Terkenal dengan Kerja Cepat, Ini 10 Budaya Kerja Tak Tertulis di Korea Selatan

4 weeks ago 15

Jakarta -

Budaya kerja Korea Selatan mungkin merupakan salah satu yang paling unik di dunia. Dalam hal ini, ada beberapa budaya kerja tak tertulis di Korea Selatan yang bisa Bunda ketahui.

Mungkin lagu-lagu K-pop yang menarik, K-drama yang memikat, atau bahkan kuliner yang menggoda memicu minat Bunda untuk mencari pekerjaan di 'Negeri Ginseng'. Namun, sebelum mulai memoles bahasa Korea, penting untuk dipahami bahwa kerja di Korea benar-benar berbeda.

Jam kerja yang panjang, hierarki yang ketat, adat istiadat sosial yang unik, merupakan perpaduan menarik antara tradisi dan modernitas yang dapat menjadi hal yang mengasyikkan sekaligus menantang.

Banner Kata Pengganti kata Hati-hati

Itulah sebabnya, Bunda perlu memahami terlebih dahulu bagaimana budaya kerja di Korea Selatan sebelum meniti karier di sana.

10 Budaya kerja tak tertulis di Korea Selatan

Ketertarikan pada Korean Wave telah membuat banyak orang dari mancanegara mempertimbangkan untuk kerja di Korea Selatan. Berikut adalah beberapa budaya kerja tak tertulis di sana yang perlu Bunda ketahui:

1. Pastikan selalu datang tepat waktu

Melansir dari laman SEOULZ, bagi orang Korea, semakin awal datang ke kantor, semakin baik bagi perusahaan. Datang tepat waktu merupakan hal lumrah bagi banyak perusahaan di Korea. Tidak hanya diharapkan tepat waktu, tetapi juga setidaknya 10 menit lebih awal.

Namun, perlu diingat bahwa hanya karena datang lebih awal tidak berarti akan dibayar lembur atau bonus. Ini semua tentang menunjukkan kepada perusahaan bahwa Bunda mengutamakan perusahaan.

2. Tetap di kantor setidaknya satu jam lebih lama setelah bekerja

Jika pulang tepat waktu, kemungkinan besar akan menjadi satu-satunya yang meninggalkan kantor. Namun, hal ini tidak berlaku untuk posisi mengajar atau bekerja di bank dengan jam tutup yang ketat.

Bagi sebagian besar perusahaan Korea, tinggal setidaknya satu jam adalah standar industri. Bagi mereka yang pulang beberapa menit setelah bekerja, akan ada perpisahan yang canggung dengan rekan kerja lainnya.

3. Hindari mempertanyakan atasan

Ini akan menjadi sesuatu yang akan diperhatikan oleh banyak orang asing di Korea selama rapat. Seorang pemimpin tim, kepala pengawas, atau bahkan CEO akan berbicara tentang suatu konsep atau strategi.

Karyawan lainnya duduk diam atau menganggukkan kepala sebagai tanda setuju. Sebagian besar tidak ingin mempertanyakan ide apa pun yang diajukan oleh pemimpin tim. Mengubah ide atau strategi akan dianggap sebagai tantangan, bukan hal yang produktif.

4. Sebagian rekan kerja tidak bisa berbahasa Inggris

Perusahaan Korea menggunakan bahasa Korea selama bekerja, yang sangat masuk akal. Oleh karena itu, sulit untuk mengukur seberapa banyak bahasa Inggris yang dipahami oleh rekan kerja.

Meskipun orang Korea belajar dengan giat, banyak yang tidak cukup percaya diri untuk berbicara bahasa Inggris secara terbuka. Meskipun dalam kebanyakan kasus, bahasa Inggris mereka lumayan.

5. Evaluasi harian biasanya tidak terbaca

Banyak perusahaan global yang efektif dalam menggunakan laporan-laporan ini untuk keuntungan mereka. Namun, dengan kasus orang asing yang bekerja di perusahaan Korea, ini adalah pemborosan waktu.

Jika pemahaman bahasa Inggris mereka tinggi, ada kemungkinan besar laporan akan dibaca. Namun, dalam kebanyakan kasus, atasan tidak akan memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik. Jika demikian halnya, laporan atau evaluasi tidak akan dibaca.

6. Rekan kerja akan mengambil alih pujian pekerjaan Bunda

Prestasi apa pun yang diraih, atasan memiliki wewenang untuk mengambilnya sendiri saat ia menyampaikan kepada atasannya. Oleh karena itu, memunculkan ide hebat adalah satu hal, tetapi mendapatkan penghargaan atas ide itu adalah hal yang berbeda.

7. Atasan sering melakukan kekerasan verbal

Orang asing yang bekerja di perusahaan Korea mengatakan pelecehan verbal merupakan aspek yang paling mengejutkan dari budaya kerja di Korea. Ini merupakan hal yang umum bagi atasan untuk melakukan pelecehan verbal kepada karyawan selama rapat.

8. Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan sesuatu

Semakin besar perusahaan Korea, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sesuatu. Perusahaan-perusahaan di Korea dikenal dengan kehati-hatian, perencanaan, dan pengambilan keputusan yang berorientasi pada konsensus oleh para anggota kunci utama perusahaan.

Hal ini mengakibatkan proses yang panjang saat mengambil keputusan. Ada banyak lapisan dalam hierarki di kantor Korea. Mengambil inisiatif tidak dipandang sebagai hal positif. Hal ini terutama tentang mengikuti perintah dan menjalani proses.

9. Minum untuk menjalin keakraban dengan rekan kerja

Dapat dipahami mengapa Korea memiliki budaya minum yang sangat kental. Bekerja di Korea membutuhkan jam kerja yang panjang sepanjang minggu dan jamuan makan malam perusahaan ini merupakan cara bagi mereka untuk bersantai.

Ini juga merupakan kesempatan untuk menjalin keakraban dengan rekan kerja dan atasan. Karyawan akan berbicara lebih bebas selama sesi ini dan bahkan dapat menyelesaikan beberapa perbedaan.

10. Resign dianggap tindakan pengkhianatan

Jika memutuskan untuk resign, Bunda akan mengalami tingkat pengucilan yang lebih menyedihkan daripada pelecehan dari atasan.  Dari sudut pandang perusahaan di Korea, mereka merasa dikhianati dan akan merasa Bunda tidak percaya pada perusahaan tersebut.

Nah, itulah beberapa budaya kerja tidak tertulis di Korea Selatan yang perlu dipahami. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing  soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online