5 Cara Menghadapi Anak yang Cerewet dan Sulit Diminta Diam

1 day ago 8

Jakarta -

Anak-anak biasanya mampu mengucapkan kalimat sederhana ketika mereka masih balita. Seiring dengan berkembangnya usia, Si Kecil pun mampu melakukan percakapan penuh.

Fase ini tentu menjadi hal yang menyenangkan bagi orang tua. Namun di lain sisi, Si Kecil mungkin akan menanyai Bunda dengan berbagai pertanyaan sulit tentang kehidupan.

Banyak yang mengatakan bahwa anak yang cerewet mudah bergaul dan bersosialisasi. Namun, hal ini adalah mitos karena anak yang cerewet terkadang justru bisa mengganggu teman-temannya.

"Kalau kayak gitu, berarti anak enggak bisa benar-benar bergaul dengan baik. Cerewet itu agak menguntungkan, tapi enggak selalu anak yang cerewet nantinya jadi pintar bergaul," kata psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariana M.Psi., pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Banner Hukum Melahirkan Caesar Menurut Islam

Kelebihan anak yang cerewet

Menilik dari laman Parenting First Cry, ada beberapa keuntungan memiliki anak yang cerewet, Bunda. Berikut ini deretannya:

  • Anak selalu mengungkapkan apa yang mereka rasakan
  • Bunda akan selalu merasa terhibur
  • Anak bisa menjadi teman yang menyenangkan
  • Anak akan mengutarakan pendapatnya
  • Anak siap menjadi anak yang sukses

Kekurangan anak yang cerewet

Terlepas dari semua kelebihannya, perilaku anak yang banyak bicara tentu tidak mudah untuk ditangani. Mengutip dari laman yang sama, berikut ini beberapa deret kekurangan anak yang cerewet:

  • Jarang adanya keheningan dan rasa tenang di rumah
  • Bunda akan selalu mendapatkan pertanyaan-pertanyaan aneh
  • Anak sering memotong percakapan Bunda
  • Mereka hampir tidak mendengarkan perkataan Bunda
  • Anak memiliki alur pemikiran yang berbeda

Cara menangani anak yang cerewet

Jangan bingung menangani anak yang cerewet ya, Bunda. Berikut ini Bubun bagikan caranya seperti dilansir berbagai sumber:

1. Jangan labeli anak

Memberi label pada anak yang banyak bicara bisa menjadi pukulan pada harga dirinya Si Kecil. Sebaliknya, Bunda bisa hargai anak apa adanya dan bersyukur karena anak nyaman berbagi pikirannya.

2. Beri anak kesempatan untuk bicara

Berikan anak waktu yang cukup setiap hari untuk menyuarakan apa yang mereka katakan. Tatap mata anak dan bicaralah dengan mereka.

Jangan menghambat komunikasi dengan Si Kecil, ya. Hal ini justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

3. Tetapkan batasan

Ajari anak untuk tidak membagikan berbagai hal kepada orang lain. Mereka tidak boleh mengungkapkan sesuatu yang bersifat pribadi di tempat-tempat tertentu.

Hal ini akan membantunya untuk memahami isyarat sosial, ekspresi, dan bahasa tubuh orang lain. Bunda juga bisa memberi tahu anak jika mereka tidak yakin dengan apa yang mereka katakan.

4. Gunakan permainan

Untuk menanamkan kebiasaan mendengarkan pada anak, Bunda bisa menggunakan permainan. Dalam permainan ini, orang yang memecah kesunyian terlebih dahulu maka dia yang kalah. Permainan ini akan memberikan cukup waktu agar anak terbiasa dengan konsep diam dan mendengarkan orang lain.

5. Luangkan waktu

Menghadapi anak yang terlalu banyak bicara memang melelahkan. Jadi, Bunda berhak untuk mendapatkan waktu sendirian. Dengarkan musik, membiasakan baca buku, atau melakukan aktivitas yang kemungkinan besar akan diikuti oleh anak, bisa dijadikan referensi.

Demikian informasi tentang cara menghadapi anak yang cerewet, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online