Apa Bunda pernah mengalami nyeri hebat pada salah satu wajah seperti sedang sakit gigi? Mungkin itu trigeminal neuralgia. Yuk memahami tentang trigeminal neuralgia.
Trigeminal neuralgia adalah gangguan saraf yang menyebabkan nyeri wajah ekstrem pada satu atau beberapa cabang saraf trigeminal, yang membentang dari otak ke berbagai area wajah. Dikenal sebagai nyeri paling intens yang bisa dialami seseorang, trigeminal neuralgia sering kali menimbulkan dampak psikologis yang berat.
Dalam beberapa kasus, rasa nyeri bisa memicu depresi parah pada penderitanya. Meski demikian, kondisi ini biasanya dapat ditangani dengan pengobatan. Mari memahami lebih lanjut mengenai trigeminal neuralgia.
Apa itu trigeminal neuralgia?
Mengutip Mayo Clinic, trigeminal neuralgia adalah gangguan pada saraf trigeminal, saraf yang bertanggung jawab atas sensorik wajah dan sensasi yang dirasakan pada kulit, gusi, rahang, hingga sekitar mata. Pada kondisi ini, saraf trigeminal mengalami kerusakan atau iritasi yang menyebabkan transmisi sinyal rasa sakit menjadi berlebihan.
Orang dengan neuralgia trigeminal mungkin pada awalnya mengalami episode nyeri yang singkat dan ringan. Namun kondisi tersebut dapat memburuk, menyebabkan periode nyeri yang lebih lama dan sering terjadi.
Akibatnya, pasien mengalami rasa nyeri yang luar biasa di wajah, seperti sengatan listrik, terbakar, atau rasa tajam, terutama pada salah satu sisi wajah. Nyeri trigeminal neuralgia bisa datang secara tiba-tiba dan berlangsung dari beberapa detik hingga menit.
Serangan bisa berulang kali datang dalam sehari, minggu bahkan hitungan bulan sehingga membuat pasien kesulitan menjalani aktivitas harian secara normal. Kondisi ini dikenal sebagai kondisi nyeri kronis.
Mengutip dari Atlas Pain Specialist, intensitas nyeri trigeminal neuralgia ekstrem dan sering kali sulit dikendalikan sehingga berdampak besar pada kesehatan mental penderita. Nyeri yang muncul secara tiba-tiba dan sangat menyiksa dapat membuat penderita merasa putus asa, lelah secara emosional, dan mengalami kecemasan berlebihan terhadap kemungkinan munculnya serangan nyeri berikutnya.
Banyak pasien yang mengalami depresi berat akibat kondisi ini, terutama jika pengobatan yang dilakukan tidak memberikan hasil signifikan. Kombinasi antara rasa sakit ekstrem dan depresi berkepanjangan bisa membuat pasien merasa terisolasi dan kehilangan harapan.
Penyebab trigeminal neuralgia
Penyebab pasti trigeminal neuralgia tidak selalu bisa diketahui. Namun ada beberapa kondisi yang dapat memicu atau memperparah nyeri pada saraf trigeminal.
1. Tekanan pada saraf trigeminal oleh pembuluh darah
Penyebab umum trigeminal neuralgia adalah kompresi pembuluh darah pada saraf trigeminal yang menyebabkan iritasi saraf. Tekanan ini bisa membuat selubung mielin pada saraf terganggu sehingga transmisi nyeri menjadi tidak normal.
2. Multiple Sclerosis (MS)
MS merupakan gangguan autoimun yang menyerang lapisan pelindung saraf, termasuk saraf trigeminal. Pada kasus tertentu, kerusakan ini dapat menyebabkan trigeminal neuralgia.
3. Tumor atau massa di dekat saraf trigeminal
Pertumbuhan abnormal seperti tumor di dekat saraf trigeminal bisa memberi tekanan pada saraf. Ini menyebabkan rasa nyeri yang mirip trigeminal neuralgia.
4. Trauma atau cedera pada wajah atau kepala
Cedera yang mempengaruhi wajah atau kepala, khususnya di area yang dekat dengan saraf trigeminal. Ini bisa mengiritasi saraf tersebut dan menyebabkan nyeri kronis.
Gejala trigeminal neuralgia
Gejala utama trigeminal neuralgia adalah nyeri wajah ekstrem yang biasanya muncul secara tiba-tiba pada salah satu sisi wajah. Berikut adalah gejala yang umum dialami.
