Jakarta -
Telur puyuh menjadi bahan makanan favorit para Bunda untuk memasak sup sayur. Selain mudah dimasak, telur puyuh juga dianggap memiliki segudang nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Mengonsumsi telur puyuh, terutama saat hamil, bahkan dianggap bagus untuk perkembangan otak janin, Bunda. Lantas, benarkah telur puyuh untuk ibu hamil aman dan bisa menunjang perkembangan otak janin?
Simak penjelasan lengkap dari Bubun berikut ini ya!
Nutrisi di telur puyuh
Telur puyuh dihasilkan dari burung puyuh atau sejenis unggas seperti ayam. Telur puyuh berukuran kecil atau tiga kali lebih kecil dari satu butir telur ayam dan termasuk jenis makanan yang rendah kalori.
Sebutir telur puyuh mengandung vitamin B12, zat besi, selenium, riboflavin, dan kolin. Selenium dan riboflavin merupakan nutrisi yang membantu tubuh memecah makanan dan mengubahnya menjadi energi. Selenium membantu memastikan fungsi tiroid sehat.
Sementara itu, vitamin B12 dan zat besi berfungsi untuk meningkatkan fungsi sistem saraf yang sehat dan membantu mempertahankan tingkat energi yang optimal melalui perannya dalam pembentukan sel darah merah. Kemudian, kolin sangat penting untuk menunjang perkembangan otak atau sistem saraf.
"Satu butir telur puyuh hanya mengandung 14 kalori, tetapi kaya akan berbagai vitamin dan mineral, termasuk selenium, riboflavin, vitamin B12, dan kolin," kata ahli diet dan nutrisi Miho Hatanaka, RDN, L.D, dilansir Healthline.
Ibu hamil makan telur puyuh
Makan telur puyuh selama hamil tergolong aman ya, Bunda. Dokter anak William Sears dalam buku The Pregnancy Book menjelaskan bahwa telur unggas seperti dari burung puyuh aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Tetapi, Bunda diminta untuk tidak mengonsumsinya dalam kondisi mentah atau setengah matang.
Dilansir Live Strong, telur puyuh yang tidak dimasak dengan matang sempurna dapat menyebabkan keracunan makanan, infeksi sistemik, dan kerusakan pada janin yang sedang berkembang. Bunda juga perlu jeli dalam 'menyeleksi' burung puyuh yang menghasilkan telur.
Burung puyuh yang diternak bisa saja diberikan antibiotik dan hormon bersifat teratogen. Sementara itu, burung puyuh liar sangat mudah terpapar dengan polutan yang juga berbahaya bagi ibu hamil.
"Hormon bersifat teratogen adalah zat berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan selama kehamilan, terutama bila dikonsumsi selama periode perkembangan janin," ujar ahli saraf Lise Eliot dalam buku What's Going on in There?.
"Sementara itu, meski burung puyuh liar umumnya lebih aman, kita mungkin tidak bisa mengetahui apakah burung tersebut telah terpapar berbagai polutan dan bahan kimia berbahaya lainnya. Jadi, ibu hamil sebaiknya lebih berhati-hati dan menghindari burung puyuh liar. Beberapa polutan juga bertindak sebagai teratogen," sambungnya.
Bila khawatir dengan dampak negatifnya, Bunda dapat berkonsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi telur puyuh saat hamil. Pastikan juga mengetahui batasan konsumsi dan cara penyajiannya yang aman.
Ilustrasi Telur Puyuh/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Manfaat telur puyuh untuk ibu hamil
Ada beberapa manfaat yang bisa Bunda dapatkan bila mengonsumsi telur puyuh saat hamil. Melansir dari beberapa sumber, berikut lima manfaatnya:
1. Kaya akan protein
Selama hamil, Bunda membutuhkan protein untuk menunjang tumbuh kembang janin. Protein dibutuhkan untuk membangun jaringan tubuh janin, seperti otak, otot dan jantung.
Telur puyuh merupakan sumber protein yang baik, terdiri dari 'bahan penyusun' yang disebut asam amino. Tubuh Bunda akan menggunakan asam amino ini untuk membangun dan memperbaiki otot dan tulang, serta untuk membuat hormon dan enzim. Protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi selama hamil.
2. Menyeimbangkan kadar kolesterol
Mengutip Web MD, telur puyuh memiliki kandungan asam lemak yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Faktanya, 60 persen dari lemak dalam telur puyuh terdiri dari lemak 'baik' (tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda), yang dapat membantu memengaruhi kadar kolesterol secara positif.
Perlu diketahui ya Bunda. Kolesterol tinggi selama hamil dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti menyebabkan penyumbatan arteri, serta meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Meningkatkan kekebalan tubuh
Menjaga kekebalan tubuh sangat penting selama kehamilan. Apalagi, kekebalan tubuh ibu hamil rentan menurun, sehingga gampang terpapar penyakit.
Salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi vitamin dan vitamin sumber antioksidan. Nah, telur puyuh mengandung selenium dan vitamin A yang berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat merusak sel.
Kandungan utama di telur puyuh adalah vitamin B12. Vitamin ini diperlukan untuk menunjang perkembangan saraf dan otak janin, Bunda.
Menurut American Pregnancy Association (APA), vitamin B12 bisa membantu mencegah spina bifida dan cacat lahir lainnya pada tulang belakang dan sistem saraf pusat bayi. Kekurangan vitamin B12 telah terbukti bisa meningkatkan risiko masalah perkembangan otak janin.
5. Meningkatkan metabolisme tubuh
Vitamin B yang ditemukan dalam telur puyuh juga dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mendukung kesehatan tubuh Bunda selama hamil. Metabolisme berperan dalam mengubah makanan dan minuman menjadi energi serta membangun tubuh. Telur puyuh dapat membantu mendukung proses vital dan fungsi organ di dalam tubuh.
Demikian manfaat dan keamanan makan telur puyuh saat hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)