7 Tanda Gawat Janin yang Perlu Diwaspadai

2 weeks ago 5

Jakarta -

Ibu hamil perlu mewaspadai tanda gawat janin atau fetal distress. Kondisi ini bisa terjadi sebelum atau saat persalinan. Jika tidak segera ditangani dengan cepat dapat berisiko untuk kesehatan bayi.

Kasus gawat janin bisa terjadi karena berbagai hal. Terkadang komplikasi kehamilan atau persalinan dapat menyebabkan bayi yang belum lahir mengalami gawat janin. Kondisi ini tentu memerlukan persalinan sesegera mungkin.

Apa itu fetal distress (gawat janin)?

Dr. Andrei Rebarber, dokter spesialis kandungan dan ginekologi bersertifikat dengan sertifikasi subspesialisasi dalam Kedokteran Ibu dan Janin, menjelaskan bahwa fetal distress atau gawat janin adalah kondisi ketika pasokan oksigen pada bayi mungkin terganggu di dalam rahim, sebelum atau selama persalinan. 

"Kekurangan oksigen dapat mengakibatkan penurunan denyut jantung janin dan memerlukan tindakan segera untuk melindungi bayi Anda," kata Rebarber dilansir dari What to Expect.

Pada beberapa kasus gawat janin, janin mungkin menunjukkan respons dengan perubahan aktivitas atau detak jantung yang tidak normal. Bunda perlu mengetahui Detak jantung janin (DJJ) gawat janin itu yang seperti apa.

Detak jantung janin biasanya berkisar antara 110-160 kali per menit. Bahaya jika detak jantung janin di atas 160

Penyebab fetal distress (gawat janin)

Penyebab gawat janin bisa karena berbagai faktor yang mempengaruhi aliran oksigen ke janin, antara lain:

  1. Pembatasan pertumbuhan janin (FGR)
  2. Preeklamsia
  3. Solusio plasenta
  4. Diabetes yang tidak terkontrol
  5. Terlalu banyak cairan ketuban
  6. Kadar cairan ketuban rendah
  7. Kehamilan yang berlangsung lebih dari 40 minggu
  8. Komplikasi persalinan, termasuk persalinan yang berlangsung terlalu cepat atau terlalu lama
  9. Prolaps tali pusat, kompresi atau belitan
  10. Tetap dalam posisi (biasanya telentang selama persalinan) untuk jangka waktu yang lama, yang akhirnya memberi tekanan pada pembuluh darah utama dan memutus pasokan oksigen ke bayi.

Tanda janin mengalami fetal distress (gawat janin)

Ibu hamil sangat penting mengetahui tanda-tanda gawat janin agar mendapatkan penanganan medis secepat mungkin, Berikut tanda gawat janin yang perlu Bunda waspadai:

  1. Detak jantung bayi terlalu cepat atau terlalu lambat.
  2. Bayi memiliki pola gerakan janin yang berbeda (atau bahkan tidak ada) setelah minggu ke-28.
  3. Ketuban pecah dan berwarna cokelat kehijauan (itu adalah kotoran pertama bayi; beberapa bayi yang mengeluarkan mekonium ini saat masih dalam rahim mungkin dalam keadaan gawat).
  4. Kram hebat dan nyeri punggung parah, yang mengindikasikan komplikasi.
  5. Pendarahan vagina selama kehamilan.
  6. Peningkatan berat badan yang cepat hingga lebih dari 40 pon.
  7. Kelainan pada pernapasan atau gerakan bayi saat USG.

Satu-satunya cara untuk memeriksa apakah bayi mengalami gawat janin adalah dengan monitor janin berkelanjutan, tes nonstres, atau USG dan profil biofisik. Namun, tes ini memiliki keterbatasan dan dapat memberikan hasil positif palsu karena secara tidak langsung menilai seberapa banyak oksigen yang diterima bayi.

Diagnosis fetal distress (gawat janin)

Gawat janin terutama didiagnosis dengan memantau detak jantung bayi secara terus-menerus selama persalinan. Jika cairan ketuban berwarna hijau atau cokelat, segera hubungi dokter karena hal ini mengindikasikan adanya mekonium.

Dilansir dari Medicinenet, dokter akan memantau detak jantung janin secara elektronik. Dengan mempelajari pola detak jantung, dokter akan memeriksa apakah bayi mendapatkan cukup oksigen. Dokter juga akan memantau kontraksi dan respons bayi terhadap kontraksi.

Pengobatan fetal distress (gawat janin)

Penanganan gawat janin perlu sesegera mungkin. Untuk pengobatannya, dokter akan mencari penyebab dasar gawat janin. Berikut ini beberapa cara untuk pengobatan gawat janin:

  • Bunda akan diberikan oksigen dan cairan.
  • Mengubah posisi atau memiringkan tubuh ke satu sisi dapat meredakan kondisi bayi.
  • Jika bayi mengalami gawat janin, dokter akan segera merencanakan persalinan bayi. Dokter akan membantu Bunda melahirkan bayi melalui persalinan dengan bantuan forcep atau ekstraktor vakum. Jika tidak, ibu hamil mungkin harus menjalani operasi caesar darurat. Operasi ini dilakukan jika Bunda mengalami komplikasi selama persalinan atau terdapat mekonium dalam cairan ketuban.
  • Obat-obatan yang diberikan kepada Bunda selama persalinan dapat dihentikan jika bayi menunjukkan tanda-tanda gawat janin.

Komplikasi fetal distress (gawat janin)

‌Meskipun gawat janin dapat diobati, kekurangan oksigen dapat menyebabkan komplikasi berikut pada bayi: ‌

  1. Cedera otak
  2. Cerebral palsy
  3. Kelahiran mati
  4. Kondisi kesehatan yang dapat diobati seperti penyakit kuning
  5. Masalah saat menyusui
  6. Infeksi atau cedera

Pencegahan fetal distress (gawat janin)

Bunda tidak dapat mencegah gawat janin, namun Bunda dapat menurunkan kemungkinan terjadinya gawat janin dengan menghadiri semua janji temu pranatal dan mengikuti anjuran dokter untuk kehamilan yang sehat. 

Kiat-kiat ini sangat penting jika ibu hamil telah didiagnosis dengan kondisi yang meningkatkan risiko gawat janin, seperti preeklamsia atau diabetes gestasional.

Banyak orang tidak menyadari bahwa bayi dalam kondisi gawat janin, jadi semakin banyak janji temu pranatal selama beberapa minggu terakhir kehamilan memungkinkan dokter memantau detak jantung bayi, mengukur perut, dan menanyakan tentang gerakan bayi untuk memastikan semuanya berjalan sesuai harapan.

Bayi dengan detak jantung yang kuat dan stabil dengan gerakan yang sesuai berarti dalam kondisi baik.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online