun pasti mengerti kalau ibu hamil wajib mengonsumsi makanan sehat. Pola makan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan Bunda dan mendukung perkembangan bayi yang sehat dalam rahim. Mengonsumsi makanan kaya akan nutrisi juga dapat mempersiapkan energi Bunda untuk proses persalinan yang akan datang.

6. Olahraga secara teratur

Selain mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur juga dapat membantu tubuh Bunda mempersiapkan diri untuk proses persalinan. Berolahraga selama hamil dapat membantu memperkuat otot-otot yang akan digunakan saat melahirkan. Disarankan bagi ibu hamil agar berolahraga ringan hingga sedang selama 30 menit setiap harinya.

7. Pelajari teknik relaksasi

Bagi Bunda yang mengikuti kelas persalinan mungkin akan diajari cara melakukan teknik relaksasi. Yoga prenatal, meditasi, dan deep breathing (tarik napas dalam) adalah beberapa teknik relaksasi yang dapat mengurangi nyeri persalinan. Teknik relaksasi tersebut juga dapat meminimalkan rasa cemas dan khawatir akan persalinan.

8. Siapkan perlengkapan bayi

Persiapan melahirkan yang berikutnya adalah menyiapkan perlengkapan untuk Si Kecil saat pulang dari rumah sakit nanti. Bunda mungkin bertanya-tanya apa saja perlengkapan yang harus disiapkan untuk seminggu pertama kelahiran bayi. Adapun perlengkapan bayi yang paling utama dapat seperti popok, pakaian bayi, atau kursi mobil khusus bayi agar Si Kecil tetap aman.

9. Siapkan persediaan rumah

Bunda mungkin akan meninggalkan rumah sementara selama proses persalinan di rumah sakit. Maka dari itu, jangan lupa untuk menyiapkan persediaan dan kebutuhan rumah tangga beberapa waktu sebelum jadwal melahirkan. Bunda juga bisa meminta bantuan Ayah atau keluarga lainnya jika dirasa sulit untuk bepergian.

10. Tentukan fasilitas kesehatan untuk Bunda dan Si Kecil

Selama masa nifas, Bunda dan Si Kecil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke bidan atau dokter di fasilitas kesehatan. Karenanya, Bunda perlu memilih faskes mana yang ingin dikunjungi sejak jauh-jauh hari agar tidak kesulitan di menit-menit terakhir.

11. Jadikan rumah aman untuk bayi

Membuat rumah agar aman ditempati bayi adalah persiapan melahirkan yang penting. Proses ini mungkin tidak ada akhirnya karena Si Kecil akan terus bertumbuh dan menjangkau berbagai area baru di rumah. Jika Bunda memiliki hewan peliharaan, pertimbangkan untuk memberikan jarak atau melatihnya agar tidak membahayakan bayi.

12. Hiasi kamar bayi

Mendekorasi kamar bayi adalah hal menyenangkan yang dapat dilakukan untuk persiapan melahirkan. Belilah furnitur atau hiasan untuk kamar bayi sesuai preferensi Bunda. Kegiatan ini juga dapat menjadi aktivitas yang baik untuk menyibukkan diri jika Bunda merasa gugup sebelum melahirkan.

Kapan waktu yang tepat menyiapkan tas bersalin?

Mempersiapkan kelahiran bayi sebaiknya dilakukan jauh sebelum tanggal perkiraan lahir. Saat hari persalinan semakin dekat, Bunda mungkin akan menjadi lebih panik sehingga ada barang atau perlengkapan yang mungkin ketinggalan atau lupa dibawa.

Bunda bisa mulai menyiapkan tas bersalin sejak usia kehamilan 35 minggu atau 8 bulan. Tidak apa-apa jika tas bersalin hanya tergeletak di kamar. Hal ini justru dapat membuat Bunda lebih tenang dan siap, mengetahui tidak akan terburu-buru di hari menjelang persalinan yang akan datang.

10 Barang yang harus jadi isi tas persiapan melahirkan untuk Bunda dan Si Kecil

Ibu hamil yang melahirkan normal biasanya akan tinggal di rumah sakit selama satu sampai dua hari. Sementara ibu hamil yang melahirkan dengan operasi caesar akan membutuhkan sekitar tiga atau empat hari di rumah sakit.

