3 Tanda Anak Kurang Vitamin D yang Perlu Diwaspadai Orang Tua

1 month ago 35

Jakarta -

Vitamin D merupakan salah satu dari banyak vitamin yang dibutuhkan oleh anak agar tetap sehat. Vitamin ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan kalsium dalam darah dan tulang serta untuk membangun dan memelihara kesehatan tulang.

Dilansir dari laman Healthline, kekurangan vitamin D mempengaruhi lebih dari satu miliar orang di dunia. Kondisi ini pun umum terjadi di negara maju dan berkembang, serta menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama pada kelompok usia termasuk anak-anak.

Ketika anak kekurangan vitamin D yang parah, mereka akan mengalami penurunan penyerapan kalsium dan fosfor oleh usus sehingga terjadi hipoklasemia atau kadar kalsium rendah dalam darah. Jika tidak diatasi, hal ini bisa menyebabkan hiperparatiroidisme sekunder atau kelenjar paratiroid terlalu aktif yang berusaha menjaga kadar kalsium darah tetap normal.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Dukutip dari laman Medline Plus, jumlah vitamin D yang dibutuhkan oleh setiap anak berbeda-beda bergantung pada usianya. Berikut ini jumlah yang disarankan:

  • 0-12 bulan: 400 IU
  • 1-13 tahun: 600 IU
  • 14-18 tahun: 600 IU

Tanda anak kurang vitamin D

Ada beberapa tanda yang terlihat ketika anak mengalami kekurangan vitamin D, Bunda. Berikut ini deretannya seperti dilansir dari laman Healthline dan Cleveland Clinic:

1. Pola pertumbuhan tidak tepat

Ketika anak mengalami kekurangan vitamin D, mereka akan memiliki pola pertumbuhan yang tidak tepat. Hal ini terjadi karena tulangnya melengkung dang bengkok, Bunda.

2. Kelainan bentuk sendi

Anak yang kekurangan vitamin D memiliki otot-otot yang lemah dan sering mengalami nyeri tulang. Bentuk sendinya juga berbeda dengan anak-anak yang cukup vitamin D.

3. Infeksi saluran pernapasan

Bayi hingga berusia dua tahun memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin D karena mereka lebih sedikit terpapar sinar matahari.

Selain mengalami masalah pada sendi dan otot, bayi yang kekurangan vitamin D juga sering terkena infeksi saluran pernapasan, Bunda. Mereka mungkin juga terlihat lebih lesu dan mudah menangis.

Penyebab anak kurang vitamin D

Dikutip dari laman Healthline, secara umum, ada dua penyebab utama anak mengalami kekurangan vitamin D:

  • Tidak mendapatkan cukup vitamin D dari makanan atau sinar matahari
  • Tubuh tidak menyerap atau menggunakan vitamin D dengan baik

Meski begitu, ada beberapa penyebab spesifik anak kekurangan vitamin D. Misalnya saja kondisi medis tertentu, operasi penurunan berat badan serta obat-obatan tertentu.

Beberapa faktor biologis dan lingkungan yang berbeda juga bisa membuat anak berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin D. Misalnya saja jumlah melanin atau pigmen di kulit.

Dampak kekurangan vitamin D

Terdapat beberapa dampak yang terlihat ketika anak mengalami kekurangan vitamin D, Bunda. Berikut ini Bubun bagikan deretannya:

1. Penurunan berat badan

Menurut Dokter Spesialis Anak di RS Kenak Medika Gianyar Bali, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, anak yang kekurangan vitamin D bisa mengalami dampak negatif pada tumbuh dan kembangnya. Studi bahkan menunjukkan mereka bisa mengalami penurunan berat badan.

"Beberapa studi menunjukkan bahwa anak-anak dengan defisiensi vitamin D lebih rentan mengalami penurunan berat badan yang signifikan," ujarnya ketika diwawancara HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Ketika tubuh kekurangan vitamin D, kondisi ini akan memengaruhi hormon dan enzim yang mengatur proses metabolisme tubuh anak. Selain itu, produksi energi dan penyerapan nutrisinya juga akan terpengaruh.

"Akibatnya, anak mungkin mengalami penurunan nafsu makan, penurunan penyerapan nutrisi, dan masalah dalam mempertahankan berat badan yang sehat," tutur dr. Dian.

2. Osteoporosis dan patah tulang

Dikutip dari laman Medline Plus, kekurangan vitamin D pada anak bisa menyebabkan hilangnya kepadatan tulang. Jika ini terjadi, anak mungkin akan mengalami osteoporisis dan fraktur atau patah tulang.

3. Rakhitis

Pada anak-anak, kondisi kekurangan vitamin D juga bisa menyebabkan munculnya penyakit rakhitis. Ini adalah penyakit langka yang menyebabkan tulang menjadi lunak dan bengkok.

Faktanya, bayi dan anak-anak di Afrika dan Amerika lebih berisiko tinggi terkena rakhitis ini.

4. Penurunan sistem kekebalan tubuh

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, vitamin D berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh yang merupakan benteng pertahanan tubuh terhadap penyakit. Vitamin D berperan besar pada sel sistem kekebalan tubuh seperti makrofag, limfosit B dan T, neutrofil, dan sel dendritik.

Terpenuhinya asupan vitamin D pada tubuh anak, maka tubuh akan terstimulasi dan membuat aktivitas antimikroba terhadap bakteri, jamur, dan virus.

5. Risiko penyakit pernapasan

Kadar vitamin D yang rendah sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan. Beberapa di antaranya adalah tuberkulosis, asma, penyakit paru obstruktif kronis, serta infeksi pernapasan virus dan bakteri seperti COVID-19.

Defisiensi vitamin D bisa menyebabkan komorbid bagi berbagai penyakit. Beberapa penelitian juga menunjukkan peningkatan asupan cairan dan garam serta peningkatan tekanan darah yang lebih tinggi sebagai konsekuensi dari status vitamin D yang rendah.

Cara mengatasi kekurangan vitamin D

Dokter Dian mengungkapkan bahwa pemberian suplemen vitamin D bisa menjadi strategi yang efektif untuk mengatasi kekurangan vitamin D. Sejumlah penelitian bahkan menyebut suplemen ini mampu meningkatkan nafsu makan anak dan memperbaiki penyerapan nutrisinya.

"Dalam sebuah studi yang melibatkan anak-anak dengan berat badan sulit naik dan defisiensi vitamin D, pemberian suplemen vitamin D selama beberapa bulan menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam berat badan dan status gizi mereka," jelas dr. Dian.

Tidak hanya itu, suplemen vitamin D juga memiliki efek positif pada perkembangan tulang. Suplemen ini bisa membantu memperbaiki penyerapan kalsium dan mineral penting yang juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang yang optimal.

"Dengan tulang yang kuat, anak-anak akan memiliki landasan yang lebih baik untuk meningkatkan berat badan dan pertumbuhan yang sehat," ungkap dr. Dian.

Demikian informasi seputar tanda anak kurang vitamin D, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online