Jakarta -
Perubahan tubuh pada ibu hamil dapat membuat perasaan tidak nyaman. Salah satunya pusar yang terasa sakit seperti tertarik saat hamil. Normalkah? Yuk kenali penyebab dan cara mengatasinya, Bunda.
Dr. Valinda Nwadike, dokter bersertifikat ABMS yang mengkhususkan diri dalam kebidanan dan ginekologi, mengatakan bahwa banyak ibu hamil yang merasakan pusarnya sakit selama trimester kedua dan ketiga. Ini bisa disebabkan tekanan atau peregangan rahim.
"Pusar adalah titik perlekatan plasenta di dalam rahim. Itu tidak melekat pada bagian mana pun dari rongga perut setelah lahir," kata Nwadike dilansir Medical News Today.
6 Penyebab pusar terasa sakit seperti tertarik saat hamil
Dilansir NewKidsCenter, salah satu alasan umum ibu hamil merasa pusarnya sakit adalah perubahan internal yang terjadi di tubuh. Ibu hamil mungkin juga merasakan nyeri dan rasa sakit di sekitar pusar. Daerah pusar juga dapat mengalami pembengkakan.
Pada sebagian besar perempuan, nyeri ini ringan. Namun, pada beberapa perempuan mungkin memiliki masalah yang memerlukan intervensi medis. Penyebab paling umum dari nyeri pusar saat hamil antara lain:
1. Tekanan rahim
Nyeri pusar umum terjadi di akhir kehamilan. Saat janin tumbuh, rahim mengembang melampaui posisi biasanya untuk menampungnya. Gerakan ini memberi tekanan pada perut, termasuk pusar.
Selama trimester kedua, rahim tidak lagi muat di dalam panggul. Sekarang rahim berada di antara pusar dan payudara. Pada trimester ketiga, rahim meluas dari area kemaluan ke bagian bawah tulang rusuk.
Pertumbuhan rahim, serta posisi bayi di dalam rahim, dapat memberi tekanan pada pusar. Seiring waktu, peningkatan tekanan pada pusar dapat menyebabkan nyeri, gatal, dan ketidaknyamanan.
2. Peregangan
Peningkatan berat badan dan pergeseran organ selama kehamilan meregangkan kulit dan otot di sekitar perut.
Peregangan terkadang dapat menyebabkan diastasis recti, yang terjadi ketika otot rektus abdominis, atau 'otot perut', terpisah menjadi bagian kiri dan kanan.
'Otot perut' adalah sepasang otot besar yang dimulai di bawah tulang dada dan berakhir di panggul.
Diastasis recti tidak secara langsung menyebabkan nyeri pusar, tetapi mengurangi jumlah jaringan antara rahim dan pusar, yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap tekanan di area tersebut. Peregangan kulit juga dapat menyebabkan nyeri dan gatal di sekitar pusar.
3. Pusar menonjol
Beberapa ibu hamil mengalami pusar menonjol, yang terjadi ketika kehamilan mendorong pusar bagian dalam ke luar. Pusar yang menonjol dapat meningkatkan sensitivitas dan nyeri.
4. Hernia umbilikalis
Meskipun hernia mungkin terdengar berbahaya, hernia biasanya tidak membahayakan ibu hamil atau janin. Hernia umbilikalis terjadi ketika tekanan mendorong usus ke dalam rongga pusar. Kemudian usus dapat terperangkap di sana, menjadi meradang dan nyeri.
Hernia umbilikalis dapat terjadi karena peningkatan tekanan rahim. Dokter kemungkinan menyarankan untuk mengamati dan menunggu daripada melakukan operasi pada hernia. Namun, jika ada risiko penahanan dan pencekikan, dokter dapat melanjutkan dengan operasi.
Penahanan dan pencekikan terjadi ketika bagian usus tidak menerima cukup darah. Pasokan darah yang berkurang dapat menyebabkan kematian jaringan dan komplikasi lainnya.
Pembedahan memang menimbulkan risiko kecil bagi ibu hamil dan janin, tetapi risikonya relatif rendah.
5. Tindik pusar
Seorang perempuan mungkin perlu melepas tindik pusar selama kehamilan. Jika tindik menarik kulit yang mengencang, ada kemungkinan tindik tersebut dapat robek. Pusar yang robek atau cedera meningkatkan risiko infeksi.
Jika tindik berusia kurang dari 1 tahun, tindik tersebut mungkin masih dalam tahap penyembuhan, jadi seorang perempuan harus berkonsultasi dengan dokter tentang cara melepasnya.
6. Infeksi usus
Selain nyeri ringan yang biasa terjadi di pusar akibat penyebab yang disebutkan di atas, nyeri kram hebat di area perut dekat pusar, disertai gejala mual, muntah, diare, dan peningkatan suhu dapat terjadi akibat infeksi usus dan memerlukan penanganan medis darurat.
Muntah dan diare dapat menyebabkan kontraksi usus dan rahim. Selain itu, racun yang dihasilkan dari organisme patogen yang menyebabkan infeksi dapat berdampak buruk pada janin yang sedang berkembang, sehingga meningkatkan kemungkinan penghentian kehamilan sebelum waktunya.
Setelah infeksi teratasi dan gejala mereda, kondisi janin yang sedang berkembang harus dinilai dengan bantuan alat diagnostik yang diperlukan.
Cara mengatasi pusar terasa sakit seperti tertarik saat hamil
Bunda dapat melakukan beberapa cara di bawah ini untuk membantu meredakan rasa sakit di sekitar pusar saat hamil:
1. Kompres hangat atau dingin
Bunda dapat mengompres area yang terasa gatal atau nyeri dengan kompres hangat atau dingin untuk meredakan ketidaknyamanan. Hindari penggunaan kompres yang sangat panas atau kompres es yang tidak dibungkus handuk, karena dapat menyebabkan luka bakar dan meningkatkan sensitivitas pusar.
2. Gunakan pakaian longgar
Gunakan pakaian yang longgar dapat memberikan ruang untuk perut yang berkembang serta mengurangi gesekan di daerah tersebut. Hindari pakaian ketat di sekitar perut karena bisa memberikan tekanan pada pusar.
3. Oleskan pelembap
Peregangan kulit dapat menyebabkan rasa sakit. Ini bisa dikurangi dengan pelembab atau minyak alami seperti minyak zaitun atau minyak kelapa. Selain itu juga dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan mencegah iritasi.
4. Mengubah posisi duduk atau berdiri
Terkadang rasa sakit bisa lebih intens jika Bunda berdiri atau duduk dalam waktu lama. Cobalah mengubah posisi secara berkala atau berbaring sejenak untuk mengurangi tekanan pada pusar.
5. Konsultasi ke dokter
Jika rasa sakit semakin parah atau berlangsung terus-menerus, segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengetahui apakah ada kondisi medis seperti hernia atau infeksi yang memerlukan perawatan khusus.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)