Menyiapkan barang untuk isi tas persiapan melahirkan perlu mempertimbangkan berapa lama Bunda akan menginap di rumah sakit. Sebaiknya, tanyakan juga kepada pihak rumah sakit mengenai perlengkapan apa saja yang disediakan agar bisa lebih menghemat barang bawaan.

Berikut daftar barang yang perlu disiapkan untuk isi tas persiapan melahirkan:

1. Sandal atau kaus kaki

Sandal jepit atau selop akan paling nyaman untuk digunakan berkeliling rumah sakit atau saat di kamar mandi. Kaus kaki akan berguna untuk menghangatkan kaki jika Bunda kedinginan di malam hari.

2. Pelembap bibir

Selama di rumah sakit, bibir Bunda mungkin akan terasa kering atau pecah-pecah. Maka dari itu, bawalah lip balm untuk mengatasi bibir kering dan pecah-pecah.

3. Pembalut bersalin

Kebanyakan rumah sakit akan memberikan pembalut untuk ibu melahirkan. Akan tetapi, Bunda mungkin perlu tambahan pembalut atau lebih nyaman dengan pembalut yang biasa digunakan. Di beberapa hari pertama pasca persalinan, Bunda akan membutuhkan pembalut berukuran besar seperti popok.

4. Bra menyusui

Payudara dapat terasa nyeri setelah proses melahirkan sehingga Bunda perlu mengenakan bra yang nyaman. Jika hendak menyusui, sebaiknya gunakan bra khusus menyusui agar lebih mudah dan nyaman.

5. Pakaian dalam cadangan

Bunda yang baru melahirkan mungkin akan mengalami kebocoran atau bahkan mengompol. Karenanya, Bunda sebaiknya membawa beberapa pakaian dalam ekstra untuk cadangan di rumah sakit.

6. Bantalan payudara

Setelah melahirkan, kebocoran pada payudara akan sering terjadi. Karena itu, Bunda sebaiknya menyiapkan bantalan payudara agar baju tidak basah.

7. Deodoran

Sebagian Bunda mungkin akan kesulitan untuk mandi setelah melahirkan. Deodoran akan membantu mencegah bau ketiak akibat keringat berlebih setelah proses persalinan.

8. Tisu basah

Tisu basah dapat digunakan untuk mengganti popok bayi. Rumah sakit biasanya menyediakan tisu basah, tetapi Bunda tetap bisa membawanya untuk diri sendiri. Siapkan tisu basah untuk membersihkan tangan dan aman untuk digunakan pada wajah.

9. Popok bayi

Popok adalah perlengkapan penting untuk bayi pasca persalinan. Meskipun rumah sakit menyediakannya, Bunda sebaiknya menyiapkan lebih jika terjadi sesuatu dalam perjalanan pulang.

10. Pakaian bayi

Jangan lupa menyiapkan pakaian bayi untuk pulang ke rumah. Untuk bayi yang baru lahir, topi bayi juga akan dibutuhkan untuk menjaga kepala bayi tetap hangat.

10 Tips melahirkan agar lancar dan nyaman

Berada di puncak kehamilan, Bunda akan sering memikirkan cara apa yang tepat agar proses melahirkan berjalan lancar dan cepat. Merangkum laman Parents, berikut 10 tips agar persalinan berjalan lebih mudah dan lancar:

1. Jaga tubuh tetap bugar

Ibu hamil yang tetap bugar cenderung melahirkan dengan waktu yang lebih singkat. Kebugaran dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga Bunda mungkin tidak memerlukan intervensi medis. Berjalan kaki, berenang, atau latihan prenatal adalah aktivitas yang baik untuk ibu hamil.

2. Mengikuti kelas prenatal

Membiasakan diri dengan tahapan-tahapan persalinan dan mempraktikkan tekniknya dapat membantu mengurangi rasa cemas dan memudahkan persalinan. Bunda sebaiknya mendaftar ke kelas prenatal kecil (tidak terlalu ramai) yang dipandu oleh instruktur bersertifikat.

