Jakarta -
Setiap ibu memiliki kenyamanan tersendiri dalam memilih posisi menyusui. Salah satunya dengan mencoba posisi menyusui cross cradle hold yang tidak saja nyaman bagi Bunda tapi juga bayi.
Menyusui sering kali dikeluhkan karena para busui merasa tidak nyaman. Selain karena pelekatan yang tidak tepat, biasanya hal itu karena posisi menyusui yang kurang baik. Yuk, mengenal posisi cross cradle hold yang menjadi salah satu pilihan saat menyusui agar tetap nyaman.
Apa itu posisi cross cradle hold saat menyusui?
Posisi cross cradle hold merupakan salah satu posisi menyusui yang baik untuk dipraktikkan terutama saat menyusui bayi baru lahir. Ini dikarenakan posisi cross cradle hold memungkinkan Bunda untuk mengendalikan kepala bayi.
Selain itu, saat Bunda mempraktikkan posisi cross cradle hold, Bunda dapat dengan nyaman duduk tegak di kursi dengan sandaran tangan, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.
Cara melakukan posisi cross cradle hold yang benar saat menyusui
Mempraktikkan posisi cross cradle hold sebenarnya sangatlah mudah kok, Bunda. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan ya, Bunda:
1. Dekap bayi di depan tubuh Bunda.
2. Menggendong bayi dengan lengan yang tidak berada di sisi yang sama dengan payudara tempat Bunda menyusui. Ini berarti lengan kiri untuk payudara kanan, dan lengan kanan untuk payudara kiri.
3. Menopang bagian belakang kepala bayi dengan tangan Bunda yang terbuka. Dengan tangan yang lain, topang payudara Bunda dari bawah dengan posisi berbentuk U.
4. Mendekatkan mulut bayi ke payudara Bunda.
Kapan ibu menyusui menggunakan teknik menyusui posisi cross cradle hold?
Posisi ini berguna saat pertama kali Bunda belajar menyusui dan merupakan pilihan yang bagus untuk bayi kecil. Posisi ini memungkinkan Bunda mengendalikan kepala bayi dengan baik sambil membantu Si Kecil menyusu.
Posisi ini juga merupakan kebalikan dari cradle hold. Untuk melakukan cross cradle hold, posisikan bayi Bunda ke arah yang berlawanan dengan cradle hold dengan kepala bayi di tangan Bunda, bukan di lekukan lengan Bunda.
Apakah posisi cross cradle hold akan bantu tingkatkan perlekatan menyusui?
Setiap posisi menyusui tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri ya, Bunda. Hal terpenting, Bunda selalu memastikan bahwa perlekatan yang dirasakan sudah pada tempatnya. Ketika Bunda merasakan nyeri atau tidak nyaman, artinya perlekatan yang ada belum berjalan dengan baik.
Pada posisi menyusui cross cradle hold, untuk memaksimalkan perlekatan dengan baik, sebaiknya Bunda jangan membungkuk atau mencondongkan tubuh ke depan. Sebaliknya, gendong bayi dekat dengan payudara Bunda.
Cobalah posisi ini jika bayi Bunda mengalami kesulitan menempel pada payudara, yang juga disebut pelekatan. Posisi ini dapat memberi Bunda kendali yang Bunda butuhkan untuk mengarahkan bayi agar dapat melekat dengan baik seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.
Bisakah menyusui bayi baru lahir dengan cara cross cradle hold?
Bayi baru lahir mungkin masih beradaptasi dalam hal menyusu ya, Bunda. Sehingga, memberikan mereka pilihan posisi menyusui yang membuatnya nyaman sangatlah penting. Salah satunya, Bunda bisa mencoba posisi cross cradle hold.
Dengan posisi ini, bayi bisa mendapatkan dukungan kepala tambahan. Baik pada bayi lahir normal atau prematur, bayi yang memiliki isapan lemah, dan lainnya. Sebab, posisi cross cradle hold dapat membantu bayi tetap melekat pada payudara seperti dikutip dari laman Wicbreastfeeding.
5 Posisi menyusui yang benar lainnya
Sebagai variasi menyusui, selain mempraktikkan posisi cross cradle hold, Bunda juga bisa memilih beberapa posisi lainnya ya, Bunda. Berikut ini beberapa posisi menyusui yang bisa dijadikan rujukan ya, Bunda:
1. Laid back
Posisi ini menawarkan Bunda untuk lebih bersantai. Tubuh Bunda dalam hal ini sepenuhnya menopang tubuh bayi. Dan, tubuh Bunda akan berbaring dan dapat ditopang dengan bantal. Kemudian, bayi dibaringkan di tubuh, saling berkontak kulit ke kulit atau dengan pakaian tipis. Bayi ditopang tetapi tidak dipegang dengan kuat, dan dibiarkan bergerak ke arah payudara.
2. Sitting upright
Ini adalah posisi yang sering kita lihat ketika ibu menyusui bayinya saat bepergian, dan banyak yang merasa posisi ini lebih fleksibel seiring dengan bertambahnya usia bayi seperti dikutip dari laman Nct.
Caranya, bayi berbaring di atas tubuh Bunda, perut menghadap ke dalam ke arah Bunda (perut menghadap ibu), dengan lengan Bunda menopang tubuh bayi dan menahannya di tempatnya.
Saat membantu bayi menempel dengan cara ini, sebaiknya posisikan bayi sehingga hidungnya sejajar dengan puting Bunda dan dagunya menyentuh payudara Bunda. Tubuh bayi harus lurus, tidak terpelintir atau seolah-olah kepala bayi menghadap ke bahunya.
3. Lying down
Dalam posisi ini, Bunda berbaring miring, dengan kepala di atas bantal dan lengan bawah di atas bayi. Bayi kemudian dapat berbaring miring, menghadap Bunda dan sangat dekat dengan tubuh Bunda, dengan hidung bayi sejajar dengan puting susu. Bunda dapat membimbing mereka ke payudara atau membiarkan mereka memasukkan payudara ke dalam mulutnya sendiri.
Bagi Bunda yang memiliki bayi kembar, Bunda dapat memilih menyusui dengan posisi ini. Pastikan Bunda menyangga kedua kepala bayi dan menggunakan bantal sebagai penyangga.
5. Dancer hold
Posisi menyusui ini sangat baik untuk bayi baru lahir, terutama mereka yang lahir prematur. Bayi-bayi ini mungkin tidak memiliki tonus otot yang rendah dan mungkin kesulitan untuk menyusu pada payudara Bunda saat Bunda menyusui. Posisi ini memungkinkan Bunda untuk menjaga kepala bayi tetap stabil saat mereka menyusu seperti dikutip dari laman Themotherbabycenter.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)