- Rasa nyeri tajam atau terbakar: Penderita sering kali merasakan nyeri seperti tersengat listrik, terbakar, atau ditusuk-tusuk di bagian pipi, rahang, atau sekitar mata.
- Durasi singkat tapi berulang: Nyeri bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit, namun sering kali terjadi berulang kali dalam sehari.
- Pemicu yang ringan: Aktivitas ringan seperti menyikat gigi, mengunyah, berbicara, merias wajah, bahkan terkena angin di wajah bisa memicu nyeri.
- Nyeri berkala: Nyeri bisa hilang untuk beberapa waktu tapi dapat kambuh kapan saja dan berlangsung selama beberapa hari hingga bulan.
- Kepekaan terhadap cahaya, suara, gerakan, atau angin.
- Mual dan muntah.
Gejala tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat penderita cemas setiap kali ada kemungkinan pemicu nyeri.
Diagnosis trigeminal neuralgia
Mendiagnosis trigeminal neuralgia memerlukan evaluasi oleh dokter spesialis saraf. Dokter akan mengevaluasi riwayat nyeri pasien dan mencari tahu apakah ada pemicu atau faktor tertentu yang memperparah nyeri.
Pemeriksaan neurologis juga dilakukan untuk menilai respons saraf wajah dan area nyeri yang dirasakan pasien. Ini membantu memastikan apakah nyeri terkait dengan saraf trigeminal.
MRI atau CT scan juga mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya tumor, multiple sclerosis, atau kelainan struktural lain yang menekan saraf trigeminal.
Komplikasi trigeminal neuralgia
Trigeminal neuralgia bisa menimbulkan berbagai komplikasi, baik fisik maupun psikologis. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi.
- Gangguan aktivitas harian: Pasien sering kali mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas sederhana seperti makan, berbicara, atau menggosok gigi karena takut memicu nyeri.
- Kecemasan dan depresi: Nyeri berulang yang menyiksa bisa menyebabkan stres dan depresi yang berkepanjangan pada pasien.
- Penurunan kualitas hidup: Pasien yang merasa cemas terhadap nyeri yang mendadak bisa kehilangan minat dan semangat untuk beraktivitas, menyebabkan isolasi sosial dan menurunnya kualitas hidup.
Pengobatan trigeminal neuralgia
Berikut pengobatan trigeminal neuralgia.
1. Obat antikonvulsan dan antidepresan
Obat antikonvulsan, seperti carbamazepine dan gabapentin, sering kali diberikan untuk membantu menurunkan aktivitas nyeri saraf. Antidepresan tertentu juga bisa diberikan untuk mengatasi depresi dan kecemasan yang menyertai nyeri kronis.
2. Prosedur noninvasif
Suntikan botulinum toxin atau prosedur radiofrekuensi ablasi bisa membantu meredakan nyeri sementara dengan menghentikan transmisi sinyal nyeri di saraf trigeminal.
3. Bedah dekompresi mikrovaskuler
Prosedur ini melibatkan pemindahan atau pelonggaran pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal sehingga tekanan berkurang. Metode ini efektif untuk beberapa kasus, namun hanya dilakukan jika pilihan pengobatan lain tidak berhasil.
4. Radiosurgery stereotaktik
Dengan metode ini, radiasi diarahkan pada akar saraf trigeminal untuk mengurangi transmisi nyeri. Teknik ini membantu meringankan nyeri tanpa operasi besar.
Apakah trigeminal neuralgia bisa disembuhkan?
Trigeminal neuralgia termasuk kondisi yang sulit disembuhkan total tapi gejalanya bisa dikelola dengan pengobatan dan prosedur tertentu. Bagi sebagian pasien, terapi atau pembedahan berhasil mengurangi nyeri secara signifikan hingga beberapa tahun.
Meski demikian, pada beberapa kasus, nyeri bisa kambuh bahkan tidak merespon pengobatan yang telah dicoba. Pengelolaan nyeri trigeminal neuralgia memerlukan pendekatan yang personal dengan kombinasi perawatan medis dan dukungan untuk menghadapi dampak psikologis dari nyeri kronis.
Dukungan dari keluarga dan tim medis sangat penting dalam membantu pasien mengatasi kondisi ini dan menjalani hidup dengan kualitas yang lebih baik.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)