3. Mendapat pendampingan pasangan/keluarga

Dukungan emosional dan fisik dari pasangan akan membantu proses persalinan lebih mudah dan nyaman. Kehadiran keluarga juga dapat memberikan semangat dan mengurangi rasa cemas sebelum melahirkan.

4. Konsumsi camilan yang sehat

Menjelang persalinan, Bunda dapat memakan camilan di rumah untuk meningkatkan energi. Namun, hindari makanan berlemak dan sulit dicerna karena perut yang terlalu penuh dapat memicu rasa mual dan membuat muntah.

5. Mandi air hangat

Rasa sakit dapat menyebabkan otot-otot di seluruh tubuh menegang dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Mandi air hangat dapat mengatasi hal tersebut, dengan mengarahkan pancuran ke punggung bagian bawah atau bagian lain yang merasakan kontraksi paling kuat.

6. Buat aktivitas

Saat kontraksi mulai terasa, Bunda jangan khawatir dan terus memikirkan rasa sakitnya. Sebaiknya, biarkan diri sendiri terhanyut dalam aktivitas lain, seperti berjalan kaki, mandi air hangat, atau aktivitas lainnya yang membuat rileks.

7. Memijat tubuh

Sebuah penelitian pada tahun 2017 menunjukkan bahwa memijat punggung bawah dapat mengurangi nyeri persalinan dan meningkatkan kepuasan selama melahirkan. Beritahu ayah bagian tubuh yang ingin dipijat, seperti bahu, punggung bawah, atau pinggul.

8. Jangan berbaring

Tetap tegak sebelum proses persalinan dapat memanfaatkan gravitasi agar kepala bayi yang menekan serviks dapat melebarkannya. Mencoba berbagai posisi seperti berdiri, berlutut, atau jongkok dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan mempercepat proses persalinan.

9. Atur napas

Menarik napas secara perlahan saat terjadi kram dapat membantu ibu hamil merasa rileks. Selama persalinan, gunakan strategi relaksasi seperti deep breathing, membayangkan tempat favorit, atau mendengarkan musik.

10. Bius atau anestesi

Anestesi yang disuntikkan ke area luar sumsum tulang belakang dapat mempercepat pembukaan dengan merelaksasikan otot-otot. Obat bius yang biasa digunakan untuk proses melahirkan dapat seperti epidural maupun analgesik.

7 Dokumen yang dibawa saat melahirkan dengan BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan dapat dimanfaatkan oleh ibu hamil sejak masa awal kehamilan hingga proses persalinan. Jika Bunda merupakan peserta aktif BPJS Kesehatan dan akan segera melahirkan, beberapa dokumen perlu disiapkan.

Berikut dokumen-dokumen yang perlu dibawa ketika melahirkan dengan BPJS Kesehatan:

1. Kartu BPJS Kesehatan

Kartu peserta BPJS Kesehatan adalah dokumen terpenting untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan biaya yang ditanggung BPJS. Pastikan untuk selalu membawa kartu BPJS Kesehatan saat mengunjungi fasilitas kesehatan.

2. KTP atau Kartu Keluarga

KTP dan Kartu Keluarga adalah identifikasi diri yang perlu dibawa saat melahirkan dengan BPJS. Dokumen ini digunakan untuk memverifikasi data pribadi Bunda.

3. Surat rujukan dari Puskesmas atau faskes tingkat 1

Sebelum persalinan, Bunda akan diberikan surat rujukan dari Puskesmas atau faskes tingkat pertama. Surat rujukan ini diperlukan untuk memandu Bunda ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang sesuai.

4. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)

Jika memiliki KKS, Bunda bisa membawanya saat melahirkan dengan BPJS. KKS adalah kartu yang diterbitkan pemerintah dan dapat digunakan untuk mendapat manfaat tambahan saat melahirkan. Namun, KKS bukan dokumen yang wajib dibawa ya, Bunda.

5. Buku persalinan atau Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)

Buku ini berisi catatan penting mengenai perawatan kesehatan Bunda selama kehamilan. Pastikan untuk membawanya agar dokter atau petugas kesehatan dapat memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Bunda dan janin.

6. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

Beberapa pasien ibu hamil yang masuk ke dalam kategori tidak mampu perlu membawa SKTM. Ibu hamil yang memenuhi syarat dapat membawa SKTM untuk mendapatkan manfaat tambahan atau pembebasan biaya tambahan.

7. Dokumen lain yang diperlukan faskes

Beberapa fasilitas kesehatan mungkin meminta dokumen tambahan sebagai persyaratannya. Oleh karena itu, Bunda perlu menanyakan kepada pihak faskes apabila ada dokumen khusus yang perlu disiapkan.

Perbedaan operasi caesar BPJS dan umum yang wajib diketahui

Operasi caesar adalah metode persalinan yang biasanya dilakukan atas indikasi medis. Bagi Bunda yang akan melahirkan dengan operasi caesar biayanya dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Terdapat perbedaan operasi caesar dengan BPJS dan umum yang perlu diketahui. Berikut ini penjelasannya:

1. Perbedaan sistem pembiayaan

Di Indonesia, biaya operasi caesar yang cukup mahal dapat ditanggung dengan asuransi BPJS Kesehatan. Asuransi tersebutlah yang membedakan operasi caesar dengan BPJS dan umum. Perbedaannya bukan pada tindakan, melainkan pada biaya yang harus dibayarkan.

Operasi caesar dengan BPJS Kesehatan memungkinkan Bunda untuk melahirkan tanpa mengeluarkan biaya. Sedangkan operasi caesar umum tidak didukung oleh asuransi sehingga pasien perlu menanggung seluruh biaya dengan uang pribadi.

2. Perbedaan biaya operasi caesar BPJS dan umum

Biaya operasi caesar biasanya dihitung berdasarkan kondisi kesehatan ibu hamil, kelas rumah sakit, dan regionalnya. Berikut contoh besaran tarif melahirkan di rumah sakit kelas A pemerintah regional 1 untuk rawat inap yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan:

  • Operasi caesar ringan: Rp5.484.728 – Rp7.678.619
  • Operasi caesar sedang: Rp6.052.369 – Rp8.473.317
  • Operasi caesar berat: Rp8.288.235 – Rp11.603.529

Biaya operasi caesar umum tanpa BPJS

Biaya operasi caesar umum akan dibayar penuh oleh pasien tanpa tanggungan asuransi BPJS Kesehatan. Biaya melahirkan dengan operasi caesar dapat bervariasi pada setiap rumah sakit.

Berikut estimasi biaya melahirkan dengan operasi caesar tanpa BPJS yang Bubun ambil dari laman resmi RSIA Brawijaya Duren Tiga:

Caesarian Section

  • Suites: Rp44.000.000
  • Junior Suites: Rp41.750.000
  • Deluxe: Rp40.000.000
  • Class 1: Rp33.000.000
  • Class 3: Rp24.750.000
  • Estimasi tambahan biaya ERACS: Rp2.500.000 – Rp3.000.000

Rumah sakit ini menyediakan Maternity Package yang merupakan paket persalinan. Paket ini tersedia untuk ibu hamil yang ingin melahirkan normal (pervaginam) atau dengan operasi caesar.

10 Perbedaan melahirkan normal (pervaginam) dan caesar

Selama masa kehamilan, Bunda mungkin masih bingung ingin melahirkan secara normal (pervaginam) atau dengan prosedur operasi caesar. Pada umumnya, operasi caesar akan dibutuhkan apabila ibu hamil memiliki indikasi medis tertentu.

Namun, opsi metode persalinan ini dapat dipilih sesuai kemampuan dan kebutuhan Bunda. Diperlukan juga konsultasi dengan dokter kandungan mengenai metode persalinan yang tepat sesuai kondisi kesehatan Bunda dan janin.

Berikut ini merupakan perbedaan melahirkan normal (pervaginam) dan operasi caesar yang perlu diketahui:

Melahirkan normal (pervaginam)

Mulai dari penjadwalan persalinan hingga proses pemulihan, berikut hal-hal yang akan dialami jika melahirkan normal:

1. Jadwal persalinan

Ibu hamil yang akan melahirkan normal kemungkinan dapat bersalin di luar tanggal yang sebelumnya diperkirakan. Hal ini karena melahirkan normal bergantung pada kesiapan bayi. Ibu hamil juga mungkin merasa cemas dengan tanggal persalinan yang tidak dapat diprediksi.

2. Proses persalinan

Proses persalinan normal atau pervaginam dapat berlangsung selama 12 hingga 14 jam (atau lebih) bagi ibu hamil yang baru pertama kali melahirkan. Prosesnya sering kali lebih cepat pada kelahiran berikutnya, tetapi bisa juga tidak.

3. Tingkat rasa sakit

Untuk persalinan normal, sebagian besar rasa sakit akan terasa selama proses melahirkan. Namun, rasa sakit dapat bervariasi tergantung pada ibu hamil yang melahirkan intervensi medis (epidural) atau tidak. Ibu hamil yang memilih melahirkan tanpa intervensi medis biasanya akan merasakan sakit paling parah selama persalinan.

4. Potensi komplikasi

Pada persalinan normal, ibu hamil mungkin mengalami robekan perineum atau mungkin memerlukan episiotomi untuk memperbesar lubang vagina. Komplikasi ini sering kali memerlukan jahitan dan dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Komplikasi lain dari melahirkan normal dapat berupa retensio plasenta, yakni plasenta yang tidak terpisah dari dinding rahim dengan sendirinya, dan pendarahan pasca persalinan.

5. Proses pemulihan

Setelah melahirkan normal tanpa komplikasi, kebanyakan orang menginap di rumah sakit selama satu hingga dua hari. Akan tetapi, proses pemulihan menyeluruh akan berlangsung lebih lama, seperti pendarahan vagina, kram, pembengkakan, nyeri, sembelit, hingga perubahan hormon.

Diperlukan setidaknya beberapa minggu untuk beristirahat setelah melahirkan normal. Untuk kembali ke keadaan normal, wanita biasanya membutuhkan waktu sekitar enam minggu lamanya.

Operasi caesar

Berikut adalah beberapa hal yang akan dihadapi ibu hamil selama proses melahirkan dengan operasi caesar:

1. Jadwal persalinan

Operasi caesar umumnya dijadwalkan oleh dokter sehingga ibu hamil dapat mengetahui tanggal dan hari pastinya. Hal ini dapat membantu ibu hamil merencanakan dan membuat persiapan melahirkan tanpa merasa terburu-buru.

2. Proses persalinan

Operasi caesar biasanya memakan waktu sekitar 45 menit, yang mana bayi akan lahir pada 10-15 menit pertama. Sebagian besar operasi caesar dilakukan saat ibu hamil dalam keadaan sadar. Ibu hamil akan menerima suntikan epidural atau anestesi spinal untuk membuat bagian bawah tubuh mati rasa.  

3. Tingkat rasa sakit

Pada umumnya, ibu hamil yang melahirkan dengan operasi caesar tidak akan merasakan sakit selama operasi karena pembiusan atau anestesi. Akan tetapi, pemulihan pasca persalinan adalah masa-masa ketika rasa sakit yang parah akan terasa pada bekas sayatan operasi.

4. Proses pemulihan

Setelah melahirkan dengan operasi caesar, pasien biasanya akan tinggal di rumah sakit selama dua hingga empat hari. Jahitan pada perut akan larut dengan sendirinya dan staples akan dilepas sebelum pulang.

Rasa sakit bekas sayatan akan bertahan lebih lama dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Biasanya, sayatan akan sembuh dalam satu satu bulan. Sementara periode pemulihannya dapat berlangsung sekitar enam minggu atau lebih pada operasi caesar.

5. Potensi komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi setelah operasi caesar meliputi infeksi pada lapisan rahim dan sayatan, perdarahan atau hemoragi yang berlebihan, cedera pada kandung kemih atau usus selama operasi, reaksi negatif terhadap anestesi, dan pembekuan darah seperti trombosis vena dalam (DVT) dan emboli paru. Namun, perlu diingat bahwa komplikasi operasi caesar jarang terjadi dan prosedur ini secara umum dianggap sangat aman untuk dilakukan.

Demikian rangkuman mengenai checklist persiapan melahirkan, barang yang perlu disiapkan sebagai isi tas bersalin, hingga tips melahirkan agar lancar dan nyaman. Semoga bermanfaat!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online